Semua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku
Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok'
Permulaanku yang berharga
An ordinary story between their friendship and memory
Inspirasi : 💜 Puisi RM di Run BTS eps 56
...
SABTU TELAH TIBA SABTU TELAH TIBA HATIKU KETAR KETIR YEAHH
hehe
Ocehan lengkap dibawah, so!
🌟 Happy Reading 🌟
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Senja mulai perlahan hadir menghangatkan udara. Kemilau jingga di ufuk barat dengan semburat biru bercahaya membaur begitu elok menghantarkan sang mentari kembali ke peradaban. Tak kalah indah dari sang surya, senyum cerah nan hangat masih betah terpatri pada wajah Jung Hoseok.
Sebelah tangannya masih asik mengusap lembut kepala Jimin yang sengaja ditidurkan pada pahanya. Sedang di sisi lainnya ada Taehyung yang juga begitu nyaman menyandarkan diri pada bahunya. Suasana hangat yang sudah sangat lama tak pernah mereka rasakan.
Sesekali gelak tawa terdengar saat Jimin atau Taehyung bergantian menceritakan bagaimana dunia sudah berubah dalam dua tahun Hoseok tertidur. Mereka bertiga masih ada di ruangan Jungkook. Semalam, suasananya begitu berbanding terbalik dengan apa yang terlihat saat ini.
Ada tangis. Ada amarah. Ada kecewa. Juga ada rindu. Semua membaur menjadi satu saat perlahan kepingan kebenaran mulai tersusun. Rumah yang sebelumnya hancur tanpa sisa kini perlahan mulai terlihat kembali pondasinya.
Mungkin memang tak akan sekuat dulu. Mungkin memang tak akan sesempurna saat itu. Namun mereka paham, dari luka kesalahpahaman yang mereka dera kini perlahan jiwa mereka ikut terdewasakan tanpa sadar.
Hoseok kini mengalihkan pandangannya pada presensi tubuh Jungkook yang masih terbaring nyaman. Masih tersisa banyak sesak dalam hatinya ketika melihat sosok itu kini harus tertidur begitu lama sepertinya. Ruangan gelap itu... meski saat terbangun semuanya seakan hanya mimpi buruk semata, namun sesaknya masih akan sulit terlupa.
Belum lagi kenangan akan ingatan terakhir Hoseok. Fakta yang terkubur bersama pejaman matanya dua tahun lalu. Hoseok tak bisa membayangkan beratnya sang adik berusaha bertahan sendirian.
Semua cerita yang Jimin dan Taehyung bawa memang belum sepenuhnya tertata. Bahkan masih banyak hal yang belum tersampaikan. Waktu satu hari ini tak akan cukup untuk menceritakan seluruh mimpi buruk yang mereka lalui selama dua tahun ini.
Tak jauh berbeda dengan Jimin saat itu, kini benak Hoseok pun dipenuhi pertanyaan yang begitu mendambakan jawaban. Tapi situasi tak akan mengizinkan dengan mudah seluruh cerita terkata. Sebulan penuh kemarin saja dirinya sempurna dibohongi oleh kakaknya dan Yoongi. Kepercayaan yang ia bangun dihancurkan tanpa sisa.
Hati Hoseok sakit?
Tentu saja. Tapi dirinya sendiripun jelas tahu, untuk menyimpan marah dan dendam lebih lama pada sosok Yoongi, Hoseok tak bisa. Kakaknya itu... pasti memiliki alasan mengapa dirinya sampai membohongi Hoseok sebegitu jahat.