24. "Lo Mirip Bokap."

51 27 7
                                    

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

Kalau saja Elnandra punya keberanian untuk menutup mulut para pengunjung yang tak berhenti melontarkan kritikan mengenai kakaknya, sudah pasti telinganya tidak akan berakhir memerah karena panas mendengar lontaran-lontaran itu. Apalagi dia sekarang berada di lift. Pengap. Karena dua alasan. Berdiri bersama beberapa orang, dan tak tahan dengan ucapan mereka.

"Hilang respect gue. Nyebelin-nyebelin gitu, dia cewek loh. Masa Ryu berani dorong cewek. Mana dia bentak pacarnya."

"Pacar? Kok gue belum tahu."

"Ada di artikel lanjutan. Beritanya muncul satu-satu."

"Berarti akun gosip bertebaran ya."

"Hati-hati aja deh lo pada yang mau jadi artis. Jangan kena skandal gini."

Lift akhirnya terbuka. Membuat Elnandra dapat kembali bernapas lega.

"Nandra!"

Elnandra merotasikan bola matanya malas. Hanin dapat mengejar setelah tak lama dia meninggalkannya.

"Lepas!"

"Lo mau kemana?" Hanin bertanya, masih tak melepas cekalannya pada Elnandra.

"Lepas, gue bilang!" Terpaksa, Elnandra menghempas kuat tangan Hanin. Tak peduli kalau lagi-lagi gadis itu nyaris membentur meja.

"Aww!"

Kan.

"Nandra!"

"Pulang sendiri, Hanindita!"

Hanin seketika menghentikan langkahnya.

"Lo keterlaluan. Naka nggak salah apa-apa. Lo juga jatuh bukan karena Naka. Buat apa? Buat mengundang simpati gue gitu? Nggak mempan!" Elnandra melanjutkan langkahnya. Mengikuti jejak Ryu saat menyeret Naka keluar.

"NANDRA! ARGHH!" Di belakang sana, Hanin berteriak. Sukses jadi pusat perhatian untuk kedua kalinya karena ulahnya sendiri. "Naka aja. Naka lagi. Naka, Naka, Naka! Sialan!"

Elnandra buru-buru berlari setelah mendengar seruan Hanin barusan. Sebisa mungkin jauh dari jangkauan gadis itu. Tak peduli apa yang akan terjadi padanya nanti karena lagi-lagi dia meninggalkan Hanin sendirian. Gadis itu mungkin mengadu. Berakhir Elnandra dimarahi.

Ah. Itu sudah biasa baginya.

Elnandra harus mencari Naka sekarang. Dia amat tahu sifat Ryu. Semua pemberontakan yang dilakukan kakaknya punya satu alasan kuat; Nandra. Iya, dirinya sendiri.

Di hari yang mulai gelap, Elnandra mengendarai motornya. Keluar dari area pusat perbelanjaan. Menerjang rintik hujan yang menusuk-nusuk kulit dan kepalanya bagai tombak kecil. Melajukan kendaraan itu ke arah kemana yang biasa Ryu lewati.

Bermodal cahaya dari lampu motornya, Elnandra mengedarkan pandangan. Berharap menemukan kendaraan Ryu atau orang dengan ciri-ciri yang sama dengan Naka.

RYUDA : Bad Angel [END]Where stories live. Discover now