"Ikut kak" sahut Erlan yang tibatiba ikut bangun dari duduknya

"Woy bontot lu ngintilin orang pacaran mulu. Biarin apa biar abang lu seneng dulu" kesal Benjy

"Ayo" ajak Syasa, "Nanti Erlan fotoin kakak ya" sambungnya

Benjy dan yang lainnya tertawa mendengar jawaban Syasa, padahal Syasa memang serius mengajak Erlan untuk memotret dirinya berdua Austin. Kapan lagi kan Syasa punya foto berdua dengan Austin, sesekali ia juga mau pamer kepada teman-temannya kemarin kalau Syasa benar-benar pacarnya Austin, Jiakhh....😜

"Gak jadi dah kak"

•••••

Kini Syasa sudah duduk di kursi depan dekat ruang makan, ia melihat beberapa foto-foto dirinya yang dipotret oleh Austin. Benar-benar semua foto yang dipotret Austin bagus sekali tidak ada yang jelek, apa emang Syasa nya yang cantik ya?

Syasa juga tersenyum melihat foto selfienya dengan Austin yang sudah dipastikan Syasa paksa untuk tersenyum, karna Austin saat Foto benar-benar sangat datar seperti sedang foto KTP dan Syasa tidak suka melihat ekspresi seperti itu

"Kenapa masih duduk disini?" ujar Austin yang melihat Syasa sedang senyum-senyum menatap ponselnya

"Yang lain lagi barbequan didepan" sambungnya

"Iya nanti kedepan" jawab Syasa dengan mata yang masih menatap ponselnya memilih foto yang ingin ia edit beberapa

"Kamu gak ganti baju?" tanya Austin lagi karna pakaian Syasa masih sama seperti tadi sore

Syasa menggelengkan kepalanya, malahan ia belum masuk kedalam kamarnya karna masih takut ada kecoa lagi walau katanya kamarnya sudah dirapihkan tapi tetap saja Syasa benar-benar masih takut

"Ganti sana, semakin malam semakin dingin"

"Gamau Austin, aku takut kekamar" jawab Syasa

"Takut kenapa?" Bingung Austin, "Kecoa?"

Syasa menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Austin.

"Kan udah dibersihin"

"Tetep aja takut tibatiba masih ada. Aku juga tidur disini aja ah takut tibatiba tidurnya ditemenin kecoak"

Mendengar ucapan itu Austin langsung terkekeh, bisa-bisanya pikiran Syasa masih seperti Isabella hanya karna binatang kecil langsung terhipnotis kalau binatang itu selalu ada disana

"Ayo aku temenin ganti baju"

Mata Syasa yang sedari tadi menatap layar ponsel langsung membulat mendengarnya, ia tidak mengerti maksud ucapan Austin atau memang Syasa yang sedikit telmi?

"Ehh... gak... gak gitu maksud aku" gagap Austin karna merasa ucapannya membuat Syasa ambigu, "Maksudnya kamu ganti baju dikamar mandi nanti aku tunggu didepan tv"

Syasa membulatkan mulutnya dengan kepala yang sudah dianggukan, ia sudah berfikir aneh-aneh karna mendengar ucapan Austin yang sedikit ambigu tadi

"Kamu gak boleh tidur didepan juga, harus tidur dikamar"

"Gamau takut"

"Nanti aku temenin kamu. Aku tungguin kamu sampe tidur"

"Ih, gamau lah. Nanti kamu apa-apain aku" tolak Syasa

Austin mengerutkan dahinya, bisa-bisanya Syasa berpikir jauh seperti itu. Pertama kali pegangan tangan sama perempuan saja baru dengan Syasa

"Mana mungkin lah sya. Kalo mau ngapa-ngapain kamu ya tunggu kita nikah dulu"

Syasa tersipu malu mendengarnya, ada benarnya juga ucapan Austin. Lagi pula selama penglihatan Syasa yang sudah kenal dengan Austin hampir satu bulan ini, Austin bukan tipe cowo yang suka melakukan hal-hal seperti itu, kelihatan sekali kalau Austin juga baru pertama kali romantis kepada perempuan yaitu kepada Syasa

•••••

🖤

@dhinces @wattpaddhinces

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


@dhinces @wattpaddhinces

Next?🔥

Welcome Home SyasaWhere stories live. Discover now