PART LIMA

42.6K 1.8K 12
                                    

HAPPY READING!!

"Iya Davira cantik" jawab mama Rhaditya saat Davira memperkenalkan namanya.

"Karena Rhaditya sama Davira sudah datang kita mulai saja pembicaraannya yaa" ucap papa Rhaditya.

"Silahkan" ucap ibu Davira ramah.

Davira makin dibuat bingung dengan suasana ini. Tapi Davira menormalkan sikapnya seperti biasa saja

"Jadi kedatangan keluarga kami kesini membawa niat yang baik" ucap papa Rhaditya.

"Disini saya mengantar anak saya untuk mengungkapkan niat baiknya. Mungkin biar Rhaditya saja yang menyampaikannya ya. Rhaditya silahkan dibicarakan langsung saja nak" lanjut papa Rhaditya.

Rhaditya mengangguk kecil "Jadi niat saya kesini salah satunya untuk bersilaturahmi dengan keluarga Davira, dan saya juga ingin mengungkapkan bahwa saya berniat untuk menikahi Davira. Dan semoga niat baik saya diterima baik oleh keluarga ini" ucap Rhaditya.

Sedangkan Davira masih mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Rhaditya. Davira melihat ke arah ibunya terlihat senyum bahagia di wajah ibunya.

"Menikah?" Tanya Davira.

Rhaditya mengangguk.

"Mohon maaf tapi Vira belum siap untuk menikah. Vira gabisa apa-apa. Gimana nanti sama suami Vira" ucap Davira.

"Nanti saya yang ajarkan semuanya" ucap Rhaditya membuat semua yang ada disitu tertawa hahaha.

Papa Rhaditya mengangguk setuju dengan perkataan Rhaditya. "Betul kata Rhaditya nanti dia yang mengajarkan. Seiring berjalannya waktu pasti kamu bisa" jawab papa Rhaditya.

"Iya betul Davira cantik" ucap mama Rhaditya.

"Hmm Vira boleh berbicara dengan ibu dulu?" Ucap Davira.

"Silahkan. Silahkan" ucap mama dan papa Rhaditya

Dvira mengajak ibunya menjauh dari ruang tengah . Dan mengajak berbicara di dekat ruang makan.

"Ibu gimana ini" ucap Davira.

Ibunya mengusap bahu Davira "jawab sesuai isi hati kamu aja nak. Apapun jawaban kamu ibu akan mendukung"

"Vira mau tanya sama ibu, kalau Vira beneran nikah sama pak Rhaditya gimana tanggapan ibu?"

"Yang pasti ibu bahagia dan merasa lega karena anak perempuan ibu satu-satunya udah ada yang jagain"

"Tapi Vira kan gabisa ngapa-ngapain Bu gimana nanti Vira jadi istri, masak aja Vira gabisa"

"Nanti lama kelamaan juga bisa sayang" ucap ibunya.

"Vira baru kenal sama pa Rhaditya Bu"

"Menikah dengan orang yang baru kenal bukan berarti buruk sayang, dan ibu juga udah kenal lama kok sama Rhaditya. Dia orangnya baik, ramah dan insyaallah bisa jadi imam Vira yang baik."

Davira melihat ke arah ibunya "ibu sejak kapan kenal pak Rhaditya?" Tanya Davira.

"Ibu kenal sama Rhaditya soalnya dulu dia suka main sama Abang kamu, dan setelah dia kuliah di luar negeri ibu baru liat dia lagi hari ini. Dulu kalau dia main ke rumah pas kamu lagi sekolah terus jadi kalian belum pernah ketemu"

"Oh. Terus apa ibu ikhlas kalau Vira nikah sama pak Rhaditya?"

"Ibu sih ikhlas banget kalau kamu nikah sama Rhaditya"

"Bismillah deh bu. Vira terima pak Rhaditya"

Ibu Davira hanya tersenyum senang dan mengajak anaknya untuk ke ruang tengah lagi. Sampai di ruang tengah Davira duduk di tempatnya semula.

"Jadi gimana jawaban kamu?" Tanya Rhaditya.

"Bismillah. Vira mau jadi calon istri pak Rhaditya" ucap Davira.

Alhamdulillah" ucap semua orang.

Dan diteruskan dengan mengobrol-ngobrol dan membahas tanggal pernikahan yang baik. Setelahnya dilanjutkan dengan acara makan bersama.

Hingga haripun sudah mulai malam Keluarga Rhaditya berpamitan untuk pulang karena takut kemalaman.

"Kami pamit dulu yaa. Terimakasih atas semua jamuannya. Nanti lain kali keluarga ibu Danita yaa main ke rumah kami" ucap papa Rhaditya.

"Iya Insyaallah nanti kami main kesana" ucap ibu Davira.

Mama Rhaditya ikut bicara "Kami tunggu kedatangannya yaa" ucap mama Rhaditya.

TYPO TANDAIN YAAA

Jodohku, Pak Dosen [END]Where stories live. Discover now