Hari Pertama Sekolah

7.9K 880 10
                                    

Awali kehidupan , dengan senyuman manis mu.!!

******

Seminggu kemudian.....

Hari ini, sesuai kesepakatan bersama. Acha akan memulai lagi sekolah nya. Karena hampir satu bulan Acha tidak sekolah, dan takut ketinggalan pelajaran.

Acha sudah menyelesaikan sarapan pagi nya. Dan hendak berangkat sekolah dengan di antar oleh supir pribadi yang di khusus kan untuk Acha. Abang-abang nya sudah terlebih dahulu berangkat, karena ada urusan mendadak.

Acha memakai baju sekolah panjang, rok sekolah panjang,dan juga hijab segi empat. Dengan polesan sedikit bedak juga liblam, membuat Acha semakin terlihat cantik dan juga anggun.

" Acha berangkat sekolah dulu Bun, Mi.! " Pamit Acha, menyalimi tangan Citra dan Sinta.

" Hati-Hati.! Belajar yang bener,! "

Acha mengangguk. Lalu pergi keluar rumah dengan menenteng tas sekolah berwarna pastel milik nya.

Ia masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan. Pak Supir yang melihat anak majikan nya sudah siap itu, langsung saja menyalakan mesin mobil, lalu meninggalkan perkarangan rumah.

Di tengah jalan, suasana pagi yang menjeyukan dan juga udara yang masih segar membuat Acha menghirup udara dengan serakus mungkin.

Acha membayangkan bagaimana tatapan anak sekolah yang melihat penampilan nya sekarang.

*

Sampai di sekolah, Acha langsung berpamitan pada Pak Supir, tidak lupa untuk menyuruh nya menjemput saat pulang sekolah nanti.

Acha berjalan memasuki gerbang sekolah yang tinggi itu. Sekolah yang bertingkat dan juga besar.

Banyak bisik-bisik terdengar di telinga Acha, yang membuat Acha keheranan.

" Neklam balik anjirr... "

" Kasian Dara, pasti kena bully lagi.. "

" Dih, sok banget pake hijab segala.... "

" Makin cantik aja si neklam, gua jadi iri njirrr... "

" Kasian banget mulut lo pada, cuma di gunakan buat gibahin orang,!! "

Acha menatap ke sekeliling nya yang masih asik memperhatikan nya dengan berbagai tatapan.

Acha celingukan, mencari abang nya. Ia tidak tahu harus melangkah ke arah mana.

" Gue harus kemana,? Ini juga semua orang kenapa pada liatin gue sih.Gue lupa, Acha yang dulu kan suka bully orang, pantesan. " Ucap Acha menepuk kening nya. Ia sudah tahu semua kelakuan Acha dulu, karena sudah mendapat cerita dari abang nya El.

Tiba-tiba dari arah gerbang, terdengar suara motor sport yang saling bersahutan.

Ternyata mereka adalah Abang Acha dan teman-teman nya. Juga dua perempuan.

Acha tersenyum, ia mendekati motor Al yang sudah terparkir. Al melepaskan helm nya lalu turun dari motor, begitu juga dengan yang lain.

" Abang, " Panggil Acha.

Al menatap Acha, " Kenapa,? " Tanya Al dengan lembut.

" Wihh siapa nih, cantik bener euyy.. " Celetuk Rafi menatap kagum Acha.

" Wanita terlangka, " Kata Albi yang juga menatap kagum Acha.

Acha menjadi kikuk, ia kembali menatap Al,seolah bertanya mereka siapa. ?

" Dia Acha, adek gue" Ucap El dengan mantap.

Semua orang menganga, terkecuali Al, El, juga Fino. " Serius lo,? Ini beneran Acha,? Gila cantik banget lo Cha" Ucap Rafi tidak percaya. Bahkan sekarang ia dengan terang-terangan memperhatikan Acha, yang mana malah membuat Acha menjadi risih.

" Jangan gitu banget goblok natap nya. Liat noh anak orang jadi ketakutan. Lo sih, muka itu gantengan dikit.! Lah ini, mirip monyet luput.!! " Ucap Albi menghina Rafi.

Rafi tidak terima dengan ucapan Albi. Ia menggeplak kepala Albi, hingga membuat Albi meringis, " Rasain lo Buaya jamet, "

" Buaya bisa ngejamet,? " Tanya Acha dengan wajah bingung nya .

" Cuteee banget sih lo Cha. Pingin gue karungin adek lo Al. " Ujar Rafi gregetan.

" Kenalin, gue Albi Cha, " Sela Albi yan dahulu memperkenalkan diri.

Mereka semua sudah tahu, kalo Acha lupa ingatan. Semua sudah El ceritakan pada teman nya, tentang keadaan Acha yang sekarang ,ia menceritakan nya sebelum mereka semua berangkat sekolah tadi.

Mereka semua memperkenalkan diri,dengan menyebutkan nama masing-masing.

" Fino! " Ucap Fino datar seperti biasa nya. Ia juga agak sedikit kagum dengan penampilan baru Acha. Acha sedikit merasakan hati nya memanas. Entah apa sebab nya.

Acha hanya mengangguk.

Lalu giliran Dara yang hendak memperkenalkan diri, " Kenalin aku Dara, " Ucap nya.

Acha seketika menatap Dara dengan dalam. Ia melihat Dara dari atas sampai bawah. Ia aku ii, Dara memang cantik. Tapi, masih cantikan Acha. Wkwkwk.

Dara yang di tatap seperti itu menjadi gugup. Ia bingung, kenapa Acha memperhatikan nya sedalam itu.

" Kamu kenapa liatin aku begitu Cha,? " Tanya nya takut-takut.

Seketika mata Acha berkaca-kaca, yang malah mengundang tatapan aneh dari orang-orang.

" Huaaaa.... Dara maafin gue,!! " Ucap nya memeluk Dara dengan menangis.

" Kamu minta maaf buat apa,? "

" Bang El udah ceritain semua tentang prilaku gue dulu Dar. Termasuk perbuatan keji gue sama lo. Gue beneran minta maaf Dar" Tutur Acha setelah melepaskan pelukan nya.

Semua nya bernafas lega. Mereka kira Acha akan kembali berbuat kasar pada Dara.

Dara menggenggam tangan Dara dengan tersenyum tulus. " Aku udah maafin kamu Dara. Justru aku yang minta maaf, karena kesalahan aku, kamu jadi di tuduh yang enggak-enggak"

" Gue,? Di tuduh,? Di tuduh apaan,? "

" Udah cukup perkenalan nya. Sekarang Acha, ayo abang anterin kamu ke kelas. Sahabat kamu pasti sudah ada di sana. " Ucap Al memotong pembicaraan Dara dan Acha.

Acha mengangguk antusias. Memang tujuan awal nya menemui Al itu buat nanyain kelas dia. Bukan malah begini.

Lalu kemudian Al menarik tangan Acha lembut, dan mengajak Acha untuk ke kelas.






*******

Komen sama Vote nya:)




I'm Not ACHAOnde histórias criam vida. Descubra agora