Liam x Acha

4.5K 534 34
                                    


Kadang perkataan,
Jauh lebih menyakitkan,
Daripada pukulan:)


Hallo Assalamualikum semua.
Kembali lagi dengan aku yang cantik, dan imut mirip Irene.


Happy Reading:)

----------------------------------------------------

Setengah jam waktu di habiskan Alam dan Acha untuk menuju kekediaman keluarga Wardana.

Alam menghentikan mobil nya di depan mansion yang gerbang nya sudah tertutup rapat.

Acha melepaskan seatbelt nya terlebih dahulu, baru membuka pintu mobil hendak turun.

" Mau abang anter sampai dalam Cha,? " Tawar Alam.

Acha menggeleng sebagai jawaban." Ga perlu bang,! Acha tinggal jalan dikit, udah sampai deh."

" Tapi Cha, kalo abang ikut masuk ke dalam, abang bisa bantu jelasin sama orangtua kamu kenapa kamu bisa pulang kemaleman gini"

Sekali lagi Acha menggeleng, " Ga perlu abang Alam. Acha bisa jelasin sendiri kok. "

" Yakin nih,? " Tanya Alam memastikan. Di balas anggukan mantap oleh Acha.

" Yaudah kalo gitu, abang pulang dulu. Kalo ada apa-apa hubungin abang"

" Siap abang. Ehhh... Tapi Acha ga punya nomor telepon nya"

" Sebutin nomor HP kamu! " Ucap Alam seraya mengeluarkan ponsel dari saku jaket nya.

Sesuai perintah Alam tadi, Acha mulai menyebutkan satu persatu angka nomor telepon nya. Setelah Alam menyimpan nomor HP Acha. Acha pun turun dari mobil Alam.

" Abang pamit assaalamualikum! "

" Waalaikumsalam, hati-hati bang. Dan terima kasih" Ucap Acha seraya melambaikan tangan.

*

Acha sudah tiba di depan pintu utama mansion. Ia membuka pintu itu dengan perlahan, takut menganggu penghuni rumah yang lagi istirahat.

" Ini dia orang yang kita tunggu kedatangan nya" Ucap Liam yang melihat kehadiran Acha.

Acha terkejut. Ia kira penghuni rumah sudah pada tidur. Rupa nya mereka sedang menunggu kehadiran nya. Acha masih berdiri di dekat pintu. Ia mengamati wajah Liam yang nampak tidak asing. Acha juga melihat ke arah keluarga nya yang lain, terlihat dari raut wajah mereka seperti nya mereka benar-benar mengkhawatirkan nya.

Melihat kedatangan Acha, Citra bergegas menghampiri Acha dengan sudah menyiapkan seribu pertanyaan.

" Acha sayang, kamu kemana aja nak,? Kenapa kamu Bunda telpon ga di angkat? Kamu baik-baik aja kan? "

" Aku baik Bun. Ga usah khawatir, liat! Acha sehatkan,? "

Citra langsung saja memeluk tubuh Acha dengan erat. Lalu mencium kepala Acha.

" Bunda khawatir banget sama kamu, takut kamu kenapa-kenapa"

" Aman Bunda. Acha pegel berdiri Bun, duduk aja yuk? "

" Ayo sayang kita duduk"

Acha dan Citra duduk di sofa yang berhadapan dengan Liam.

" Kemana aja kamu Acha,? " Tanya Agung setelah Acha duduk..

" Anu Yah, Acha tadi... A-anu ituu..." Ucap Acha tergagap. Ia sudah bisa menebak pasti Agung bakal marah.

" Mana bisa jawab dia Yah. Udahlah Yah, paling dia baru pulang dari Club"
Kata Liam menatap remeh ke arah Acha.

I'm Not ACHAWhere stories live. Discover now