Virtualzone - Chapter 24

Mulai dari awal
                                    

"Ayah kok udah pulang?" tanyanya.

Alih-alih menjawab, laki-laki di hadapannya malah ikut melontarkan pertanyaan. "Diantar pulang sama siapa? Kok bukan Raga?"

"Diantar temen karena Raga ada urusan lain, Yah. Dia enggak bisa selalu ngikutin Rayya."

"Kenapa enggak pesen taksi online aja daripada dianterin sama temen?"

Rayya mendengus. "Ayah pernah bilang kalau masih ada temen yang yang bisa bantu jangan minta tolong sama orang yang enggak dikenal."

"Tapi temen kamu yang barusan itu cowok. Bahaya." Intonasi suara ayah sedikit naik.

"Bukannya pesen taksi online bisa lebih bahaya ya? Apalagi tadi lagi hujan," timpal Rayya. Dia diam beberapa detik, mencoba menenangkan dirinya. Jika tidak begitu Rayya takut dirinya akan berapi-api karena hormon di dalam dirinya yang sedang tidak stabil. "Ayah, Rayya baru pulang sekolah and it's my first day of red days. Lanjut nanti aja ya, mood Rayya lagi enggak enak buat diajak argumen, perut Rayya juga kram." Dia berbicara dengan nada yang benar-benar terdengar lelah.

Begitu mendengar penurutan Rayya barusan sang ayah langsung pergi meninggalkan dirinya. Rayya menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Gadis yang masih mengenakan seragam sekolah ini menelepon sang Bunda dan bertanya kapan dia akan pulang. Tidak lupa dia memesan menu kesukaannya untuk dibawa pulang sang Bunda. Setelah itu dia menyimpan ponselnya di atas meja dan mencoba memejamkan mata, semoga dengan tidur rasa nyeri yang dirasakannya bisa berkurang. Namun, baru beberapa menit ponselnya berdering. Nama Bara tertera di layar. Rayya menyentuh layar poselnya menerima panggilan telepon tersebut.

"Ay, lo baru pulang sekolah ya? Gue ada cerita." Tanpa sapaan ataupun yang lainnya Bara langsung berbicara. Dari nada bicaranya dia terdengar sedang excited.

"Hmm."

"Hmm doang nih? Lo enggak apa-apa?"

"Enggak," sahutnya singkat.

"Beneran enggak apa-apa? Enggak biasanya jawab singkat begitu. Lo enggak sakit, kan?"

"Udah gue bilang gue enggak apa-apa. Lo banyak omong banget deh," jawab Rayya sedikit sewot.

"Oke-oke, take your time. Nanti gue telepon lagi." Sepertinya Bara paham apa yang sedang dirasakan Rayya. Daripada menjadi sasaran omelan, lebih baik dirinya menghindar dulu untuk sekarang.

Selang beberapa menit, Ayah muncul dari arah dapur membawa sebuah mangkuk. Lalu diberikan pada Rayya. Ternyata isinya adalah smoothies.

"Ini apple banana yoghurt smoothies. Waktu kuliah Bunda suka bawa itu kalo lagi red days. Setidaknya kandungan Vitamin B yang ada di apel dan pisang juga kalsium yang ada di yoghurt bisa melawan kram yang kamu rasain," jelas ayah.

"Judulnya apel, tapi yang di atasnya strawberry sama blueberry? Apelnya mana?" tanya Rayya bingung sambil terkekeh.

"Judulnya apel, tapi yang di atasnya strawberry sama blueberry? Apelnya mana?" tanya Rayya bingung sambil terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Virtualzone [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang