31: Hari terakhir

5 3 0
                                    

Renjana sedang memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. Sore nanti, mereka dijadwalkan untuk terbang kembali ke Jakarta dan meninggalkan Bali. Sedih rasanya, tapi mau bagaimana lagi?

"Renjana, nanti kita beli oleh-oleh, ya?" ucap Melan.

Renjana mengangguk.

"Oh iya, besok Tante akan ketemu sama Bunda kamu."

Dahi Renjana menyirit. "Ada apa? Tante ada keperluan sama Bunda?"

"Besok kamu akan tahu sendiri. Kamu harus ikut juga ya?"

Renjana mengangguk.

***

Gemintang sedang menunggu Renjana keluar dari kamarnya. Ia ingin mengajak Renjana berangkat terlebih dahulu ke tempat oleh-olehnya. Tak lama kemudian, Renjana keluar dari kamarnya.

"Lama banget," ucap Gemintang.

"Gue?"

Gemintang mengangguk.

"Ada apa emangnya? Kan bisa ketuk pintu aja."

Gemintang menggeleng. "Ayo pergi ke tempat oleh-olehnya."

"Tunggu yang lainnya dong."

"Gue udah bilang Mama dan Papa kalau kita berangkat duluan naik sepeda motor. Nggak papa, kan?"

Renjana mengangguk.

"Oke, yuk."

Udara Bali yang segar menerpa wajah Renjana. Sesekali, ia membentangkan tangannya dan menikmati udara yang segar ini. Sementara Gemintang, selalu menatap ke arah spion sepeda motor untuk memperhatikan Renjana. Gadisnya itu tampak sangat bahagia.

"Bahagia?" tanya Gemintang.

Renjana mendekatkan wajahnya ke telinga Gemintang. "Bahagia banget. Makasih, Gemiii."

Gemintang tersenyum. "Sama-sama."

Gemintang memegang satu tangan Renjana dan melingkarkan ke perutnya.

"Gue mau ngebut, pegangan ya."

Dengan patuh, Renjana memeluk perut Gemintang dengan kuat. Cowok ini sedang mengebut layaknya pembalap yang membalap di lintasan.

Sesampainya di tempat oleh-oleh, Renjana membeli beberapa makanan untuk Kila dan Febi. Sejak kemarin, Febi sudah meminta pie susu kepada Renjana. Sedangkan Gemintang, ia asyik melihat Renjana yang memilih-milih makanan. Entah mengapa, enak saja rasanya.

"Lo ngapain sih?" tanya Renjana.

"Ngelihatin pacar sendiri. Emangnya nggak boleh?" jawab Gemintang.

Pipi Renjana memerah.

"Kok merah sih mukanya?"

"Ih apaan sih, Gemiii! Mending bantuin gue bawa ini. Berat tau," omel Renjana.

Dengan sigap, Gemintang mengambil alih keranjang belanja Renjana. Ia terus membututi Renjana kesana-kemari. Mereka menghabiskan dua jam untuk membeli oleh-oleh.

Gemintang Renjana [Completed] ✔Where stories live. Discover now