Masih koma

8.9K 1K 10
                                    

Waktu terus berjalan,
Waktu tidak akan  membiarkan kita
Terpuruk terlalu lama dalam kesedihan.

********

Pagi ini di mansion besar keluarga Wardana semuanya terasa sepi, hanya ada Agung, Citra, Sinta dan juga Arsyad. Sedangkan yang lain nya, berada di rumah sakit.

Dua kakak Acha yang berada di luar negeri juga belum pulang.
Liam Wardana, abang kedua Acha, ia sekarang tengah melanjutkan kuliah di negari sakura. Sedangkan Abang pertama Acha, ia lagi ada urusan yang harus di tangani, dan kemungkinan besok baru bisa pulang.

Pagi ini, mereka semua bersiap untuk pergi, yang perempuan ke rumah sakit dan suami pergi berkerja.

Mereka saat ini tengah sarapan di dalam keheningan. Tidak ada yang bersuara. Citra juga masih terlihat tidak berdaya.

" Kami pamit, " Ucap Arsyad mendahului.

Agung ikut selesai, ia mendekati Citra lalu mencium kening nya singkat. " Aku pergi dulu, kamu duluan sama Sinta ke rumah sakit,! "

Begitu juga dengan Arsyad, ia juga mencium kening Sinta, lalu pergi meninggalkan meja makan.

Setelah kepergian Agung dan Arsyad, Sinta membawa Citra ke dalam kamar  sekedar bersiap-siap sebelum berangkat ke rumah sakit.

*

Di rumah sakit, Al tidak bisa tidur. Ia terus menjaga Acha sampai pagi. Jikalau ada kemungkinan Acha bangun di tengah malam.

Acha sekarang sudah di pindahkan ke ruangan rawat inap. Supaya keluarga lebih leluasa untuk menjenguk dan mengawasi, tentunya Acha berada di ruangan VVIP.

Al mengelus rambut Acha dengan sayang, " Bangun yuk dek,! Kalo Acha bangun, abang bakalan turutin semua kemauan Acha. Abang juga akan terima sifat Acha. " Ucap nya mencoba berbicara pada Acha yang asik memejamkan mata.

Al menunduk, ia mengambil tangan Acha yang tidak di infus. Al mencium jemari Acha dengan menangis.

Tepukan di bahu nya membuat ia tersadar. Rupanya Brayn melihat semua yang di lakukan Al pada Acha.

" Adik kita kuat.! bukti nya dia mampu buat semua murid di sekolah takut padanya bukan,? " Ucap Brayn mencoba menguatkan Al dengan guyonan nya.

Al terkekeh, " Dia emang kuat bang, mungkin sekarang dia lagi cape aja, "

" Itu lo tau, jadi sekarang ga usah nangis lagi.! Bukan cuma lo yang sedih, tapi kita semua. Kita semua merasakan apa yang lo rasain. Karena kita satu keluarga. Sekarang banyakin Doa aja, semoga Acha cepat sadar, dan balik ke kita, "

" Gue nyesel bang, ga seharusnya gue jauhin Acha dan cuekin dia. Seharus nya, gue sebagai abang yang harus menasehati dia dan menuntunya ke jalan yang baik, "

" Kita semua juga gitu, gue juga ga becus sebagai abang. "

*

Di ruangan Dara, cuma ada Fino seorang. Teman-teman nya memilih pulang, dan mungkin nanti baru datang lagi.

Mereka semua tidak ada yang berniat buat ngunjungi Acha. Karena bagi mereka Acha tetap seorang pembunuh.

I'm Not ACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang