8 - Persaingan

5.4K 383 29
                                    

Tok tok tok

Baru saja Yona dan Alvaro selesai makan malam, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu rumahnya. Alvaro pun segera membuka pintu rumahnya untuk melihat tamu yang berkunjung ke rumahnya di malam hari begini.

"Lo ngapain malem-malem ke rumah gua?" tanya Alvaro ketika ia mendapati Adrian di depan pintu rumahnya.

"Eh, mas Alvaro," canda Adrian.

Alvaro menyandarkan tubuhnya lalu melipat kedua tangannya di depan dada bidangnya. "Ada perlu apa?"

"Gue bawa martabat buat, Yona," ucap Adrian sambil menunjukkan sebuah kantung plastik berisikan makanan.

"Martabak bukan martabat," revisi Alvaro.

"Iya itu maksud gua."

Laki-laki itu melihat kantung plastik yang dipegang oleh Adrian dan dia hanya menemukan satu kotak berisikan martabak rasa coklat.

"Buat gua mana?" tukas Alvaro.

"Gua cuma beliin Yona, kalau lo mau, beli sendiri di depan komplek," jawab Adrian.

"Ada siapa, Al?" tanya Yona saat dia baru saja menghampiri Alvaro.

"Adrian, lo ngapain?" ujar Yona ketika melihat Adrian.

"Gue bawa martabat buat lo."

"Martabak!" Alvaro membenarkan ucapan Adrian kembali.

"Iya, itu maksudnya."

Yona mengambil kantung plastik yang diberisikan martabak rasa coklat dari Alvaro. Sebelumnya Alvaro memang sudah mengambil makanan itu dari tangan Adrian.

"Suruh masuk, Al," tutur Yona kemudian, dia masuk ke dalam rumahnya.

"Masuk," ucap Alvaro lalu Adrian pun masuk ke dalam rumah ini dan duduk di sofa bersama Alvaro.

"Gue mau taruh martabaknya di piring, lo ngobrol aja sama Alvaro," pinta Yona kemudian, dia pergi ke dapur.

"Iya."

Walaupun Yona meminta Adrian untuk mengobrol dengan Alvaro, tetapi mereka berdua malah diam tidak mengatakan apapun. Hingga pada akhirnya Adrian mengatakan beberapa kata yang membuat Alvaro cukup terpancing emosinya.

"Gue suka sama Yona," tutur Adrian sambil menunjukkan senyumannya.

"Jauhin, istri gue!" tegas Alvaro.

"Kalau lo minta gue untuk jauhin Yona, berarti lo gak yakin kalau Yona beneran sayang sama lo," timpal Adrian.

"Kalau dia nyaman sama lo, gimana?!" kesal Alvaro.

"Kalau dia nyaman sama gue, lo harus bikin dia lebih nyaman sama lo!" tukas Adrian.

"Lo takut Yona ninggalin lo demi gue? Kalau Yona lakuin itu ke lo, berarti dia gak tulus sayang sama lo!" sambungnya.

"Mau lo apa?" tanya Alvaro to the point.

"Gue gak mau rebut Yona dari lo, tapi gue akan lakukan apa yang cowok lain lakukan kalau jatuh cinta sama perempuan," jelas Adrian.

Alvaro terdiam sejenak sambil berfikir, "Gue izinin lo temenan sama, Yona."

"Temenan doang?" tanya Adrian dengan kecewa.

"Tadi lo bilang, lo gak mau rebut dia dari gue, sekarang mau lo apa?!"

"Yaudah, gue temenan sama Yona," balas Adrian.

"Nih martabaknya. By the way, kalian ngomongin apa?" tanya Yona ketika ia baru saja kembali dari dapur.

"Enggak, itu Adrian cerita, dia pernah gak naik kelas," bohong Alvaro.

Married With Kakak Kelas 2 [SELESAI]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum