Acha Hilang?

4K 500 14
                                    

Hayy Guyss...
Balik lagi sama aku author yang paling kece.

Kalian semua pasti udah pada nungguin aku update yee kan?

Maaf yaa baru bisa update sekarang,
Maklumlah aku orangnya suka sibuk sendiri.

Happy Reading.

-----------------------------------

Pagi ini seluruh penghuni mansion keluarga Wardana tengah bersiap untuk sarapan pagi seperti biasanya.

Jam dinding sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Namun Acha belum juga keliatan batang hidung nya untuk ikut sarapan.

" Al, panggilin adik kamu Acha. Suruh turun buat makan. " Ucap Citra pada Al.

" Iya Bun. " Jawab Al. Lalu beranjak berjalan menuju kamar Acha yang berada di lantai atas.

" Tumbenan Acha belum turun mbak." Ucap Sinta seraya menata makanan di atas meja.

Citra menghela nafas nya. " Mungkin dia masih marah persoalan malam tadi itu"

" Siapa pun akan marah jika masa muda nya harus di korbankan. " Celetuk Brayn menatap datar semua orang.

" Apa maksud kamu Brayn!? " Marah Aydres mendengar ucapan Brayn.

Brayn terkekeh sinis menatap Papi nya. " Benar bukan,? Kalian menjodohkan Acha bukan semata-mata karena takut Acha salah pergaulan. Tapi karena uang!! " Ujar nya  memberi penekanan.

" Sudah jangan ribut saat sedang makan! " Kata Agung yang juga memasang wajah datar nya.

*

Tok...

Tok......

Bunyi pintu kamar Acha yang di ketok Al. Ia sudah lama mengetuk maupun memanggil Acha, namun tidak mendapat jawaban sama sekali.

" Chaaa.. " Panggil Al lagi.

" Chaa.. Lo di dalem kan,? "

Lagi-lagi hanya keheningan yang Al dapat.

" Cha, abang masuk boleh,? Buka pintu nya Cha! "

".............."

Al memegang gagang pintu Acha. Dengan perlahan ia membuka pintu itu yang rupa nya tidak terkunci.

Pintu kamar Acha terbuka. Al langsung saja berjalan menuju tempat tidur Acha. Disana, terlihat Acha yang menutup semua badan nya dengan selimut.

" Astaga, belum bangun ternyata. Pantesan gak nyaut pas gue panggil"

Al menyentuh selimut yang membungkus badan Acha. Namun Al merasa ada yang janggal. Dengan sekali tarikan, selimut Acha terlepas dan memperlihatkan bantal guling dan bantal kepala yang tersusun rapi seperti manusia di bawah selimut.

" Apa ini semua,? " Tanya Al pada dirinya sendiri.

" Acha... Lo dimana,? " Ujar Al beralih berjalan menuju kamar mandi yang tertutup.

Al kembali mengetuk pintu kamar mandi, serta memanggil nama Acha. Sama seperti sebelum nya. Tidak ada sahutan dari nama yang di sebutkan.

" Sekali lagi gue panggil lo gak nyahut. Gue buka paksa ni pintu"

" Buka pintu nya Acha!! "

".........."

Al segera mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar Acha. Dengan sekali tendangan pintu yang tidak terkunci itu pun terbuka.

I'm Not ACHAWhere stories live. Discover now