PART SEBELAS

29.6K 1.4K 3
                                    

HAPPY READING!!

Di dalam mobil Davira memainkan game di handphone nya untuk menghilangkan rasa bosan saat di dalam mobil. Namun lama kelamaan main game juga membuat Davira bosan.

Davira melirik ke arah Rhaditya. "Masih lama gak sampenya pak?"

"Bentar lagi. Paling 10 menitan lagi"

Davira memperhatikan jalanan, jalan yang ia lewati seperti ke arah kampus. Namun kampusnya sudah terlewatkan. Jadi Rhaditya akan membawanya kemana.

"Kirain saya bapak mau bawa saya ke kampus. Padahal cuma di lewati doang" ucap Davira.

Rhaditya melirik ke arah Davira sebentar. "Lagian kita udah minta cuti seminggu, cukup untuk kita istirahat dan bulan madu dirumah".

"Gak usah ngada-ngada ah pak" ucap Davira tak terima.

Rhaditya mengangkat kedua bahunya acuh. Tak lama mereka sampai di sebuah rumah minimalis berlantai dua. Rhaditya memasukkan mobilnya ke pekarangan rumah tersebut.

"Rumah siapa pak?" Tanya Davira setelah turun dari mobil.

"Rumah saya. Dan sekarang rumah kita berdua" jawab Rhaditya.

Davira mengangguk "rumahnya bagus yaa"

"Kamu suka?"

"Iya saya suka"

Rhaditya membuka pintu rumah tersebut. "Ayo masuk". Mereka berdua masuk kedalam rumah tersebut.

"Dalamnya lebih bagus ya pak"

"Yaudah kita liat kamar kita, ada di lantai dua" ucap Rhaditya.

Rhaditya dan Davira melangkah ke lantai dua menaiki anak tangga. Setelah sampai di lantai dua terlihat ada beberapa pintu yang diyakini kamar-kamar. Dan disertai ruang keluarga sebelum menuju balkon.

"Kamar saya yang mana pak?" Tanya Davira.

"Itu kamar kita" Rhaditya menunjuk salah satu pintu.

Davira menatap Rhaditya "Kok kita sih pak. Aku pengen kamarnya sendiri"

"Saya suami kamu jadi kita harus satu kamar" jawab Rhaditya dengan santai.

Davira menunjuk salah satu pintu yang lain "gimana kalau saya yang itu kamarnya?"

"Itu ruang kerja saya. Dan yang sebelahnya lagi sudah saya jadikan ruangan olahraga yang isinya peralatan olahraga"

Davira membuang napas kasar "rumah sebesar ini, masa iya kamarnya cuma satu. Eh saya lupa kan di bawah juga ada kamar"

"Dibawah ada dua kamar. Satu untuk kamar tamu, dan satunya lagi untuk kamar asisten rumah tangga kita" ucap Rhaditya.

"Yaudah lah saya sekamar sama bapak" ucap Davira dan berjalan ke arah kamar mereka berdua.

Rhaditya berjalan mengikuti langkah Davira. "Memang seharusnya suami istri tidur satu kamar"

Davira mendudukkan tubuhnya di kasur sambil membuka handphone memeriksa chat dari sahabatnya.

"Eh iya pak. Baju-baju saya kan masih di rumah ibu saya" ucap Davira.

"Gapapa biarin aja, buat ganti kamu disana kalau semisal kita nginep di rumah ibu" ucap Rhaditya.

"Terus saya pake baju apa disini. Kan semua baju saya dirumah ibu"

Rhaditya berjalan ke arah lemari baju dan membukanya "ini semua baju kamu, jadi apalagi yang kamu butuhkan? Bilang sama saya kalau mau apapun"

Davira melongo melihat seisi lemari diisi dengan baju-baju perempuan dan lengkap dengan pakaian dalamnya. 

Davira melangkah ke dekat lemari untuk melihat baju-baju tersebut. "Ini semua bapak beli?"

"Iyalah Vir, masa saya nyuri baju sebanyak ini"

"Tapi kan bapak gatau ukuran-ukurannya" ucap Davira.

Rhaditya mengambil salah satu baju yang ada di tumpukan paling atas. "Coba liat dulu, betul gak ini ukurannya" ucap Rhaditya sambil memberikan baju tersebut ke Davira.

"Bapak tau dari mana ukurannya?"

"Ibu kamu" jawab Rhaditya.

Davira hanya mengangguk. "Yaudah terimakasih banyak ya bapak dosen!" Ucap Davira.

TYPO TANDAIN YAAA!

Jodohku, Pak Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang