PART EMPAT BELAS

27.8K 1.3K 39
                                    

Ini gak di revisi jadi kalau ada salah atau typo tandain yaaa:)

HAPPY READING!

"Udah selesai pak?" Tanya Davira saat melihat Rhaditya menutup laptopnya.

"Iyaa" jawab Rhaditya dan meminum teh manis buatan Davira.

Diminumlah teh buatan Davira oleh Rhaditya "Gimana, teh buatan saya enak gak?" Tanya Davira.

"Gak enak. Terlalu manis" jawab Rhaditya namun meminum kembali teh tersebut.

Davira mencibir "katanya gak enak, tapi di minum terus"

"Mubazir kalau gak di minum" ucap Rhaditya.

Rhaditya meregangkan otot-ototnya sambil berdiri "Saya mandi dulu. Kamu mau disini apa mau ikut"

Ucapan Rhaditya membuat Davira melotot "gausah bercanda deh pak"

"Siapa yang bercanda. Kamu mau diem di sini apa ikut saya keluar dari sini"

Davira jadi salah tingkah "kirain saya ikut ke kamar mandi"

"Pikiran kamu kotor. Yaudah ayo mau disini apa ikut keluar dari sini" ucap Rhaditya dan berjalan keluar.

Davira mengikuti langkah Rhaditya keluar dari ruang kerja. Rhaditya masuk kedalam kamar sedangkan Davira memilih menonton tv.

-

Malam harinya pukul 01:25 Davira kebangun karena rasa haus. Davira duduk bersandar di kepala ranjang. Tangannya terulur mengambil gelas yang berada di atas meja samping kasurnya dan meminumnya hingga habis.

Davira menidurkan lagi dirinya sambil menghadap ke arah Rhaditya dan mencoba memejamkan kembali matanya. Namun rasa kantuknya tak kunjung datang kembali.

Karena Davira tak bisa tidur kembali, terpaksa Davira membangunkan Rhaditya agar menemaninya yang tak bisa tidur kembali.

"Pak.. Pak.." Sambil menepuk pelan pipi Rhaditya.

Rhaditya terbangun "Ada apa?" Tanya Rhaditya dengan suara beratnya dan duduk bersandar.

Sedangkan Davira masih dengan posisinya yang tertidur menghadap Rhaditya. "Saya kebangun, tapi gabisa tidur lagi"

"Trus maunya apa?" Tanya Rhaditya.

"Tidur. Tapi gabisa" jawab Davira lagi.

"Trus saya harus gimana?"

Davira tak menjawab. Rhaditya mendekatkan tubuhnya dengan Davira dan membawa Davira ke pelukannya.

"Saya peluk biar kamu nyaman"

Sedangkan jantung Davira malah disko di dalam sana. Bukannya  nyaman malah makin gabisa tidur kalau gini' ucap Davira dalam hatinya.

Namun lama-kelamaan Davira merasa nyaman di dalam pelukan Rhaditya. Dan tak lama Davira tertidur kembali.

☘️☘️☘️

Hari ini Rhaditya dan Davira akan pergi ke rumah papa mama Rhaditya. Davira sudah siap dengan dress biru lautnya tak lupa berdandan dan langsung turun kebawah untuk menemui Rhaditya yang menunggu di ruang tamu.

"Hayu pak. Saya udah siap" ajak Davira saat sudah di dekat Rhaditya.

Rhaditya berdiri dari duduknya dan berjalan ke luar rumah yang diikuti oleh Davira.

-

Di dalam mobil Davira melontarkan pertanyaan ke Rhaditya. "Pak masa di lemari gaada celana hots pants? Padahal saya lebih suka peke celana-celana ketimbang dress"

"Paha kamu diliat banyak orang. Saya gak suka itu!. Lagian kan banyak celana yang lain di lemari"

"Saya gak suka sama model-modelnya" jawab Davira.

"Nanti pulang dari rumah mama papa kita ke mall cari celana yang kamu mau asalnya jangan hots pants"

Davira tersenyum senang "asikkk belanja nih" Ucap Davira membuat Rhaditya tersenyum simpul.

-

Sampai di rumah mama dan papa Rhaditya. Davira turun dari mobil dan di susul oleh Rhaditya. Di teras rumah sudah ada mama dan papa Rhaditya yang sudah menunggu kehadirannya.

"Assalamualaikum" salam Davira saat sudah di hadapan kedua mertuanya.

"Waalaikumsalam" jawab keduanya. Mama Galina langsung memeluk sang menantu dan cipika cipiki.

Setelah itu Davira mencium tangan sang papa mertua. "Ayo masuk. Disini panas" ucap papa Edward.

"Ini anaknya gak diajak masuk?" Ucap Rhaditya membuat langkah Davira, mama, dan papanya terhenti.

Mama Galina tertawa "Sampe lupa sama anak mama yang ini" ucap mama Galina sambil merangkul sang anak. Dan Rhaditya mencium tangan kedua orangtuanya.

Mereka semua masuk kedalam rumah mama dan papa Rhaditya. Sampai di ruang keluarga mereka duduk untuk mengobrol-ngobrol.

"Mama udah kangen sama kalian berdua" ucap mama Galina.

"Baru juga dua hari gak ketemu ma" jawab Rhaditya.

Galina memukul lengan Rhaditya "Ya tetep aja kangen" ucap Galina sambil memeluk Davira yang duduk di sampingnya.

Tak lama datang asisten rumah tangga membawa nampan berisi empat gelas minuman. "Silahkan tuan, nyonya"

"Makasih bi" ucap Galina.

"Ayo di minum dulu kalian pasti haus" ucap Galina dan Davira mulai meminum minumannya.

"Jadi kapan kalian kasih papa sama mama cucu?" Tanya papa Edward.

Papa Edward diam-diam sekalinya nanya, pertanyaannya buat Davira dan Rhaditya mati kutu dibuatnya yaa.

"Secepatnya pa" jawab Rhaditya yang mendapat tatapan tajam dari Davira.

Papa dan mama Rhaditya tersenyum senang mendengar ucapan Rhaditya. "Bagus. Kalau gitu buatnya yang giat lagi ya"

Ucap papa Edward membuat Davira malu setengah mati. Davira menggenggam tangan Rhaditya yang duduk di sampingnya untuk menormalkan rasa gugupnya.

"Kasian istri Rhadit ditanya hal-hal ginian jadi malu" ucap Rhaditya membuat kedua orangtuanya tertawa.

TYPO TANDAIN YAAAAA!
LANJUT GAK?

See you♥️

Jodohku, Pak Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang