[47] . F a l l i n g

Start from the beginning
                                    

Jungkook lantas tertawa, "nggak apa-apa sih, Lisa. Kak Taehyung-nya kasian."

"pasti minta peluk, ih geli banget dia. Bau, jangan mau dipeluk dia. Belum mandi juga."

Entahlah, Lisa ini lucu sekali kita geli pada Taehyung. Tapi memang pada dasarnya Lisa suka bergosip, dari mulai Jimin hingga sampai ke pebasket yang selama ini mengejar-ngejar Lisa. Gadis yang sulit. Bukannya merespon orang yang ia suka, lebih suka menggosipi-nya.

Kembali pada Jungkook yang berfikir tentang Taehyung. Tapi, memang benar juga. Lucu mengingat Taehyung yang setiap pagi selalu menjemputnya dan berangkat ke sekolah bersama, kemudian nanti ia akan meminta salah satu adiknya untuk mengantar Jungkook pulang ketika ia terdapat les tambahan. Serta saat les tambahannya berakhir, biasanya Jungkook akan tahu siapa yang mengetuk pintunya pada pukul 16.00 sore.

Kekasihnya yang tampak lesu dengan tampilan yang entahlah masih dapat ia katakan sempurna bahkan ketika kekasihnya ralam keadaan yang kusut. Pria itu biasanya akan mendekap Jungkook erat ketika pintu terbuka, menghirup aroma khas yang selalu Jungkook sukai ketika cara Taehyung menghirupnya. Jungkook serasa ikut mabuk.

"Kook, gue pulang dah ya. Kayaknya abang bakalan sampe abis ini. Gue nggak mau jadi obat nyamuk."

"loh, kok pulang. Padahal mau ngajak makan malem bareng nanti." sergahnya sembari bangun dari ranjang untuk mendekati Lisa yang telah menata barang-barangnya didalam tas.

Menepuk kepala Jungkook bak seorang Kakak pada adik kesayangannya. "pulang ya bocil, dadaah."

Setelahnya yang Jungkook lihat adalah Lisa berlari kecil dan kemudian derum mesin mobil yang masuk pada pendengaran Jungkook.

Lisa sudah pulang.

Suara derum mesin mobil Lisa yang menghilang, digantikan suara derum motor yang datang, Jungkook menengok dari balkon kamarnya. Tersenyum lebar mendapati Taehyung yang tengah memarkirkan motor dihalaman rumah.

Tanpa ba bi bu, Jungkook langsung berlari mendatangi kekasihnya,

"Kak Taehyung!" pekik Jungkook ketika pintu dibuka.

Senyuman Taehyung yang lebar adalah hal yang pertama kali Jungkook lihat setelahnya. Menubruk tubuh Taehyung yang makin hari terasa makin terbentuk. Jungkook memeluk Taehyung dengan erat, menyalurkan rasa rindu yang selalu tertabung setiap harinya.

Taehyung menangkup pipi Jungkook, mengecupi seluruh jengkal di wajah Jungkook, kesayangannya. "kangen."

Kepala Jungkook mengangguk, "kangen juga, kangen banget satu milyar."

Pelukan itu semakin hangat, ditambah untaian kalimat sayang yang Taehyung ucapkan pada Jungkook membuatnya bak bunga yang tengah mekar dikelilingi ribuan kupu-kupu berwarna biru, ungu, jingga dan merah muda.

Jungkook cantik, bahkan Taehyung tak dapat menemukan yang secantik Jungkook sebelumnya.

Pipi kemerahan itu, bak candu yang membuat Taehyung mencintainya tanpa ragu.

Sudah berulang kali, tapi Taehyung takkan pernah bosan berfikir bahwa; jatuh cinta itu indah bila jatuh cinta pada Jeon Jungkook.

"Jungkookie."

"iya, Kak?" jawab Jungkook, tanpa bergerak dari dada Taehyung. Pelukan Jungkook sangat erat, benar-benar rindu rupanya.

Taehyung terkekeh melihat Jungkook yang clingy seperti ini, rasa-rasanya jantungnya akan meledak kapan saja. "Aku punya sesuatu buat kamu, mau liat nggak?"

Kepala Jungkook lantas mendongak, menatap Taehyung dengan mata bambinya yang berbinar terang. Tak bisa untuk Taehyung menahan memberi kecupan dibibir pria kecilnya cepat.

Terkekeh kecil atas ciuman manis yang Taehyung bubuhkan, kemudian ia melihat Taehyung yang tampak mengobrak-abrik ranselnya.

"buat kita." Taehyung menjulurkan dua buah kertas tebal pada Jungkook.

Jungkook tak berkata-kata, menerima dua lembar kertas tersebut dengan dadanya yang berdegup kencang serta mata yang melebar tak kuasa menahan euphoria-nya. Membaca tulisan pada kertas itu, lalu menatap Taehyung dan lembaran kertas tebal itu bergantian.

Taehyung tertawa kecil, Jungkook nampak terkesima.

"Kak..."

"Harry Styles's concert. Wanna come with me this sunday?"

Jungkook langsung menubruk tubuh Taehyung dengan sangat erat, menangis disana. Bersyukur sekali dirinya bertemu dengan Kim Taehyung yang entah kenapa sangat sempurna untuk dirinya yang menurutnya biasa saja.

Taehyung tahu segala hal apa yang sedang Jungkook harapkan, inginkan dan Jungkook impikan.

Telapak tangan hangat Taehyung mengusap-usap rambut Jungkook, membiarkan kekasihnya menyelesaikan tangisannya dipelukannya.

Ya Tuhan, Taehyung sangat mencintai pria dipelukannya saat ini.

"Kak Taehyung, makasih." ucap Jungkook disela-sela tangisannya, benar-benar rasa bahagia kini meluap didadanya.

Taehyung mengecup rambut Jungkook yang wangi Strawberry itu berulang-ulang. "Kakak tahu Jungkook mau dateng kesana, tau juga kalau Jungkook pengen sama Kakak tapi nggak enak mau ngajaknya."

Jungkook mengangguk, memang benar adanya. Ia dari beberapa hari yang lalu sangat ingin mengajak Taehyung, akan tetapi ia tidak ingin mengganggu waktu belajar Taehyung. Sehingga ia sempat menanyakan waktu Lisa tadi, akan tetapi jawaban Lisa yang ternyata sama sibuknya.

Tapi Taehyung, Jungkook tak mengatakan sepatah katapun dan Taehyung mengabulkan permintaannya.

Taehyung-nya luar biasa bukan?

"I love you."

"I love you more, Jeon Jungkook. I love you more. Kalau kamu butuh apa-apa, tell me ok?"

Tak ada jawaban yang tepat selain anggukan menurut Jungkook, ia memeluk Taehyung segera.

Mengecupi bahu Taehyung yang tertutup hoodie tebal berwarna hitam yang menguarkan aroma parfum kesukaan Jungkook. Jatuh cinta lagi dirinya, pada Taehyung disetiap hela nafasnya.

Jika bukan dengan Taehyung, Jungkook tak ingin jatuh cinta.

Dan jika bukan dengan Jungkook, Taehyung tak tahu harus bagaimana.








-tbc

Haloo, apa kabar??? Are you enjoying this partt?? Sorry for typos

Maaf ini lama banget apdetnya soalnya abis nyelesaiin masalah kerjaan. As always, please keep healthy and be happy. xx

Strawberries & CigarettesWhere stories live. Discover now