Semua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku
Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok'
Permulaanku yang berharga
An ordinary story between their friendship and memory
Inspirasi : 💜 Puisi RM di Run BTS eps 56
...
Hiyaahiyaaa selamat datang pada universe baru yang kubuatwuhuuu
WARNING!!
Semua tokoh yang ada didalam sini tidak ada sangkut pautnya dengan BTS di dunia nyata. Mereka adalah Bangtan yang hidup dan bercerita dalam universe kali ini.
Semua kisahnya murni tercipta dari pemikiran absurd nan tak jelas yang sudah lama bersarang didalam otak saya wkwk
Dan... sesuai yang sudah direncanakan, cerita ini akan up hingga Annive nya BTS nanti wuhuuu karena ini khusus untuk merayakan Annive BTS yang begitu spesial tahun ini
Happy Reading
and
BIG BORAHAE 💜💜💜
"Semua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok' Permulaanku yang berharga"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Semuanya bisa saja lebih baik andai aku tak melakukan itu.
Semuanya akan baik saja andaikan aku tidak seperti.
Andaikan dan hanya terus berandai. Semuanya tak akan menjadi baik hanya dengan kata andai. Semua perlu jalan nyata untuk menjadi langkah perbaikan. Tapi sayang, pemuda berhoodie hitam itu masih terus meratapi semua hal yang terjadi pada dirinya.
Mengunci raga dalam kamar tak bercahaya, memenjarakan jiwa dengan kata andai yang tak mengenal harap. Ia terpuruk. Itulah kata yang sering ia dengar dari orang lain jika melihat kondisinya. Ia menangis dalam diam. Ia berteriak tanpa suara. Rasa hatinya terlalu sakit...
Harusnya mereka bahagia saat ini. Harusnya mereka bercanda tawa ria saat ini. Harusnya... Harusnya mereka akan tetap bersama andaikan ia tak melakukan hal bodoh itu.
Sial. Lagi dan lagi hanya kata andai yang terlintas dalam benaknya. Sorot silau dari pantulan cahaya bulan yang masuk celah gordennya mengarah tepat pada sebuah benda yang telah lama tergeletak tak terusik di atas meja tepat dihadapannya.
Gelitik bisik itu singgah pada inderanya. Menggodanya untuk mendekat dan mengambil benda pemutus laranya. Iya, putus... Jikalau hubungan tak kasat mata yang telah lama ia bangun dengan keenam kakaknya saja bisa hancur dalam sekejap, lalu bagaimana dengan garis nyata nadi dalam tangannya? Bukankah itu lebih mudah untuk memutuskannya. Dia terlihat. Dia berbentuk dan kulitnya yang putih semakin mempermudah matanya menemukan titik terfatal pemutusan hidupnya.
Tangisnya kembali pecah. Jemari tangan kanannya mengepal erat benda itu, pikirannya kalut, sebersit bayang bagaimana wajah para Hyung nya melintas membuatnya rapuh, namun secepat itu pula bayang kehancuran berganti tempat menggeser semua kenangan manis itu.
Pemuda itu. Pemuda yang selama ini selalu menunjukan sisi ceria di berbagai keadaan. Dia kalap saat sendiri, ia tersenyum miris karena sampai dinginnya benda itu terasa menusuk kulitnya masih tak ada satupun orang yang menahannya.
Haha lucu. Menahan?
Bahkan kini dia sendiri.
Mereka semua pergi.
Persetan.
Benda itu kian dalam menggoreskan luka, ia tak meringis karena memang rasanya tak sakit. Apa sebegitu dalam luka hatinya hingga ia tak bisa merasakan luka sayat berdarah ini?
Dalam satu hentakan akhirnya ia memutus semuanya. Cairan merah pekat mulai terlihat membasahi lengan baju bahkan hingga celana yang ia pakai. Ia tersenyum miris. Pandangannya mulai menggelap. Dan diakhir cahaya yang ia lihat, benda laknat itu terjatuh bersamaan dengan dirinya yang terkulai lemas pada darahnya sendiri yang mulai menggenang.
Sepersekian detik ia merintih, "Hyung... " memanggil mereka yang tak mungkin kembali datang melihatnya dalam keadaan bernafas. Rasanya besok atau beberapa hari lagi dunia akan heboh karenanya. Dia yakin, namanya sebentar lagi akan menjadi tajuk utama berita bahwa member termuda boygrup BTS ditemukan tak bernyawa. Miris... Bukan di apartemen pribadi layaknya kasus bunuh diri idol lain.
Ia ditemukan bunuh diri di dorm nya sendiri. Dorm yang sedari dulu selalu ia anggap rumah tempatnya pulang dengan segala kehangatan keluarga.
T to the B to the C
TBC
hiyaahhh ditunggu cinta ungu dari kalian semua kawandeul
Sebelumnya maaf, jika ada pembaca JamaisVu yang hadir disini, Jii bener-bener minta maaf karena belum bisa publish lagi JamaisVu 😭😭 Masih mencoba memuaskan dulu tulisannya karena sejujurnya, Jii serasa mati karena udah hampir 4 bulan ini Jii ngga bisa nulis apapun 😭