Difta Azarwan Axilion

7.5K 729 15
                                    

Hidup dengan prinsip diri sendiri, jauh lebih menyenangkan. Daripada hidup, dengan mengikuti prinsip orang lain.

*****

Acha sekarang tengah berdiri di halte seorang diri. Ia menunggu jemputan sudah hampir setengah jam. Namun belum juga ada tanda-tanda supir yang akan menjemputnya.

Acha bersenandung, sesekali kaki nya menendang kerikil yang ada di bawah nya. Ia menatap ke area sekolah yang sudah sepi. Penglihatan nya jatuh pada tiga motor sport yang masih ada di parkiran. Ia berharap masih ada orang yang berada di sekolah.

Acha jadi kesal sendiri, kenapa ia malah sok-sok an menolak tumpangan yang di tawarkan Salsa dan abang nya tadi.

" Kenapa gak minta antar sama bang Al dulu tadi Acha... Sekarang jadi kesal sendiri kan. " Monolog nya.

" Pasti bang Al lagi kumpul sama teman-teman nya. Ahh yaudahlah, " Ucap Acha pasrah. Tiba-tiba ia teringat pada sebuah cerita novel yang sering ia baca. Biasa nya cewe yang lagi nunggu di halte pasti ponsel nya lowbet.

Acha mencari ponsel nya yang ia simpan di dalam tas. Dan ketemu, Acha menatap ponsel nya. Ia lalu segera menghidupkan ponsel nya, berniat menghubungi Dirga sepupu nya satu itu .

Masalah Salsa yang bilang hamil anak Dirga itu cuma celetukan biasa ya. Salsa itu udah lama suka sama Dirga yang notabe nya teman sekelas Dara dan Ilona. Tapi yaa begitulah, Salsa hanya mampu mencintai Dirga secara diam-diam.

Acha melihat persentase baterai ponsel nya yang masih tersisa banyak.

" Gue kira, ponsel gue juga bakal lowbet" Kekeh nya.

Acha mencari nama kontak Dirga yang sudah ia simpan. Tanpa menunggu lama, Acha langsung saja menhubungi Dirga. Telpon tersambung, namun Dirga tidak kunjung mengangkat telpon nya.

" Giliran gue butuh, malah ngilang. Awas aja lo Dirga.!! "

Tiba-tiba ada suara motor sport yang mendekati nya. Acha menengok ke arah sumber suara. Ia menemukan laki-laki berutubuh tinggi seukuran anak SMA, dan juga memakai seragam sama seperti nya.

Motor itu berhenti di depan Acha.
Dia adalah Difta. Difta membuka kaca helm fullface nya, lalu membenarkan rambut ala-ala  oppa korea andalan nya itu.

" Lah gue kira siapa. Ternyata lampir pensiun, " Ujar Difta dengan wajah minta di tabok nya itu.

" Gak denger, gak lihat, gak urus" Acuh Acha tanpa menatap Difta.

Kita kenalan dulu sama Difta Azarwan Axilion.
Difta adalah pewaris tunggal keluarga Axilion. Dia mempunyai Ayah yang bernama Dika Axilion, dan Bunda yang bernama Dira Ningtias.
Difta merupakan laki-laki idaman para murid Cahaya Bangsa. Difta juga mempunyai tiga sahabat, yaitu Dirga sepupu Acha, dan juga Razan. Mereka bertiga sama-sama tengil dan banyak ulah. Dan juga mereka Laki-laki yang di juluki badboy, karena sering nya masuk keluar BK.
Selanjut nya , simak aja cerita nya.

Balik lagi ke Acha dan Difta.

" Lo ngapa belum pulang,? Nungguin saudara lampir lu dateng,? "

Acha menatap tajam Difta, " Iya, ini gue lagi nunggu saudara lampir gue. Dan yang dateng malah lo. Jangan-jangan, lo adalah saudara lampir gue,? " Ucap Acha terselip nada jahil.

" Enak aja. Ganteng-ganteng gini lo bilang saudara lampir. " Balas Difta tidak terima.

" Habis nya lo ngeselin. Lo gak liat apa, gue itu berdiri di halte sekolah. Yang arti nya gue lagi nunggu jemputan!!" Kata Acha dengan wajah cemberut.

I'm Not ACHAWhere stories live. Discover now