DiJodohin?

4.8K 629 274
                                    


Huhuhu , gak nyangka banget bakal di wujudin seratus komen:)

Makasih kamu, saranghae♡

Di bagian terakhir, jangan lupa putar lagu galau biar ngena.

Happy Reading...

--------------------------------------------

Saat ini, Acha baru saja selesai melaksanakan sholat Ashar. Juga melipat mukena dan menaruh nya di dalam lemari.

Lalu ia turun ke bawah untuk membantu Bunda dan Mami nya memasak di dapur.

Rumah kali ini terasa sepi, karena semua nya lagi pada pergi entah kemana.

" Sore Bunda, Mami" Sapa Acha pada Citra dan Sinta yang asik berkutat dengan alat dapur.

" Ada yang bisa Acha bantu? "

" Kamu mau bantu? Emang bisa? " Tanya Citra.

" Bisa dong Bun, biar sini Acha yang masak sop daging nya. " Ucap Acha mengambil alih potongan wartel yang berada di tangan Citra.

" Jadi ga sabar nyobain masakan Acha" Ucap Sinta dengan senyuman lembut.

Mereka bertiga sama-sama tertawa,
" Ini khusus Acha masakin untuk Bunda sama Mami! " Kata Acha dengan semangat.

" Lohhhh, yang lain nya gimana? "

" Ohh iya Acha lupa"

*

" Kenapa Ayah sama Papi ngumpulin kita semua disini? " Tanya Liam.

" Ada sesuatu yang Ayah sama Papi ingin bicarakan pada kalian! " Jawab Agung.

Agung, Aydres, Adit, Brayn, Liam, Al, El, dan juga Dirga sekarang sedang berada di kantor, tepat nya di ruang pribadi milik Agung.

" Ayah mau bicara masalah kantor kan? Kenapa  Liam, Brayn, Al, El, juga Dirga ikut di panggil ke kantor? " Tanya Adit yang juga penasaran apa yang bakal Ayah dan Papi nya omongkan.

Agung menghela nafas panjang, " Ini bukan masalah kantor, tapi adik kalian Acha? "

" Acha? Kenapa sama dia Yah? " Tanya Al.

" Ayah bakalan jodohin Acha sama anak teman Ayah! " Ujar Agung dengan lantang.

Semua orang yang berada di ruangan itu terdiam dengan pikiran masing-masing.

" Kita ga bisa ngambil keputusan gitu aja Yah. Harus dengar pendapat Acha dulu! " Saran Al.

Agung menganggukan kepala nya.
" Nanti kita bicarain lagi di rumah "

" Kenapa harus di jodohin Yah? Acha masih terlalu kecil untuk bangun rumah tangga" Ujar Brayn.

" Untuk menghindari kenakalan remaja Brayn" Jawab Aydres.

" Tapi Pi, usia Acha belum memadai! Brayn juga yakin, Acha ga bakal setuju dengan keputusan yang Papi sama Ayah buat!"

" Benar apa yang bang Brayn bilang Pi, Yah, kasian Acha. " Sahut El.

I'm Not ACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang