MEMORY || 24

1.5K 185 291
                                        

HOHOOO HAI HAI

HAHA DOUBLE UPDATE HERE KAWANDEULL

wkwk

GIMANA? GIMANA? Kaget ngga wkwk
ASLII! Jii mood bangett bacain comment kalian apalagi yg protes gara-gara CUT kemarin wkwk Sampe ini punya semangat ngebut nulis dan akhirnya putusin buat double up hari ini hehe

APALAGI JEON JUNGKOOKKK AKHIRNYA UPDATE SETORAN SELCA BULAN MEI NYA AAAHHH

Apa ngga gila diri ini yg baru aja oleng Jimin ehh di pukul balik oleng Jungkook 😭👍 terus aja gitu terus sampe aku jadi sama Namjoon ajaa sksk

Btw

🌟 HAPPY READING 🌟

Hoseok sudah benar-benar bersiap untuk menuntun dirinya pada alam mimpi sesaat sebelum suara pintu mengusiknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hoseok sudah benar-benar bersiap untuk menuntun dirinya pada alam mimpi sesaat sebelum suara pintu mengusiknya. Ia kembali mendudukan dirinya, sedikit heran karena dirinya pikir Yoongi kembali begitu cepat untuk menyelesaikan urusannya.

"Hyu—"

"Jung Hoseok?"

Namun nyatanya malah kilatan mata lain yang kini justru bersibobrok dengannya. Wajahnya terlihat begitu terkejut, sosok itu bahkan terlihat hampir meneteskan air matanya begitu langkahnya semakin mendekati ranjang tempat Hoseok terduduk kini.

"Hyung, kau datang?" Suara Hoseok ikut bergetar begitu menatap setitik air mata sudah mulai membasahi wajah sosok itu. Sosok kakaknya. Yang sudah sangat ia tunggu kedatangannya hampir sebulan terakhir ini.

Apa waktunya terasa begitu cepat? Iya. Tapi nyatanya semenjak dirinya terbangun Hoseok justru seolah terbelenggu waktu. Semuanya berjalan lambat saat dirinya terus saja mengharapkan ada sosok lainnya yang memasuki ruang rawatnya.

Dan malam ini, akhirnya, keinginan Hoseok terkabul.

Kedua tangan Seokjin terangkat pelan meraih wajah Hoseok. Tangisnya sudah tak terbendung lagi saat Hoseok ikut menatap dirinya hangat dengan netra berkaca-kaca. "Kau.. kau sadar? Kau—"

"Hyung, hiks."

Tanpa aba keduanya kini saling menarik diri pada pelukan masing-masing. Mengeratkan dekapannya seolah jika terlepas mereka akan saling kehilangan lagi. Tangis keduanya tumpah. Satu sisi ada sosok yang begitu lega karena dirinya mengira semua yang Yoongi katakan adalah nyata. Ya. Semuanya baik-baik saja karena buktinya Seokjin kini juga datang menemuinya.

Dan di sisi lainnya Seokjin begitu bersyukur saat mendapati sosok yang telah dua tahun lebih menutup matanya itu akhirnya kini bisa membalas pelukannya. Desibel hangat penuh harapan itu bisa kembali menyapa indera pendengarannya. Tak ada hal lain yang kini lebih membahagiakan dan melegakan bagi Seokjin.

기억 MEMORY || BTSWhere stories live. Discover now