Part 44 • Raditya

15.3K 2.2K 17
                                    

Siang ini aku mengajak Ika untuk bertemu di chocoscafe. Aku ingin memberitahukan padanya bahwa aku punya usaha kecil-kecilan setahun belakangan ini. Bukan bermaksud untuk menyombong, tapi aku ingin mengatakan secara tidak langsung bahwa aku adalah laki-laki yang bisa bertanggung jawab, setidaknya untuk diri sendiri dan mereka yang menggantungkan hidup padaku. Jadi dia tidak perlu lagi ragu untuk membalas perasaanku.

"Jadi gimana?" Aku bertanya kepadanya untuk memastikan. Meski sudah sangat yakin bahwa latte buatanku pasti enak, aku tetap membutuhkan validasi dari dirinya. Apalagi, validasi itu akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidupku di masa depan.

"Enak," Jawabnya tanpa berpikir panjang.

Satu kata yang keluar dari bibirnya itu rasanya langsung membuatku ingin berjingkrak-jingkrak kegirangan. Hanya saja, otakku masih berfikir waras dan bisa mengendalikan diri.

"Jadi udah official nih?" Aku memastikan padanya bahwa saat ini kami sudah resmi berpacaran.

Bagaimanapun, aku tidak pernah menduga jika Ika akan memberikan jawabannya pada hari ini. Meski sebenarnya aku sangat yakin bahwa dia memiliki perasaan yang sama denganku, tanpa adanya kepastian dan kejelasan tentu saja aku tidak bisa mengklaim sembarangan bahwa dia adalah milikku.

Kulihat Ika menunduk malu. Astaga gemasnya .....
Rasanya aku ingin mengantonginya pulang dan tidak akan aku lepaskan.

"Sayang." Ika terlihat kaget dengan ekspresi yang sangat menggemaskan.  Berkali-kali lipat terlihat imut jika dibanding biasanya.

"Abang ..  " Hanya satu kata itu yang keluar dari bibirnya.

Aku tertawa, lalu mengacak gemas rambutnya.

RADIT LO UDAH PUNCA PACAR SEKARANG ....

***


Tingkat DuaWhere stories live. Discover now