PART SEMBILAN BELAS

22.9K 1.2K 44
                                    

HAPPY READING!

Davira sedang berada di dalam kelas dengan dikerumuni oleh mahasiswi-mahasiswi yang kepo akan kehidupan rumah tangganya.

"Ko Lo bisa nikah sama pak Rhaditya?" Tanya si A.

"Kirain gue yang pas pak Rhaditya bilang Lo calon istrinya boongan" ucap si B.

"Kenapa gak bilang kalau Lo pacaran sama pak Rhaditya?" Tanya si C.

"Kalo Lo ngizinin. gue mau jadi istri pak Rhaditya yang ke-dua" ucap si D.

"Pak Rhaditya gimana kalau tidur?" Tanya si E.

"Lo bahagia gak nikah sama pak Rhaditya? Kalau engga gue mau gantiin posisi Lo" ucap si F.

Dan masih banyak lagi pertanyaan dan ucapan lainnya. Sedangkan Kanaya dan Friska hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah teman-teman kelasnya.

Davira pusing harus menjawab dari mana dan menjawab apa. "Oke.. oke.. kalian jangan berisik dong gaenak kalau dilihat dosen atau anak kelas lain" ucap Davira.

"Ya makanya jawab dong Vir" ucap salah satu dari mereka.

"Gue jawab yaa. Gue nikah sama pak Rhaditya mungkin emang udah takdir dan juga jodoh. Jujur gue gak pacaran sama pak Rhaditya jadi langsung nikah. Untuk pertanyaan lainnya silahkan tanyakan langsung pada pak Rhaditya!" Ucap Davira membuat semuanya mulai kembali ke tempat masing-masing.

Tak lama Pak Robi masuk ke kelas dan kelas segera dimulai. Pak Robi menjelaskan materi-materi dan setelahnya memberikan tugas.

-

Jam kelas pak Robi sudah selesai.
Dilanjut dengan Rhaditya. "Assalamualaikum" ucap Rhaditya dan berjalan ke bangkunya yang ada di depan.

"Waalaikumsalam" jawab semua mahasiswa/i.

Salah satu mahasiswa mengeluarkan suaranya disaat semuanya sedang terdiam. "Bapak. Sepatunya couplean sama Davira yaa?" Tanya Doni.

Dan semua mata mahasiswa melirik ke sepatu yang Rhaditya gunakan, lalu melirik juga ke sepatu yang Davira gunakan. Dan ternyata memang sama.

"Iya. Apa ini merugikan kamu?" Ucap Rhaditya.

Mahasiswa tersebut dibuat bungkam dengan pertanyaan Rhaditya "Engga lah pak. Saya cuma nanya haha" ucap mahasiswa tersebut dengan tawa di akhirnya.

"Oke kita kembali ke pelajaran yaa. Untuk tugas Minggu kemaren ada satu orang yang belum mengerjakan yaa" ucap Rhaditya.

'siapa pak?

'saya sudah

'saya sudah

'saya juga sudah

'sudah

'sudah

"Saya tidak bertanya siapa yang sudah dan siapa yang belum. Saya hanya memberitahu kalau satu nama lagi yang belum mengerjakan" ucap Rhaditya membuat semua mahasiswa terdiam kembali

Sedangkan Davira sudah tak enak perasaan. Karena merasa dirinyalah yang belum mengerjakan.

"Dan yang belum mengerjakan yaitu  Davira Shaquita" lanjut Rhaditya.

"Iya pak saya belum mengerjakan" ucap Davira.

"Kenapa belum mengerjakan?" Tanya Rhaditya kepada sang istri.

Davira bingung harus menjawab apa. "Saya lupa pak"

"Lupa?" Tanya Rhaditya yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Davira.

Rhaditya menjawab "Karena waktu pengumpulan tugas sudah habis. Tugasnya saya ganti berbeda dengan yang kemaren"

"Loh ko gitu sih pak" protes Davira.

"Ya emang begitu peraturannya"

Davira hanya bisa mengangguk. Melawan pun percuma, lagian ini di depan teman-temannya.

"Baik kita lanjutkan ke materi selanjutnya ya. Dua Minggu lalu saya sudah menjelaskan tentang bla bla bal....." Rhaditya menjelaskan materi.

Setelah menjelaskan panjang lebar tentang materi tersebut Rhaditya menyudahinya karena jam mata pelajarannya sudah mau habis.

"Segitu dulu materi untuk minggu ini, dilanjutkan di pertemuan selanjutnya. Sekian dari saya, Assalamualaikum" ucap Rhaditya.

-

Setelah selesai kelas. Semua mahasiswa/i keluar dari kelas. Davira berjalan keruangan Rhaditya. Untuk menemui Rhaditya. Sedangkan kedua sahabatnya sudah pulang lebih dulu.

Sampai di depan pintu ruangan Rhaditya. Davira mengetuk pintu tersebut. "Tok.. Tok.. Tok.."

"Masuk" jawab yang di dalam.

Davira membuka pintu tersebut dan masuk kedalam ruangan Rhaditya. Tak lupa Davira menutup pintu kembali.

"Pak saya mau pulang. Bapak kalau masih banyak kerjaan gapapa terusin aja biar saya pulang sendiri aja" ucap Davira saat sudah berada di hadapan Rhaditya.

Rhaditya berdiri dan mengambil kunci mobilnya lalu menggenggam tangan Davira dan dibawanya keluar dari ruangannya. "Saya gak akan biarin kamu pulang sendirian" ucap Rhaditya sambil berjalan.

"Tapi gimana nanti pekerjaan bapak kan belum selesai" ucap Davira.

"Biar si Raka yang terusin. Lagian saya pemilik kampus jadi terserah saya mau pulang kapanpun"

Davira memukul lengan Rhaditya "DIH! Gaboleh sombong pak!" Ucap Davira.

Sedangkan Rhaditya hanya menanggapi ucapan Davira dengan tawanya. Sesampainya di parkiran Rhaditya membukakan pintu mobil untuk Davira. Setelahnya ia masuk dan duduk di bangku pengemudi dan menjalankan mobilnya menuju rumah.

TYPO TANDAIN YAAAAA!

MAAF YAA KALAU GAJELAS HEHE

See you gais♥️

Jodohku, Pak Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang