Bab. 27

4.1K 428 17
                                    

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!
JANGAN JADIKAN INI SEBAGAI BACAAN UTAMA! KARENA HANYA AL-QUR'AN YANG MENJADI PEDOMAN MUSLIM!



Mohon koreksinya jika ada kesalahan!

# Bab. 27

Arka mengendarai mobilnya dengan perasaan cemas. Dia menempelkan ponselnya ke telinga setelah menekan nomor Reva. Tak dijawab, bahkan nomornya pun tak aktif.

"Reva, kamu di mana sih?" Arka menolehkan pandangannya ke jalanan berharap dia menemukan sang istri. Tadi setelah mendengar kenyataan tentang dirinya, Reva tidak menerima dan pergi dari kantor polisi. Gadis itu pergi begitu saja, sampai akhirnya dia salah paham dengan masalah ini.

Arka menghentikan mobilnya di pinggir jalan saat ponselnya berdering. Bukan dari Reva, tetapi Angga yang menelepon.

"Assalamualaikum. Lo bolos sama Reva, Ar? Kalau mau pacaran tuh, setidaknya tasnya dibawa, gak ditinggalin. Enak banget idup lo, kasihan nih tasnya nangis," oceh Angga di seberang sana membuat Arka memijit pelipisnya. Dia lupa kalau tasnya dan tas milik Reva masih ada di sekolah.

"Wa'alaikumussalam. Gue lupa, Ngga. Sekarang gue lagi panik banget gara-gara Reva ngilang," ujar Arka menghela napasnya.

"Lah? Ngilang gimana? Diculik?"

"Bukan. Panjang ceritanya, sekarang gue minta tolong sama lo buat bawain tas gue sama tas Reva. Bawa aja ke rumah komunitas, thanks sebelumnya. Assalamualaikum."

"Iya deh. Wa'alaikumussalam."

Arka mematikan sambungan teleponnya. Dia mengendarai mobilnya ke masjid terdekat karena azan ashar sudah berkumandang. Setibanya di masjid, Arka melaksanakan sholat ashar berjamaah.

Selesai mendirikan sholat ashar, Arka keluar masjid dan memakai sepatunya. Dia menatap sekitar halaman masjid, sampai netranya menangkap seorang perempuan berhijab memakai kemeja putih. Dari belakang mirip seperti Reva.

Tanpa berpikir panjang, Arka menghampirinya. "Reva!"

Wanita itu berbalik dan salah. Dia bukan Reva. Arka menundukkan kepala sambil berucap, "Maaf saya salah orang."

Wanita tersebut mengangguk. "Oh iya."

Arka mengeluarkan napas lelah. Dia harus mencari ke mana lagi? Dia sangat takut jika Reva kenapa-napa. Cukup lama Arka terdiam di tempat, dia memutuskan untuk datang ke rumah bundanya. Karena siapa tahu Reva menceritakan keluh kesahnya sama seperti dahulu sebelum menikah.

Arka bergegas mendekati mobilnya dan mengendarainya ke rumah orang tuanya.

---

Arka mengetuk pintu di depannya dengan tak sabaran. Kemudian pintu dibuka oleh perawat yang menjaga nenek Wijaya. "Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam. Silahkan masuk, Ar," ujar perawat yang usianya sekitar 20 tahun.

Arka mengangguk, dia masuk ke dalam dan bertemu neneknya yang sedang mendengarkan murottal Al-Qur'an. "Assalamualaikum, Nek," ucap Arka mengecup punggung tangan neneknya.

"Wa'alaikumussalam, Ar. Kok keliatan kayak buru-buru gitu kenapa?"

Arka duduk di sofa. "Bunda di mana, Nek?"

"Bunda kamu lagi ngisi kajian di masjid komplek. Kenapa?"

"Reva pergi, Nek."

"Ha? Kok bisa? Kamu berantem sama Reva?"

REVARKA [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang