***

Qanita telah menggunakan pakaian simple nya, berniat akan latihan basket disekolah-sskaligus mampir ke cafe miliknya.

"Eh nak mau kemana?" tanya Alisha ketika ia tiba dihalaman rumahnya.

"Ke sekolah," jawab Qanita-tangannya mencekal kunci mobil miliknya.

Alisha mengagguk dengan melanjutkan menyiram tanaman dihalaman rumahnya. "Udah sarapankan?" tanyanya memastikan.

"Udah," ucap Qanita lalu menyalami Alisha untuk pamit.

"Hati hati dijalan," pesan Alisha membuat Qanita hanya mengangguk.

"Iya, assalamualikum,"

"Waalaikumussalam."

Qanita sampai disekolah, memang tidak terlalu ramai karena hanya yang mengikuti turnamen basket kesekolah, sedangkan yang lain rebahan dirumah.

"Nit!" Panggil Keyra dengan melambaikan tangannya.

"Dari tadi?" tanya Qanita.

"Enggak si, katanya Kinara juga mau kesini ya?" tanya balik Keyra-yang ditanya hanya mengangkat bahunya tak tahu.

"Woy!" Panggil seseorang membuat keduanya menoleh.

"Astaghfirullah kesini naik angkot? Tapi kok berantakan gini," heran Keyra diangguki Qanita penuh kebingungan.

"Iya, aku kek gini gegara kutil badak," jawabnya dengan kesal.

"Kutil badak?" tanya Qanita bingung.

"Iya tuh liat!" Tunjuk Kinara-hening dua detik-keduanya terkekeh.

"Kasian tuh Nar! Udah kek gitu tampilannya, untung gak nyungsep ke gorong gorong," kekeh Keyra membuat Kinara mendengus kasar.

"Bagus kalo dia nyungsep, qualat namanya," balas Kinara sengaja sedikit lantang agar terdengar oleh Alif.

"Nar! Ya Allah jangan marahlah tadi cuman canda," teriak Alif namun tak digubris oleh Kinara.

"Yuk ah masuk, disini ada yang ngomong tapi gak ada orangnya," ucap Kinara melenggang pergi-keduanya terkekeh atas kejadian ini.

"Balik aja Lif!" Suruh Keyra diangguki Alif.

"Mayra gak ikut kesini ya?" tanya Keyra seraya melangkahkan kakinya.

"Iya nggak keknya," balas Qanita singkat.

"Bagi para peserta tim basket dan bimbingannya, harap untuk berkumpul dilapangan! Sekali lagi kepada para peserta tim basket dan bimbingannya harap untuk segera berkumpul dilapangan!"

Suara speaker sekolah terdengar nyaring. Qanita dan Keyra segera menuju lapangan, Kianara bingung harus kemana?

"Udah ikut aja ke lapangan, tapi cuman liatin mungkin," ujar Keyra diangguki Qanita.

"Gak bakalan apa apa mungkin," lanjut Qanita.

Kinara bingung, meskipun keduanya meyakinkan dirinya tapi tetap saja diperkataan mereka terselap kata "mungkin" berarti belum tentu bukan?

"Udah percaya aja, gak bakalan apa apa Nar asal jangan berisik aja," Keyra kembali meyakinkan.

Akhirnya keputusannya bulat untuk ikut, pikirnya pasti tidak dirinya saja yang datang kesekolah tanpa diundang. Datang tak diundang pulang tak diantar. Kek jelangkung aja xixixi.

***

"Ayah, bunda kalian tau gak kak Azwar kemana? Dari kemaren gak pulang pulang," tanya Mayra khawatir.

Trying To Stay [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें