Bab. 47

3.1K 333 11
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!



Happy Reading ⌒ ‿ ⌒

#Bab. 47

Kaki Arka melangkah di koridor bersama Angga menuju ke parkiran. Selama berjalan, setiap siswa yang melewati kedua pria itu, mereka menatap bingung Arka. Mengerti arti tatapan murid lainnya, Angga merangkul pundak sahabatnya. "Mereka pada bingung sama lo, Ar," lontar Angga berbisik ke Arka.

"Hm, gue tahu."

"Lo gak mau bongkar status lo sama Reva, kan?" bisik Angga.

"Enggak."

Sampai di parkiran, Angga melepaskan rangkulannya pada Arka. Angga berjalan ke tempat motornya di parkir, sementara Arka hendak masuk ke mobilnya. Namun, suara berat dari seseorang membuat Arka mengurungkan niat.

"Ternyata cowok bisa munafik ya," ucap seorang pria dengan baju seragam yang sudah berantakan. Dia bersandar di kap mobil Arka melemparkan tatapan remeh ke Arka.

Arka menaikkan alisnya berbalik menatap bingung teman sekelasnya itu. "Ngapain?" tanya Arka.

Rizal, pria itu berjalan mendekat ke arah Arka. "Gak nyangka gue, padahal lo sering banget ceramah kalau pacaran itu dosa. Kenapa lo pacaran sama Reva? Munafik emang," balas Rizal.

Arka menghela napas, sudah dia duga pasti ada yang berpikiran seperti itu. "Gue gak bilang kalau gue pacaran sama Reva," timpal Arka tenang.

"Tapi kejadian waktu istirahat tadi keliatan banget lo bela Reva dan ada hubungan sama dia," jawab Rizal.

"Gue cuma gak mau ada kekerasan di sekolah ini," sahut Arka, dia melanjutkan pergerakannya untuk masuk ke mobil. Tidak ada waktu untuk menanggapi Rizal, sekarang Reva pasti sudah menunggu di tempat biasa.

Rizal menghadang Arka dengan menahan pintu mobil. "Cih, munafik banget sih lo!"

"Terserah lo mau bilang apa. Minggir!"

Rizal tersenyum miring. "Jawab dulu. Lo pacaran kan sama Reva?"

"Iya," jawab Arka, percuma juga kalau dia mengalihkan pembicaraan, suatu saat nanti pasti ketahuan. Arka menepis tangan Rizal yang ada di pintu mobilnya. Kemudian dia melajukan mobilnya keluar dari sekolah.

Tak lama kemudian Reva sudah masuk ke mobil Arka. Wanita itu memasang sabuk pengaman terlebih dahulu. "Rev, besok kalau ada yang tanya hubungan kita berdua apa, kamu bilang aja kalau kita pacaran," ujar Arka sambil mengendarai mobil menuju ke rumah mereka.

Reva menatap suaminya dengan bingung. "Kamu yakin? Nanti mereka―"

Arka tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Reva. "Yakin," potong Arka.

"Oiya, nanti aku mau ke kantor polisi, kata Agus pelaku yang bakar toserba udah ketemu," lanjut Arka.

"Jadi, toserba kamu waktu itu sengaja dibakar?" tanya Reva mendapat anggukan dari sang suami.

"Iya."

"Aku boleh ikut gak?"

Arka menggeleng. "Kamu di rumah aja, istirahat!" perintah Arka membuat Reva menghela napas kesal, tetapi tetap menurut.

~~~

Napas panjang dikeluarkan oleh Arka ketika pria itu bertemu dengan pelaku yang sudah berani membakar toserbanya. Arka tidak pernah menyangka jika karyawannya sendiri yang melakukan itu. Boby, pria berbadan gemuk itu yang dengan sengaja membakar toserba miliknya.

REVARKA [Revisi]Where stories live. Discover now