PART TIGA PULUH EMPAT

19.2K 1K 78
                                    

HAPPY READING!!

Davira dan tante Desi telah sampai di rumah mama papa Rhaditya. dan saat ini mereka sedang mengobrol di ruang tamu.

"Iya kemarin Desi nginap di rumah Rhaditya soalnya mau kesini udah kemalaman" ucap tante Desi.

Ibu Galina menjawab. "Iya gapapa Des. Yang penting sekarang kamu udah disini"

"Kalau Edward kemana?" Tanya tante Desi.

"Tadi pagi berangkat ke kator cabang yang di Bandung. Katanya sih mau cek perkembangan disana" jawab mama Galina.

Tante Desi mengangguk menanggapi jawaban dari mama Galina. "Vira gimana sikap Rhaditya sekarang? Makin baik gak?" Tanya mama Galina.

"Sikap mas Rhaditya makin sini makin romantis sih ma. Tapi kebanyakan gombal sekarang ma" ucap Davira.

Mama Galina dan tante Desi tertawa mendengar ucapan Davira. "Tapi makin bagus kalau gitu Vir. Soalnya Rhaditya orangnya cuek-kan biasanya, tapi pas mama liat dia sama kamu kayanya dia banyak ngomong yaa" ucap mama Rhaditya.

"Iya. Padahal dulu sebelum aku berangkat ke luar negeri, Rhaditya banyaknya diem. Kemaren pas aku dirumah mereka ternyata Rhaditya jadi banyak ngomong" ucap tante Desi.

Mama Galina tersenyum senang melihat anaknya yang dulu sangat tertutup saat ini bisa lebih terbuka kepada istrinya ataupun keluarganya.

"Tapi mama seneng banget sih sama perubahan sikap Rhaditya. Yang dulunya pendiam sekarang Rhaditya kalau ada apa-apa selalu minta pendapat atau masukan dari mama sama papa" ucap mama Galina.

Davira teringat jika ia ingin menanyakan makanan kesukaan Rhaditya kepada mama Galina. "Oh iya mah, Vira mau nanya mas Rhaditya paling suka masakan apa sih?"

"Rhaditya suka banget sama ayam kecap. Pokonya itu nomor satu bagi Rhaditya dalam hal masakan" ucap mama Galina.

Davira mengangguk paham. "Terus ada lagi ma selain itu?" Tanya Davira.

"Yang paling disuka lagi sama Rhaditya. Rendang daging, sup ayam, sama sayur capcai. Itu paling favorit Rhaditya setau mama" ucap mama Galina.

Davira mengingat apa yang di ucapkan mama Galina. "Oke ma. Kalau boleh tau lagi, hal apa yang paling mas Rhaditya benci atau mas Rhaditya tidak sukai?"

"Setau mama Rhaditya benci dengan yang namanya Pertengkaran. Trus dia paling gasuka kalau permintaannya di tolak. Itu aja sih kayanya." ucap mama Galina.

"Oke makasih mah informasinya. Aku jadi sedikit lebih tau tentang mas Rhaditya" ucap Davira.

Mama Galina berdiri. "Sebentar mama ambil dulu sesuatu yaa" ucap mama Galina dan berjalan ke kamarnya.

"Tante mama Galina mau ngambil apaan ya?" Tanya Davira kepada tante Desi.

Tante Desi menggelengkan kepalanya. "Gatau ya Vir. Kita tunggu aja dia mau ngambil apa" ucap tante Desi.

Tak lama mama Galina kembali dengan membawa Tote bag besar. "Ini kemaren mama belanja bareng temen-temen mama, trus mama inget sama Davira makanya mama beliin Davira baju deh" ucap mama Galina dan menyerahkan Tote bag tersebut.

"Aduh makasih banyak ya ma. Ini banyak banget lagi" ucap Davira

"Iya sama-sama. Mama jadi tau sekarang rasanya punya anak perempuan. Soalnya temen-temen mama juga kebanyakan punya anak perempuan" ucap mama Galina.

Mama Galina memberikan Tote bag kecil berlogo toko emas kepada tante Desi. "Ini Des buat kamu. Kalung samaan sama aku, biar keliatan adik Kaka bangetnya" ucap mama Galina.

Jodohku, Pak Dosen [END]Where stories live. Discover now