Semua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku
Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok'
Permulaanku yang berharga
An ordinary story between their friendship and memory
Inspirasi : 💜 Puisi RM di Run BTS eps 56
...
Maafkan diri ini yang kelamaan nangisin update nya Jimin yeorobunnn
🙇
❄️ Happy Reading ❄️
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Kicau burung di luar sana terdengar merdu pagi ini. Cahaya hangat yang dibawa matahari terasa mulai menghangatkan setiap inci kulit yang dengan sengaja dibiarkan terbuai perpaduan hangat mentari dan sejuk angin bersamaan. Mereka masih dalam satu dimensi yang sama. Berada dalam satu bangunan yang sama. Namun tak ada satupun yang saling menyadari bahwa mereka, keempatnya juga sama-sama tak bisa memejamkan matanya.
Haruskah dimulai dari satu kabar baik?
Dalam ruangan yang telah lama hening setelah panik yang tak terhingga, kini ketiga kakak itu memilih terdiam dengan lamunan masing-masing. Entah harus bernafas lega atau kembali menangis, namun satu hal pasti yang harus mereka syukuri saat ini adalah layar monitor di samping ranjang sang adik yang masih menunjukan dengan jelas bahwa jantung itu masih berdetak.
Meski sangat lemah.
Dan walau helaan nafasnya bahkan semakin sulit mereka dengar.
Ohh, apa aku salah menempatkan kabar?
Entahlah. Karena di ruangan lain suasana hening tak jauh membunuh setiap jiwa yang bernafas didalamnya. Yoongi bahkan tak bisa sedikitpun beranjak dari bangkunya. Ia tak bisa memejamkan matanya sama sekali sejak Hoseok membuka matanya semalam. Jantungnya berdetak sangat cepat. Bahkan rasanya mengalahkan kecepatan sang malam membiarkan matahari muncul pagi ini.
Semalam, ia mungkin bisa selamat berkat jawaban yang Dawon berikan pada Hoseok yang hampir saja nekat melepas perlengkapan medisnya. Sosok kakak perempuan Hoseok itu mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Ia juga bilang sebelum Yoongi, Jiminlah yang menemani Hoseok beberapa hari terakhir.
Yoongi tahu itu bukan kebohongan. Tapi sayang hanya sampai disitu saja. Karena setelahnya Dawon mulai merangkai bahwa... hubungan mereka bertujuh masih sama baik seperti dulu biarpun dua tahun berlalu. Meski dengan begitu ia berhasil membujuk Hoseok untuk kembali mengistirahatkan tubuhnya, namun tetap saja itu akan membuat masalah yang ada semakin rumit saat Hoseok menyadari semua kebenarannya.
Hoseok masih terpejam dengan damai di hadapannya. Satu hal yang membuat Yoongi merasa seakan berada diambang kapal yang sedikit lagi akan tenggelam. Satu sisi ada gelenyar cemas dalam dirinya bahwa sosok dihadapannya tidak akan membuka mata dalam waktu yang lama lagi seperti sebelumnya. Namun jantung yang berdetak tanpa kendali itu justru seolah mengisyaratkan bahwa Yoongi begitu ketakutan jika kedua manik itu akan terbuka tak lama lagi.
Ber jam-jam yang ia habiskan sama sekali tak membawa titik terang bagaimana dirinya harus menjelaskan pada Hoseok jika saja sang adik kembali menanyakan keberadaan mereka yang lain.