Bab. 24

4.3K 436 17
                                    

JANGAN DIBACA SAAT WAKTU SHOLAT!

✯✯✯

# Bab. 24

"Nah loh, ini dua-duaan ngapain?!"

Arka dan Reva kompak mendongak, ada dua orang di depan mereka menggunakan baju polisi.

"Malam, Pak!" sapa Arka menunduk sopan.

"Malam juga. Kalian ngapain berduaan di sini?" tanya salah satu dari polisi tersebut, tampak lebih muda dari yang satunya.

"Duduk aja, Pak."

"Kenapa harus di tempat gelap?"

"Emang salah, Pak?" Arka balik bertanya.

"Tempatnya gak salah, tapi kalian nyari tempatnya salah. Udah berdua doang, di tempat gelap pula, mau ngapain?" selidik polisi dengan nama Hendra itu menunjuk Arka curiga.

Arka terkekeh. "Saya duduk sama istri saya, Pak, gak salah kan?"

"Gak percaya saya! Keliatan kalian masih sekolah," bantah polisi lain, dia bernama Tomi.

Arka terkekeh, dia mengeluarkan dompet dan mengambil ktpnya. "Ini, liat statusnya udah saya ganti."

"Punya mbaknya mana?" tanya Tomi menunjuk Reva.

"Ktpku ketinggalan, Ar," bisik Reva, dia berjinjit untuk sampai di telinga Arka.

"Alasan, Mbak. Atau jangan-jangan masnya ini selingkuh ya sama mbak ini," tuduh Hendra membuat mata Arka melebar.

"Astaghfirullah, Pak. Bapaknya korban ghosting ya? Kerjaannya overthinking," ucap Arka, dia menghidupkan ponselnya dan menunjukkan foto pernikahan dia dengan Reva.

"Masih kurang jelas, Pak? Ini asli, bukan editan. Saya udah nikah, dan ini istri saya," ujar Arka merangkul istrinya.

Kedua polisi itu mengangguk. "Ya sudah. Lain kali kalau berduaan jangan di sini, yang jomblo bisa overthinking," pesan Hendra.

Arka menyipitkan matanya. "Berarti bapaknya jomblo ya?"

Hendra menggeleng. "Bukan, saya gak jomblo, tapi ya masih ldr aja. Jodoh saya masih belum jelas keberadaannya," balas Hendra tersenyum miris.

Reva terbahak dibuatnya. "Kasihan, belum lahir kalik," gumamnya masih terdengar di telinga Hendra.

"Aduh, mbaknya sombong. Nanti saya culik tahu rasa," timpal Hendra.

Arka menepuk pundak polisi yang berusia sekitar 24 tahun itu. "Bapaknya mending mundur deh, Pak, gak baik kalau nyulik istri orang. Sana, Pak!" usir Arka karena dia sudah kesal dengan polisi di depannya.

Pak Tomi tertawa sambil menarik tangan rekannya. "Sudah-sudah! Jangan ganggu yang mau pacaran."

---

Mata Arka menatap kaca spionnya yang mengarah ke sang istri, bisa dia lihat kepala Reva terangguk-angguk karena tidak bisa menahan kantuk. "Rev?"

"Hem?" balas Reva dengan mata setengah tertutup. Lucu memang, tetapi Arka juga kasihan. Dia lantas menghentikan motornya di pinggir jalan.

Reva berusaha membuka kedua matanya, dia menatap heran Arka yang turun dari motor. "Kok berhenti di sini?" tanyanya, saat dia juga ingin turun, Arka melarangnya.

"Kamu tetep duduk di situ!" perintah Arka seraya melepaskan jaket jeans yang ia pakai. Dia mengalungkannya di pinggang Reva, kemudian Arka kembali naik ke motor dan mengikat jaketnya yang melingkar di pinggangnya dan pinggang sang istri.

REVARKA [Revisi]Место, где живут истории. Откройте их для себя