Berkumpul Kembali

3.7K 500 90
                                    

Happy Reading.

-------------------------------

Berita Acha yang hidup lagi sekarang sudah menyebar kemana-mana. Sahabat Acha yang melihat berita itu pun tidak kalah syok .

Tepat saat berita itu menyebar, Rania,Salsa, Dara, dan Ilona sedang menginap dirumah Ilona.

Mereka semua merasa terharu, bahkan beranggapan ini hanya halusinasi mereka yang terlalu berharap akan kembaliNya Acha.
Namun, setelah ditelusuri. Berita itu jelas nyataNya.

Mereka berempat berpelukan seraya menangis. Rasanya sudah tidak sabar menunggu hari esok. Mereka sudah tidak sabar untuk menyerbu Acha.

*

" Bunda belum bangun Mi,?" Tanya Acha pada Sinta yang asik membaca majalah .

" Bunda disini Cha! " Sahut Citra yang berada di atas tangga.

"Bu-nda " Ucap Acha .

Citra mengangguk dengan tersenyum. Ia berjalan mendekati Acha lalu memelukNya erat. Acha sudah wangi dan terlihat sangat cantik sekali pagi ini.

" Maafin Bunda yang sempat bicara kasar sama kamu. Dan sekarang, Bunda bakal dengerin semua penjelasan kenapa kamu harus malsuin kematian kamu? "

" Biar Liam yang jelasin Bun " Sahut Liam yang tiba-tiba sudah berdiri dibelakang mereka.

Bahkan semuaNya kini telah berkumpul semua dan siap mendengarkan penjelasan Liam.

" Jadi alasan Liam malsuin kematian Acha supaya Ayah bisa sadar. Bahwa, tidak ada yang lebih penting dari keluarga! Bahkan uang sekalipun. Kehilangan uang, tidak akan sesakit kehilangan keluarga. "

" Andai aja Liam ga malsuin kematian Acha. Mungkin sekarang Acha udah bukan milik kita lagi . Selama ini, Acha ikut Liam dikorsel. Acha mengalami luka-luka ditubuhNya. Liam sengaja membawaNya kekorea supaya Acha mendapat perawatan yang intensif dan kulitNya terjamin kembali seperti semula. "

" Pantesan lo glowing Cha. Main nya di kampung plastik " Celetuk El dengan santai Nya.

Acha menatap El dengan aura permusuhan. Dalam hati ia berkata, "Dasar abang laknat. Seenak jidatnya aja bilang negara impian gue negara plastik "

" Bunda, Acha mau makan orang " Ucap Liam lagi yang melihat mata Acha melotot ke arahNya.

" Sudah-sudah kalian ini "

*

" AAAA.....ACHA! INI BENERAN LO? SAHABAT GUE? " Teriak Ilona dan Salsa begitu nyaring. Mereka berempat baru saja tiba dimansion . Dan melihat Acha yang berjalan keliling taman.

Acha terlonjak mendengar teriakan Ilona dan Salsa. Ia sampai mengusap dadaNya karena sempat terkejut.

" Achaaa, gue lagi ga mimpi kan? Ini lo Cha? " Cerocos Salsa lagi yang sekarang sudah berdiri tepat didepan Acha. Ia bahkan mengelilingi tubuh Acha dan memerhatikan Acha dari atas sampai bawah.

" Kalian kenapa bisa disini ? " Tanya Acha gelagapan.

" Lo ga senang kita kesini Cha ? " Sungut Ilona.

" Bukan gitu maksud aku "

" Jangan bicara diluar, kedalam aja gimana ? Biar lebih enak gitu " Saran Dara.

Semua nya mengangguk setuju. Mereka berjalan masuk kedalam rumah dengan saling merangkul satu sama lain.

*

Sekarang mereka telah tiba dikamar Acha yang bernuansa abu-abu. Mereka sama-sama duduk diatas ranjang dengan makanan ringan di tengah nya.

" Ceritain dong Cha, kenapa lo bisa hidup lagi ? Pake sihir lo ? " Tanya Rania dengan sekotak pocky ditangan nya.

" Jangan belajar bodoh! " Celetuk Ilona dengan menjitak kepala Rania.
Rania yang mendapat jitakan hanya bisa meringis.

" Acha ga beneran meninggal bodoh. Itu cuma settingan. " Sambung Salsa.

" Udah jangan ribut. " Relai Acha. " Kalian mau tau kenapa aku malsuin kematian ? " Tanya Acha.

Mereka berempat mengangguk semangat. " Boleh tu Cha "

Acha mulai menceritakan alasan kenapa ia sampai memalsukan kematiannya.

*

Dirga, dan Razan sedang bersantai di tempat biasa mereka nongkrong saat SMA. Razan juga sudah tau Acha yang dikabarkan tidak meninggal. Hari ini, mereka berniat mengabarkan berita bahagia ini pada sahabat somplak mereka Difta.

Dirga sudah siap dengan ponsel yang ada ditangan nya. Ia berniat melakukan VidCall sama Difta.

" Hallo brother " Sapa Dirga dan Difta secara bersamaan, ketika telepon sudah diangkat. .

" Kenapa ?" Tanya Difta dengan jutek.

" Asem bener muka lo. Kek orang kurang vitamin F "

" Emang ada ? "

" Gak tau juga " Ucap Dirga nyengir. .

" Dif, disana banyak bule nya ga ? " Tanya Razan.

Mendengar itu , Difta langsung semangat untuk bercerita. " Bukan maen , bening - bening uy "

" Gue yakin, lo pasti udah kepincut sama bule sana kan ? " Selidik Razan.

Difta menggelengkan kepala nya dengan tegas. Ia menunjuk tepat dimana hati nya berada " Disini, selalu ada nama dia. Ga ada yang bisa gantiin "

Dirga dan Razan kompak tersenyum " Kita ada kabar bahagia buat lo Dif. "

" Wihhh, tumben "

" Lo belum baca berita trending yaa Dif ? " Tanya Dirga.

" Belum. Emang apaan ? "

" Achabaliklagi " Ucap Razan tanpa jeda.

" Lo ngomong yang serius anjing! "

" Acha, balik lagi! Dia ga meninggal . Itu semua hanya settingan belaka " Jelas Dirga.

Difta cengo di tempat nya. " Drama apa lagi ? " Ujar Difta yang kini mengubah suara nya menjadi datar.

" Ini bukam drama korea lagi. Kali ini kita berdua serius. Acha balik Dif, pujaan hati lo balik lagi. "

Difta masih setia dengan wajah datar nya. Tanpa pamit, ia segera mematikan sambungan telepon nya secara sepihak.

" Lah ni bocah, malah dimatiin "

*

Dikediaman Difta. Ia langsung saja membuka ponselnya mencari berita terupdate. Dan benar saja, berita tentang Acha yang tidak meninggal sedang menjadi trending.

Difta cengengesan ditempatnya. Ia rasanya pengen loncat-loncat diatas kasur saking senang nya.

Difta duduk dengam bertopang dagu seraya tersenyum tidak jelas. Saat ini, hatinya sangat berbunga sekali.

" Tunggu gue balik Cha. " Ucapnya.

************

Next?

I'm Not ACHAOn viuen les histories. Descobreix ara