Semua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku
Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok'
Permulaanku yang berharga
An ordinary story between their friendship and memory
Inspirasi : 💜 Puisi RM di Run BTS eps 56
...
Ada yg kangen ngga? Jiwa kepedannya lagi agak kambuh soalnya kewarasannya udah hampir ilang gara-gara Park Jimin 😀
Udahlah yah daripada membaca kegilaan hamba ini lebih baik langsung mulai setelah sekian lama. Pst. Jii kangen kalian btw 🙂🤘 Pst. Lagi. Mohon baca sedikit (banyak deng) ocehan dibawah yah 🥺
💜 Happy Reading 💜
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ujung pembatas bangunan itu terlihat memanggil Taehyung begitu manis. Hembusan angin kencang yang menerpa tubuhnya terasa seolah mendorong sosoknya untuk semakin mendekat. Tatapannya kosong. Pikirannya tak menentu ketika cahaya matahari begitu menyilaukan pandangannya. Kepalanya pusing, dadanya sesak, seluruh pikiran negatif itu berkeliaran bebas dalam benaknya.
Kenangan buruknya. Malam panjang tanpa tidurnya. Masa lalunya. Air matanya. Rasa sakit yang menyiksanya, semuanya seolah menjadi satu dan memperkuat dorongan dalam dirinya untuk semakin mendekati penghujung atap bangunan bertingkat hampir 20 lantai ini.
Taehyung memejam erat. Berusaha dengan susah payah untuk menelan ludahnya ketika sadar mungkin inilah akhir dari perjalanannya. Akhir dari kisahnya. Setetes air mata lolos dari pelupuk matanya kala bayangan ceria sosok itu melintas.
Kedua manik setajam elang itu kembali terbuka sesaat. Memandang tepat arakan awan putih dihadapannya yang akan menyambut dirinya. "Selamat tinggal semuanya. Bahagialah untukku."
Senyumnya terukir tipis kala tubuhnya perlahan melayang menembus gravitasi. Melepaskan seluruh beban dan ikut terbang bersama jutaan kelopak merah muda yang terbawa angin.
Taehyung menyerah. Taehyung mengaku kalah. Melepaskan semuanya memang cara terbaik untuk nya memberikan kebahagiaan pada sosok itu.
"CUT!"
"Bagus sekali, Taehyung-ah!"
Suara tepuk tangan riuh itu terdengar menggema memenuhi gendang telinga Taehyung. Ia meregangkan sedikit bahunya yang tadi tanpa sengaja terbentur sedikit agak keras pada bantalan tempat dirinya mendarat.
"Wah, tadi itu luar biasa, Taehyung-shii. Kau terlihat begitu menghayati dan membuatku ikut menangis melihatnya."
Taehyung tersenyum canggung ketika beberapa kru mendekatinya dan memujinya secara terang-terangan. Padahal ini sudah menjadi hal biasa baginya yang sudah berkecimpung cukup lama didunia akting. Tapi ternyata mendapatkan pujian semeriah ini pada hari terakhir syutingnya berhasil membangkitkan rasa yang lain dalam hatinya.
Taehyung menunduk beberapa kali pada setiap sosok yang ada disana. Terlebih lagi ketika beberapa kru justru datang mendekat padanya memberikan sebuket bunga yang cantik juga kue tteok sebagai salam perpisahan.