38: Renjana yang baru

8 4 0
                                    

Gemintang sedang menunggu Renjana bersiap-siap. Mereka akan pergi ke sekolah bersama. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Renjana keluar dari rumah dan berjalan mendekat ke arah dirinya. Gemintang menatap Renjana, seperti ada yang berbeda dari biasanya.

"Udah ceria lagi?"

Renjana mengangguk.

"Gitu dong. Jangan sedih terus ya."

Gadis itu naik ke jok belakang Gemintang dan memegang jaket cowok itu.

"Beli sarapan dulu ya? Gue nggak sempat makan di rumah," ucap Gemintang.

Renjana mendekatkan wajahnya ke arah Gemintang. Angin kencang membuatnya tidak mendengar ucapan Gemintang dengan jelas.

"Gue udah masak bekal buat lo."

Gemintang menatap ke arah spion. "Apa tuh?"

"Rahasia dong. Nanti kalau udah sampai di sekolah, lo bakal tau sendiri."

Gemintang memegang tangan Renjana lalu melingkarkan ke perutnya. "Pegangan, gue mau ngebut supaya cepat sampai sekolah."

Renjana tersenyum. Ada-ada saja tingkah cowok ini, tapi tak apa. Berkat Gemintang, ia berusaha untuk bangkit.

Sesampainya di sekolah, Gemintang memarkirkan sepeda dan berjalan menuju taman bersama dengan Renjana. Gadis itu membawa dua kotak bekal yang ada di tasnya. Satu untuk Gemintang dan satu lagi untuk dirinya sendiri.

"Tumben banget bawa bekal?"

Renjana tersenyum. "Pengin aja sih."

"Tante Melan yang masak ya?"

Renjana memukul lengan Gemintang. "Enak aja! Ini itu Renjana paling cantik yang masak. Coba deh, pasti enak."

Gemintang menatap wajah Renjana. Gadis itu sudah ceria lagi.

"Kalau nggak enak?"

"Ish, coba aja dulu."

Gemintang membuka kotak bekal yang berisi nasi goreng. Aroma masakan ini sangat enak. Cowok itu mulai menyendok dan melahapnya dengan cepat. Renjana menatap Gemintang, menunggu reaksi cowok itu.

"Enak banget," puji Gemintang.

Renjana tersenyum. "Makasih."

"Udah cocok banget nih. Nggak salah pilih pacar."

"Maksudnya?"

Gemintang memandangi kedua mata gadis itu lalu tersenyum. "Cocok banget untuk masakin gue setiap hari."

"Pembantu gitu?"

"Nggak dong. Maksudnya, masa depan nanti."

Renjana menggeleng. "Sekolah aja belum lulus malah udah bahas masa depan yang masih dirahasiakan itu."

"Harus dong. Kita harus menatap ke depan."

"Iya bener."

Wajah Gemintang cemberut seketika. Sedangkan Renjana, ia sibuk menikmati hasil masakannya.

"Niatnya mau gombal, tapi gagal."

"Gombal apa?"

Gemintang mencubit pipi Renjana. Ia sudah terlalu gemas dengan gadis ini. "Lupain aja deh."

"Ih, sakit tau!"

"Nggak papa, lo imut kalau pipinya merah."

"Yaudah, besok gue pakai blush on satu kilo!"

"Mau cosplay jadi dakocan?" ucap Gemintang dengan entengnya.

Renjana memukul lengan Gemintang. Ia kesal dengan cowok ini, tapi ia juga sayang.

Gemintang Renjana [Completed] ✔Where stories live. Discover now