36: Lebih menyendiri

6 3 0
                                    

Gemintang menjemput Renjana untuk berangkat bareng. Sedari tadi, gadis itu jarang berbicara. Gemintang menatap ke kaca spion sepeda motornya. Kali ini, ia bingung dengan sikap Renjana. Gemintang sama sekali tidak bisa membaca pikiran Renjana. Tak lama kemudian, mereka sudah sampai di sekolah. Renjana turun dari motor Gemintang dan langsung berjalan.

"Tunggu!"

Langkah Renjana terhenti.

"Lo kenapa? Beda banget hari ini?"

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

Gemintang menatap mata Renjana. Disana, terlihat gadis itu sangat lelah dengan semua ini. Mata Renjana juga terlihat sangat sembab.

"Maaf."

"Maaf untuk?" tanya Renjana.

"Mungkin gue ada salah sama lo. Makanya gue minta maaf."

Renjana mengangguk saja. Seperti biasa, Gemintang mengantar Renjana hingga ke kelas lalu dirinya berjalan ke kelasnya.

Selama pelajaran, Renjana banyak melamun. Ia tidak memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru. Febi dan Kila menatap Renjana heran. Tidak biasanya gadis itu bersikap seperti ini. Hingga jam istirahat tiba, Renjana lebih banyak diam dan menyendiri.

"Lo kenapa, Jana?" tanya Febi.

Renjana hanya menatap saja.

"Lo ada masalah?" tanya Kila.

Gadis itu menggeleng.

"Kalau ada masalah, cerita aja sama kita. Gue siap jadi pendengar yang baik kok. Iya kan, Feb?"

Febi mengangguk. "Cerita aja nggak papa."

Renjana tersenyum. Sejujurnya ia sangat ingin berbagi cerita, tapi ia juga tidak ingin menangis lagi. Renjana memeluk kedua sahabatnya itu.

"Makasih."

Febi dan Kila membalas pelukan Renjana. "Kita tunggu sampai lo siap cerita. Oke?"

Renjana mengangguk.

Semua jam pelajaran hari ini telah selesai. Gemintang menunggu Renjana di depan kelasnya. Ia melihat gadis itu sedang merapikan seluruh barangnya. Beberapa menit menunggu, Renjana pun keluar dari kelasnya.

"Hai," sapa Gemintang.

Renjana membalas dengan senyuman.

"Mau langsung pulang?"

Gadis itu mengangguk.

Renjana duduk di jok belakang. Ia menatap jalanan yang padat. Dalam perjalanan ini, Renjana juga lebih banyak diam. Gemintang belok ke arah taman yang ada di dekat rumah Melan.

"Kok kesini? Pulang aja."

"Nggak. Gue tau ada yang lo sembunyikan. Cerita aja sama gue."

Renjana tidak mau. Ia masih duduk di sepeda motor Gemintang. Cowok itu langsung menggendong Renjana dan berjalan menuju taman.

"Turunin gue!"

"Cerita dulu, biar gue bisa tau apa yang lo rasakan," ucap Gemintang.

"Percuma. Lo nggak akan paham, Gem!"

"Gue juga nggak bakal paham kalau lo terus diam kayak gini. Cerita aja sama gue."

Renjana menggeleng.

"Yaudah, gue nggak akan pulang sebelum lo mau berbagi cerita ke gue."

Renjana menghembuskan nafas panjang. "Kenapa lo keras kepala banget sih? Gue udah bilang kalau gue nggak mau cerita. Lo nggak akan pernah paham dengan hidup gue, Gem!"

Gemintang Renjana [Completed] ✔Where stories live. Discover now