PART TUJUH

31.4K 1.5K 8
                                    

HAPPY READING!

"Beneran? Terus gimana? Lo terima apa engga?" Tanya Kanaya.

"Pasti dia terima lah. Pak Rhaditya kan ganteng, baik, tajir, terus pemilik kampus ini lagi" ucap Friska.

Davira melongo mendengar ucapan terakhir Friska. "Hah pak Rhaditya pemilik kampus ini? Lo kata siapa?" Tanya Davira.

Friska mengangguk "iya bener. Emang Lo gatau Vir?. Gue denger dari dosen lain katanya pak Rhaditya anak dari pemilik kampus kita ini"

Davira menggeleng "gue aja baru tau dari Lo" ucap Davira.

"Coba Lo tanya langsung aja sama pak Rhaditya. Biar memastikan" ucap Kanaya.

"Oke nanti deh gue tanya"

Mahasiswa mulai berdatangan ke kelas dan tak lama dosen datang dan kelas dimulai.

-

Selesai kelas Davira dan kedua sahabatnya keluar dari kelas dan berjalan di koridor kampus untuk menuju parkiran.

"Friska tuh cowo Lo jemput" ucap Kanaya saat melihat Aldi pacarnya Friska.

Friska melirik ke arah yang ditunjuk Kanaya. "Oh iya Aldi udah jemput. Gue duluan yaa" ucap Friska sambil salam persahabatan dan berjalan menuju sang kekasih.

"Lo pulang sama siapa Vir? Kan Lo tadi berangkat sama pak Rhaditya, Lo ga bawa mobil jadinya?"

"Iya Nay gue gak bawa mobil. Nanti gue naik taksi aja" ucap Davira.

"Lo bareng gue aja ayo"

Davira menggeleng "gak usah deh Nay. Lagian kita beda arah"

"Gapapa lah gue anterin aja. Kaya ke siapa aja deh. Cepetan naik mobil gue" ucap Kanaya sambil berjalan ke arah mobilnya.

Saat Davira akan membuka pintu mobil ada seseorang memanggilnya dari belakang. Dan Davira menoleh ke arah belakang.

"Eh pak Rhaditya. Ada apa Pak?" Tanya Davira.

"Kamu pulang bareng saya" ucap Rhaditya.

Kanaya mendekati ke arah Davira dan Rhaditya. "Eh pak Rhaditya. Siang pak". Rhaditya hanya mengangguk.

"Emm gak usah deh. Saya bareng Kanaya aja Pak" tolak Davira dengan halus.

"Kamu berangkat sama saya. Jadi pulang juga harus sama saya" ucap Rhaditya.

"Yaudah Nay gue duluan yaa. Lo hati-hati" ucap Davira pada Kanaya.

Kanaya mengangguk "Lo juga hati-hati Vir"

Davira berjalan berdampingan dengan Rhaditya menuju mobil Rhaditya. Davira langsung saja masuk kedalam mobil Rhaditya. Dan Rhaditya mengendarai mobil membelah jalanan kota.

-

Rhaditya membelokkan mobilnya ke salah satu restoran. Dan memarkirkan mobilnya di parkiran restoran tersebut.

"Ngapain kesini dulu Pak?".

"Makan lah. Masa iya mau cuci mobil"

"Saya gak mau makan Pak"

Rhaditya mengangkat kedua bahunya "Tapi saya mau. Yaudah ayo turun"

"Saya tunggu dimobil aja"

Rhaditya menggeleng cepat "GAK! Saya mau makan ditemani kamu"

"Yailah kan bapak bisa makan sendiri"

"Tapi saya maunya di temenin kamu" ucap Rhaditya dan turun dari mobil. Dan membukakan pintu mobil Davira.

"Ayo cepetan turun" davira turun dan mengikuti langkah Rhaditya masuk kedalam restoran tersebut.

Rhaditya dan Davira berada di meja 12. Dan datang Waiter membawa buku menu dan mencatat pesanan Davira dan Rhaditya.

"Saya, Steak daging sama jus mangga" ucap Rhaditya pada waiter.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Rhaditya pada Davira.

Davira menggeleng "saya gak laper"

"Yaudah mba pesanan saya dibuat dua aja" ucap Rhaditya pada waiter.

"Baik saya sebutkan lagi pesanannya yaa. 2 steak daging dan 2 jus mangga yaa?" Ucap waiter tersebut.

Rhaditya mengangkuk. "Baik ditunggu ya" ucap waiter dan pergi meninggalkan meja Rhaditya dan Davira.

"Saya kan gak laper pak"

"Tapi kamu harus makan. Udah waktunya makan siang"

Davira memilih tak menjawab dan memilih memainkan handphonenya. 15 menit kemudian datanglah pesanan Rhaditya dan Davira.

"Ayo makan dulu. Udah dulu main handphonenya" ucap Rhaditya saat makanan sudah terhidang di meja.

Davira meletakkan handphonenya di meja dan mulai memakan makanannya. Tidak ada percakapan saat mereka makan hingga selesai makan.

Saat sudah selesai makan Rhaditya menuju kasir untuk membayar. Dan setelah membayar Rhaditya menggenggam tangan Davira dan membawanya keluar dari restoran.

TYPO TANDAIN YAAA

Jodohku, Pak Dosen [END]Where stories live. Discover now