Sahabat

7.8K 849 4
                                    

Terima kasih sahabatku.
Dari sekian banyak nya orang yang aku kenal. Cuma kalian yang menerima aku apa adanya.
Love MyBestFriend...

*******

Acha kini telah tiba di kelas  nya XI Ips 1 . Sedari di koridor tadi, banyak sekali bisik-bisik dan hujatan yang di lontarkan netizen. Apalagi melihat ia berjalan dengan Al, sang mostwanted boy.

Al membawa Acha masuk ke dalam kelas dengan tatapan datar nya. Acha yang lumayan takut melihat tatapan dari teman sekelas nya, memutuskan untuk bersembunyi di belakang punggung tegap Al.

Hanya Al saja yang mengantar Acha. Yang lain sudah Al suruh pergi, termasuk El.

Salsa Arsyafa, yang merupakan sahabt Acha. Ia maju mendeketai Acha dengan wajah terkejut nya.

" OMG!! LO SERIUSAN ACHA? LO BENER ACHA SAHABAT GUE KAN,? " Teriak Salsa dengan meneliti penampilan Acha.

Acha hanya mengangguk kikuk. Ia sekarang telah berdiri di samping Al.

Rania Paramesty, juga sahabat dari Acha. Ikut maju untuk melihat Acha.

Ia memutar badan Acha, untuk memastikan kalo sahabat nya ini lagi ga kebentur .

" Kagum gue sama perubahan lo yang sekarang Cha. Pasti kaum adam tambah suka deh sama lo, gue yakin banget!! " Ucap Rania.

Acha kembali tersenyum kikuk. Ia tidak mengenal kedua gadis yang dari tadi berbicara dengan nya ini. Yang ia tahu, ia punya sahabat. Tapi tidak tahu muka dan bentukkan nya gimana.

" Lo berdua kenal gue,? " Tanya Acha, menunjuk diri nya sendiri.

" Sok ga kenal lo bocah. Kita ini best lo  tolol! "

" Maaf yaa. Gue amnesia, jadi ga inget deh sama kalian" Ucap Acha merasa bersaalah.

" Kita maklum kok Cha. Sekarang yuk duduk di bangku lo,!! gue tunjukin" Ajak Salsa.

Acha menatap Al seolah meminta persetujuan. Al menganggukan kepala nya dengan tersenyum tipis.

" Yaudah sana duduk. Abang juga mau ke kelas,!! " Ucap Al sekaligus berpamitan.

Al mengelus singkat kepala Acha yang tertutup hijab. Lalu beranjak pergi dari sana.

" Ayo Cha,!! " Ajak Salsa kembali.

Acha hanya menurut, ia mengikuti kemana sahabat nya membawa nya.
Acha duduk di salah kursi dekat jendela.

Kelas Acha berada di tingkat kedua sedangkan kelas abang nya berada di tingkat ketiga.

" Akhirnya lo sekolah juga Cha. Gue kangen banget tau sama lo, " Ucap Rania memeluk Acha, yang duduk di kursi.

Acha balas memeluk Rania, " Iya Ran, syukurin aka. Untung aku masih bisa selamat, "

" Lo berdua ga mau ngajak gue buat pelukan,? " Tanya Salsa sebel.

Acha dan Rania terkekeh. Mereka hampir saja melupakan gadis petakilan ini.

" Utututu Salsa cayanggg... Jangan ngambek dong.! Nanti nambah jelek.. " Ujar Acha dan Rania bersamaan,dengan tawa bahagia.

Acha memberhintakan tawa nya. Ia baru teringat, ia harus meminta maaf sama teman sekelas nya. Baik ia Ada salah maupun tidak.

Acha mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru kelas. " Ekhemmm, " Dehem Acha cukup keras, yang mana membuat semua orang yang berada di dalam kelas  menatap nya .

" Gue cuma mau bilang sama kalian. Lo pada pasti udah tau kan gue kecelakaan, dan karena kecelakaan itu gue mengalami amnesia. "

" Gue mengalami amnesia permanen. Gue tau, cerita hidup gue cuma dari bang Al dan juga El. Mereka bilang, dulu gue orang nya sombong, angkuh, dan juga suka membully. "

" Karena itulah, Gue Natasya Khaliza Wardana, meminta maaf dengan setulus hati. Gue minta maaf, kalo misalkan gue pernah ngebully kalian, atau bahkan hal yang lain nya. Gue sangat minta maaf, " Ucap Acha dengan tangan yang di tangkup kan.

Sekelas menatap ke arah Acha dengan pandangan yang berbeda. Hari ini mereka sungguh terkejud, bukan cuma dari cara berpakain nya, tapi sifat dan prilaku nya yang juga ikut berubah. Mereka  bersyukur Acha mengalami amnesia. Seenggak nya, Acha berubah menadi orang yang lebih baik lagi.

" Lo tenang aja Cha. Lo ga ada salah sama kita. Lo ga pernah ngebully kita, lo itu cuma ngebully Dara yang notabe nya pacar dari Fino orang yang lo suka,! " Jawab salah satu perempuan di kelas Acha.

" Kita juga minta maaf, karena sempat nuduh lo yang coba buat ngelukain Dara. " Ucap Salah satu lelaki di kelas Acha.

Acha tersenyum manis, " Iya gapapa. Gue juga maklumin kok. Untuk masalah Fino, kalian tenang aja. Gue udah ga suka lagi sama dia,!! " Ucap Acha yang mampu membuat orang kembali terkejut. Secepat itukah Acha berubah.? Pikir mereka semua. Apalagi ini masalah perasaan.

" Cha,! Lo lagi ga becanda kan,? Lo serius ga suka lagi sama Fino Ice Cup,? " Tanya Salsa serius.

Acha menjawab dengan anggukan mantap, " Iya Sal. Gue udah ga suka lagi sama Fino. Mungkin dulu gue cuma obsesi semata! "

Brakkk...

" Kambing terbang, " Latah Acha kaget mendengar gebrakan dari meja sang ketua kelas.

" Lo apa-apaan sih Fahri!! Anak orang pada kaget, lo mau gue mati muda,? "
Teriak Rania pada Fahri, yang merupakan ketua kelas gesrek mereka.

Fahri menunjukan cengiran khas nya. Yang malah terlihat semakin tampan.

" Santai dong bu seke, gue cuma mau umumin kalo kita freeclass.. Guru nya sakit,! "

" Bener nih,? "

" Ga, bohongan,! "

" Fahri ngambekan nih, "

" Fahriiii... Lo kok ganteng banget, " Ucap Acha tiba-tiba .

Fahri yang di bilang seperti itu sama Acha, menjadi malu-malu. " Anjirr... Gue ganteng woy, " Ucap nya dengan tangan yang menepuk bahu sahabat nya.

" Ga usah kek cewek tangan lo Fah,!! "

" Wihh apaan nih bawa-bawa cewek,? " Tanya Salsa dengan galak. Yang membuat nyali Yolan sahabat Fahri seketika menciut.

" Bener kan apa yang gue bilang. Cewe itu pasti apa-apa main nya nabok. Di kira ga sakit apa"

" Apalagi kalo mereka lagi ketawa. Behhh tabokan nya ngalahin sakit nya kena tongkat Nabi Musa as. " Sahut Fahri menyetujui ucapan Yolan.

Sedangkan yang ciwi-ciwi malah senyum-senyum ga jelas.


*******

Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan. :)


I'm Not ACHAWhere stories live. Discover now