Bab. 14

5.5K 532 9
                                    

Assalamualaikum!

.
.
.
.

JANGAN DIBACA SAAT JAM SHOLAT!


Jangan lupa vote dan komennya supaya semangat buat update REVARKA!

# Bab. 14

Reva terduduk di kursi depan teras menunggu driver ojek online yang ia pesan. Pagi ini dia memulai aktivitasnya sebagai pelajar. Kakinya sibuk bergerak untuk menghilangkan kebosanannya. Reva menoleh ke samping saat menyadari ada yang keluar dari rumah.

"Loh, Reva. Kamu belum berangkat?" 
Arka bertanya sambil merapikan lengan kemejanya.

Reva menggeleng. "Nih masih nungguin ojek online," ucapnya menunjukkan layar ponsel yang menayangkan posisi driver ojek online.

"Drivernya laki-laki?"

"Iya, kalau drivernya perempuan itu jarang," jawab Reva.

Arka mengulurkan tangannya ke depan sang istri. "Cancel, kamu berangkat sama aku!" titahnya mendapat tatapan heran Reva.

"Ih, kasihan tahu. Lagian nanti kalau ketahuan sama temen-temen gimana?"

"Gampang, nanti kamu turun agak jauh dari sekolah biar gak ada yang lihat," saran Arka, dia menggerakkan tangan kirinya agar cepat digandeng Reva.

Alis Reva berkerut tak suka. "Kasihan tahu abangnya, masa dicancel?"

Arka menatap dalam mata Reva. "Gak mau nurut sama suami? Yaudah," tutur Arka kemudian melangkah mendekati motornya.

Buru-buru Reva mengejar Arka sambil menekan tanda 'batalkan pesanan', dia mencekal tangan Arka yang sudah naik ke motor. "Eh, iya-iya aku bareng kamu. Mana helm-nya?"

Arka tersenyum dan menyodorkan helm milik bundanya. Dia juga mengulurkan tangan membantu Reva naik ke jok motor. "Udah?"

Reva mengancingkan tali helmnya sebelum menjawab, "Udah."

"Bismillahirrahmanirrahim," lontar keduanya sebelum menempuh perjalanan menuju ke SMA Aksara Bangsa.

---

Istirahat 5 menit setelah dilaksanakannya upacara adalah waktu yang sangat diharapkan Reva. Kali ini dia mengajak Ifa dan Yuna ke kantin untuk membeli minum.

"Apa pengalaman memalukan kamu pas naik ojol?" tanya Ifa di koridor sekolah menuju kantin. Dia menunjuk Reva agar dia menjawab.

"Waktu itu gue habis pulang sekolah kan? Nah pas sampe di lampu merah, entah abang drivernya yang ngerem mendadak atau gue yang gak bisa jaga keseimbangan, gue maju sampe kena punggung abangnya. Asli gue malu," tutur Reva menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Yuna dan Ifa tertawa mendengar cerita Reva. "Terus respon abangnya gimana?" tanya Yuna penasaran.

"Untung aja―"

"Reva!" panggil seorang gadis yang duduk di sudut pintu masuk kantin, pakaiannya sangat berantakan padahal masih pagi.

Setelah menoleh ke sumber suara, Reva berjalan ke arah Thea, temannya. Reva dulu dekat dengan Thea, tetapi sejak Reva berhijrah, mereka sudah tidak terlalu dekat lagi.

Reva menghampiri Thea, belum juga dia membuka mulut untuk menyapa, tangan Thea sudah lebih dulu melayang menampar pipi Reva. Seluruh pasang mata yang ada di dalam kantin melotot terkejut dengan tamparan Thea, tak terkecuali Arka dan Chiko yang sedang membeli minum.

REVARKA [Revisi]Where stories live. Discover now