PART EMPAT PULUH LIMA

12.3K 486 17
                                    

Akhirnya update lagi setelah sekian lama wkwkw

HAPPY READING!


Saat ini Davira sedang duduk di ruang tunggu yang ada di kantor klien Rhaditya. Sedangkan sang suami sedang meeting di ruang meeting.

Davira ditemani oleh salah satu pegawai disini. Karena Davira juga mudah sekali berbaur dengan orang baru, jadi alhasil Davira mengobrol banyak hal bersama Rini pegawai disini.

Dua jam sudah Rini menemani Davira mengobrol di ruang tunggu. Tak lama Rhaditya dan Raka datang ke tempat dimana Davira berada.

"Udah selesai mas?" Tanya Davira.

Rhaditya mengangguk dan ikut duduk di samping Davira.

Rini berdiri dari duduknya. "Yauda kalau begitu saya izin kembali ya bu, pak" ucap Rini.

"Terimakasih yaa mba, mau nemenin" ucap Davira kepada pegawai yang menemaninya.

"Iya ibu sama-sama. Saya permisi" ucap Rini.

Setelah kepergian Rini, Davira langsung saja mengajak Rhaditya untuk segera pulang. "Ayo mas balik sekarang aja"

"Oke Rak. Saya sama istri saya balik sekarang ya" ucap Rhaditya kepada Raka.

"Baik pak. Hati-hati" ucap Raka yang hanya dijawab anggukan oleh Rhaditya.

-

Di perjalanan pulang, Davira mengajak Raditya untuk mengantarnya terlebih dahulu ke rumah Friska karena tadi Davira di chat oleh Kanaya bahwa Friska sedang terpuruk karena diselingkuhi.

"Masi jauh ga rumahnya?" Tanya Raditya saat sudah memasuki kompleks perumahan Friska.

Davira menunjuk ke arah depan yang tak jauh dari pandangannya. "Tuh mas, udah ada mobil Kanaya juga"

Sampai di depan gerbang rumah Friska. Davira langsung turun dan masuk ke dalam rumah Friska tanpa memedulikan Raditya yang masih di dalam mobil.

"Friska!!" Teriak Davira dan langsung bergabung duduk di ruang tamu yang sudah ada Kanaya dan Friska.

Lalu Davira memeluk Friska dengan erat. Friska menangis kembali di dalam pelukan Davira. "Virr Aldi jahat. Dia selingkuhin aku vir"

"Iyaa goblok banget emang si Aldi. Brengsek bangett emang" ucap Davira sambil mengusap-usap punggung Friska yang ada dalam pelukannya.

Tak lama Raditya ikut masuk kedalam rumah Friska. "Assalamualaikum" ucap Raditya.

"Waalaikumsalam. Eh pak Raditya" jawab Kanaya.

Raditya hanya membalas dengan senyum yang sangat tipis, lalu Raditya menyimpan makanan yang ia bawa di atas meja. Davira melonggarkan pelukannya kepada Friska.

"Ketauan selingkuhnya gimana?" Tanya Davira.

Friska tak bisa menjawab, ia hanya sesenggukan karena habis menangis. Alhasil Kanaya yang menjawab pertanyaan tersebut.

"Tadi cewe selingkuhannya datang kesini vir. cewe itu datang dan nunjukin foto-foto dia sama si bajingan Aldi. Coba cewe itu sambil marah-marah nyuruh Friska ninggalin si Aldi" jelas Kanaya.

Davira geram. "Gila emang si Aldi, bisa-bisanya keliatan kaya cowok romantis tapi aslinya busuk"

Kanaya mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui perkataan Davira. "Udah Friska, jangan nangisin lagi dia, buat apa? Gaada gunanya" ucap Davira.

Friska pikir yang di ucapkan Davira ada benarnya, buat apa dia nangisin laki-laki yang udah khianatin dia. "Iya vir, Makasii udah ingetin gue. Makasi juga yaa Nay, tadi loo udah bela gue di depan cewe brengsek itu. Sekarang gue gaakan nangisin lagi si Aldi" ucap Friska sudah sedikit tenang.

"Iya harus gitu Friska" ucap Kanaya.

Davira mengiyakan ucapan Kanaya. "Lebih baik kalian makan dulu" ucap Raditya yang dari tadi hanya diam.

"Eh iyaa saya sampe lupa kalau ada pak Raditya. Maaf ya pak" ucap Friska dengan kekehanya.

Davira langsung membuka dan menyiapkan makanan yang di bawa oleh Raditya tadi. "Nih kalian makan dulu"

"Makasi yaa vir, pak" ucap Friska.

Raditya berdiri dari duduknya. "Saya keluar dulu ya" ucap Raditya dan berjalan keluar.

"Yauda kalian makan dulu, gue nyamperin dulu pak Raditya" Davira mengikuti Raditya yang keluar dan duduk di teras.

TYPO TANDAIN YAAAAAA
SEE YOU❤️

Jodohku, Pak Dosen [END]Where stories live. Discover now