Bab. 23

4.5K 454 12
                                    

Assalamualaikum



JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!

✯✯✯
Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa

# Bab. 23

Pukul 4 sore, Reva keluar dari kamar mandi, rambutnya yang basah ia tutup menggunakan handuk. Dia segera masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap ke restoran tempat keluarga Arka berkumpul.

Reva membuka pintu kamarnya dan tampaklah Arka yang masih mengenakan kaus abu-abu polos duduk bersandar di kasur. "Kamu mau pake kaos?" tanya Reva seraya berjalan ke meja rias.

Yang ditanya justru menatap Reva tanpa beralih. Dia memperhatikan leher Reva yang tak tertutupi apa pun.

Reva mengerutkan kening bingung karena tidak mendapat jawaban. Dia berbalik, menaikkan alisnya heran melihat Arka menatap dia sangat fokus. Dia mengikuti arah pandang Arka yang jatuh pada lehernya, langsung saja Reva melepas handuknya dan melempar ke Arka. "Puasa, Ar! Kamu liatin apa sih?!"

Arka menaruh handuk yang tadi mengenai wajahnya."Emang liatin istri sendiri gak boleh?"

Reva kembali menghadap ke cermin. "Ya gak gitu juga," balasnya.

Arka mengambil handuk tadi dan dipakainya untuk mengeringkan rambut Reva. "Kalau aku nanya soal sesuatu, kamu mau jawab gak?" tanya Arka sambil menggerakkan tangannya di atas kepala Reva.

Reva menatap cermin yang memantulkan postur tubuh Arka. "Tanya apa?"

"Kamu pacaran sama Zedi udah berapa lama?"

"Tujuh bulan. Aku pacaran sama Zedi ya cuma buat hiburan aja," balas Reva.

"Tapi pasti ada rasa kan?"

Reva mengangguk pelan. "Ya gitu, nyaman aja."

Arka tersenyum tipis. "Kalau sama aku nyaman gak?"

Reva mendongak menatap mata Arka. "Kenapa nanya gitu?"

"Ya aku penasaran aja sama diri sendiri yang gak pernah deket perempuan."

Reva tersenyum lebar. Dia meraih jilbab instan dan langsung memakainya sebelum menjawab, "Sebenernya aku bawaannya pengen banget marah kalau liat kamu."

Kening Arka terlipat. "Kenapa?"

"Kenapa sih kamu sering buat jantungku berdebar? Gak ada kerjaan emangnya? Lama-lama bisa jantungan kalau aku deket kamu terus," ujar Reva kemudian berlari membawa tas selempangnya.

"Astaghfirullah, istri gue kok gemesin sih," gumam Arka seraya mengambil jaket jeans miliknya yang tergeletak di atas kasur. Lalu dia menyusul Reva keluar.

---

Di rooftop sebuah restoran, tampak keluarga Arka sudah berkumpul. Semua sedang menunggu kedatangan Arka dan Reva, termasuk Jihan yang dari tadi tidak berhenti menanyakan kehadiran kakaknya.

"Katanya ada kak Arka, Bun?" Jihan berdiri di samping bundanya.

"Iya, Jihan. Tunggu aja ya, kak Arka nanti dateng kok," balas bu Rahma.

"Sama kak Eva?"

"Iya."

"Kok lama, Bun. Jihan udah kangen sama kak Arka," rengek gadis kecil itu menunduk.

Pak Bram mengusap kepala sang anak yang tertutupi hijab. "Sabar, Sayang. Kak Arka masih di jalan."

"Sini main sama kak Eza," ajak Eza yang ikut berkumpul untuk menyegarkan pikiran dari tugas kuliah. Dia datang tidak sendiri, tetapi juga bersama adiknya yang sekarang sedang ke toilet.

REVARKA [Revisi]Where stories live. Discover now