54: Milo

8 2 0
                                    

Libur semester telah tiba. Tidak terasa, sebentar lagi Renjana dan Gemintang akan naik kelas 12. Tahun dimana mereka akan disibukkan dengan segala aktivitas akademik. Membayangkan saja, Renjana sudah tidak sanggup.

Hari ini, Renjana sudah ada janji dengan Gemintang. Gadis itu sudah siap lalu menunggu Gemintang di depan rumahnya. Selang lima menit, Gemintang sudah datang. Kali ini, ia membawa mobil karena akan membeli sesuatu.

"Jadi beli itu?" tanya Gemintang.

Renjana mengangguk antusias.

"Oke. Let's go!"

Kecepatan mobil mulai melambat ketika memasuki area pet shop. Renjana langsung turun dari mobil tanpa menunggu Gemintang. Cowok itu menutup pintu mobil lalu berjalan mendekat ke Renjana. Dilihatnya, gadis itu sedang berinteraksi dengan berbagai kucing. Ya, mereka akan mengadopsi seekor kucing untuk dirawat bersama.

"Ini lucu nggak? Daritadi dia selalu membuat gue tertarik," ucap Renjana dengan menunjuk kucing berbulu putih bercampur dengan cokelat.

"Lucu. Lo mau itu?"

Renjana mengangguk.

"Oke. Udah punya kandang?"

Renjana menggeleng. "Gue nggak punya peralatan apa-apa, sebelumnya belum pernah ngerawat kucing."

"Yaudah, gue beliin semuanya."

"Ih, jangan! Ini kan kucing kita, masa lo aja yang keluar uang? Nggak! Kita harus patungan," cegah Renjana.

Gemintang mengacak rambut Renjana karena gemas. "Anggap aja gue sebagai papa kucing ini. Papa harus bertanggung jawab sama anaknya, kan?"

Renjana terdiam. Terperangah dengan ucapan Gemintang yang menyebut dirinya sebagai "papa"

Gemintang sudah mengurus semuanya. Kini, tinggal dibawa pulang saja. Ekspresi Renjana yang bahagia itu membuat dirinya bahagia. Gemintang bersyukur karena bisa mengembalikan senyum Renjana yang telah lama hilang. Mereka akan melaju kembali ke rumah. Renjana tidak sabar untuk bermain dengan kucing itu. Begitu juga Gemintang, ia juga tidak sabar.

"Ayo bawa masuk!" ucap Renjana antusias.

Gemintang membawa kandang kucing berwarna merah muda. Renjana membawa makanan dan juga tempat untuk buang airnya.

Renjana membuka kait kandang tersebut dan kucing itu langsung memeluk Renjana. Gadis itu mendekapnya dengan penuh kasih sayang. Melihat Renjana yang terlampau bahagia, Gemintang mengeluarkan ponsel kemudian memotretnya secara diam-diam.

"Ih, kamu lucu banget tauuu!" ucap Renjana dengan ekspresi gemas.

"Namanya siapa?"

Renjana menoleh ke arah Gemintang. "Gimana kalau brownie?"

"Tapi dia nggak cokelat."

"Siapa ya enaknya? Bingung."

Gemintang ikut berpikir nama kucing itu. Sejujurnya, ia tidak terlalu paham bagaimana cara menamai kucing. Sementara Renjana, gadis itu sepertinya sudah menemukan nama yang pas.

"Gimana kalau Milo aja?"

"Bagus. Milo aja."

Renjana mengangkat Milo dan menciumnya. "Oke, mulai sekarang nama kamu Milo, ya! Kenalin, ini aku Renjana dan juga disana ada Gemintang. Kita bakal ngerawat kamu!"

Gemintang tersenyum.

"Bahagia?" tanya cowok itu.

"Banget!"

Gemintang Renjana [Completed] ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant