"Geli ya tuhannnnn" merinding Vanka melihat aksi Benjy

"Sirik aja lu, bilang aja mau kan digituin juga sama Dizon"

Mata Vanka berputar malas mendengarnya, sampai Dizon seperti itu ihh Vanka gak akan mau ngomong dengannya dua jam. Biarin dia merutuki kealayannya sendiri.

"Bang, titip 3" teriak Dizon kearah Benjy yang sudah berjalan menuruti ucapan Emily

"Satu lagi bang buat Erlan juga"

"Beli sendiri, Gua bukan pembantu lo" teriak balik Benjy

Freya menoleh ke arah menantu nya, ia melihat Vanka yang benar-benar pucat seperti orang sakit, "Vanka kamu pucat banget, panggil dokter kesini ya biar diperiksa" ujar Freya tak tega melihat menantunya itu sakit, "atau mau beli testpack? Biar tahu benar hamil atau enggak"

Mendengar ucapan Freya, Vanka langsung menggelengkan kepalanya. Ia memang masih sedikit pusing dan lemas tapi tidak separah tadi, karna Vanka sudah sempat tidur sebentar sebelum Benjy membangunkannya dengan sangat heboh

"Aku beliin ya nanti, biar di test dulu" ujar Dizon

"Gausah, orang aku lagi haid hari pertama. Mana bisa hamil" bantah Vanka

"Oalah, karna haid. Kirain karna apa, kagetin Mama aja" ujar Freya lega mendengarnya, "Yasudah Vanka istirahat disini aja, kalau memang perutnya masih sakit kembali ke villa aja"

Vanka hanya mengiyakan ucapan Freya, ia tidak mungkin menitipkan kedua anaknya yang sedang bermain pasir itu kepada Dizon, bisa-bisa Isabella nyelonong kelaut sendirian. Karna Vanka tahu sekali kalau Isabella ingin apapun pasti Dizon turuti, takutnya nanti Isabella minta main air di laut kan Vanka jadi parno duluan

"Kakak bawa kompres perut di tas, nanti Kakak pinjamin ke Vanka ya" ujar Syasa

"Makasih kak"

Setelah menunggu beberapa menit, Benjy datang membawa dua buah kelapa yang sama seperti Austin tadi, ia memberikan satu kelapa kepada Emily yang tadi menginginkannya sedangkan satunya itu sudah pasti untuk dirinya sendiri

"Bang mana punya gua?" Sahut Erlan karna melihat Benjy hanya membawa dua saja

"Noh dibawain Roni sama pak Rusdi" jawab Benjy menunjuk kearah belakangnya

•••••

Semakin lama langit semakin gelap, kini yang ditunggu-tunggu sedari tadi akhirnya terjadi juga. Mereka semua sudah menatap kearah laut, melihat matahari yang akan terbenam didepannya

Beberapa sudah ada yang mengabadikan sunset tersebut, bukan hanya keluarga mereka saja yang melihat tapi pengunjung yang berada dipinggir pantai juga melihatnya

Sesekali Syasa memotret beberapa sunset didepannya, sudah lama sekali ia tidak melihat pemandangan seindah ini. Karna terlalu sibuk bekerja ia jadi tidak pernah liburan lagi, ah ternyata ada benarnya juga kata Ayah nya kalau Syasa memang butuh sedikit liburan. Mungkin lain waktu Syasa akan mengajak keluarga mereka untuk berlibur juga agar Ayahnya bisa sedikit bersantai menikmati indahnya pemandangan di luar

"Kepinggir laut yuk" ujar Syasa menoleh kearah Austin, "aku mau foto" sambungnya

Tak menolak, Austin langsung menganggukkan kepalanya. Mereka berdua bangun dari duduknya dengan membawa satu ponsel android milik Syasa dan satu ponsel apple milik Austin

Welcome Home SyasaWhere stories live. Discover now