01. Kontak Pertama

427 76 83
                                    

Halo... Selamat datang di cerita ini

Sebelum baca, coba vote sama comment dong

Happy Reading Manteman

Bonus Pict: Ryuda sayang

Bonus Pict: Ryuda sayang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

Bagi cowok itu, waktu malam adalah waktu terindah. Malam memanjakan setiap insan yang masih berpijak di bumi, mengantar mereka mendatangi alam bawah sadar. Hamparan kelam yang tergambar di cakrawala seakan mengulurkan rehat bagi indra penglihatan setelah separuh hari dibuat penat oleh paparan cahaya yang amat menusuk. Selain itu, pendar bintang turut andil jadi pengganti sekaligus penunjuk arah dalam kegelapan.

Namun hari ini, malamnya hancur. Dia harus terjaga setidaknya sampai fajar menyingsing. Bertekad menyelesaikan tes konyol untuk masuk komunitas goblok hanya demi mencari tahu kondisi seseorang.

"Woi!"

Cowok itu tersentak dikala tangan dan kakinya menumpu badan di atas tanah cukup lama. Cepat-cepat, dia menurunkan dan mendorong tubuhnya secara berulang. Standard push up. Itu tes yang dia dapatkan.

"Buruan! Sepuluh kali lagi lo lolos ke tes berikutnya."

Entah dapat kekuatan dari mana, dia hampir menyelesaikan 100 kali push up dalam satu waktu.

Ricuh para anggota Rydenix—nama geng itu—mendadak terhenti. Membuat cowok yang masih setia berkutat dengan kegiatan olahraganya, dalam waktu singkat mendongak seraya mengikuti arah pandang berpasang-pasang mata yang memusat ke luar halaman.

Pencahayaan yang minim membuat mereka tidak dapat melihat dengan jelas dan berakhir hanya mampu mengekori sepasang tungkai yang melangkah tak beraturan dengan sebuah botol minuman alkohol yang dia bawa dalam genggamannya.

"Anjing! Nggak ada yang ngenalin gue?!"

Beberapa detik keadaan masih hening. Hingga akhirnya salah satu di antara mereka bertepuk tangan dalam tempo lambat.

"Ryuda Oktara!"

Seruan itu langsung diiringi sorakan lainnya.

"Ryu!"

Ryu, wajah cowok itu langsung terpampang jelas ketika memasuki area penerangan. Sosok yang terperangkap keadaan mabuk itu memeluk Galatheo—salah satu temannya yang tadi bertepuk tangan.

"Cuma Gate yang kenal gue!" Ryu menunjuk Theo dengan bangga sebelum pandangannya tak sengaja menangkap cowok yang sedang push up di atas permukaan tanah. "Lo ngapain?! Lanjut push up-nya!"

Sial. Ryu mulai menotice kehadirannya.

Dikelilingi anggota lain, Ryu duduk di sofa panjang. Tawa dan tutur ngawur tak lepas dari pendengaran. Semuanya keluar dari mulut Ryu.

RYUDA : Bad Angel [END]Where stories live. Discover now