MEREKA YANG TERBIASA MENJADI PENGUSAHA ATAU PEDAGANG

74 3 0
                                    

Bagi para pengusaha dan pedagang, yang usahanya sangat berkembang dan dagangannya begitu laris setiap harinya. Uang ratusan juta atau miliaran, adalah hal yang biasa.

Dalam satu atau dua tahun, seseorang bisa mendapatkan keuntungan dari ratusan juta rupiah sampai miliaran. Bahkan untuk beberapa orang sampai ratusan miliar atau hitungan triliun.

Bagi banyak orang yang menganggap uang ratusan juta dan miliaran itu uang besar dan terlalu banyak. Di mata pengusaha dan pedagang, terkadang, uang segitu adalah uang yang sedikit.

Banyak sekali orang mengeluh mengenai pendapat mereka. Iri terhadap tingkat pembelian atau pembelanjaan orang-orang tertentu. Dan menggap boros atau berlebihan mengenai apa-apa yang bagi banyak orang tak dapat dijangkaunya.

Bagi banyak orang, 100 juta adalah uang yang banyak, yang tak mungkin bisa ia dapatkan seumur hidupnya. Bahkan, mungkin, puluhan juta juga masih sangat sulit untuk ia dapatkan. Sehingga saat melihat orang lain menghabiskan begitu banyak uang dalam sekali waktu. Ia akan langsung iri, marah, dan menganggapnya sebagai pemborosan.

Dari sisi si pembeli, uang yang dihabiskannya bisa ditutup dalam satu hari saja. Atau satu bulan gaji dan pendapatan. Sisanya, masih terlalu banyak untuk dihabiskan.

Sehingga apa yang dikeluarkannya tak akan menghabiskan seluruh total penghasilan yang ia dapat dalam sebulan, misalnya.

Jika total penghasilan bersih di kisaran 10-20 juta perbulan. Sementara ia mengeluarkan hanya 5 juta perbulan saja. Maka, sisa yang didapatkannya masihlah banyak. Apalagi jika pendapatannya stabil di antara 10-20 juta perbulan. Sementara pengeluarannya tidak stabil di antara 2-5 juta perbulan. Maka, semakin banyaklah pendapatan yang bisa ia simpan.

Jika bulan ini menghabiskan 5 juta rupiah. Sementara bulan berikutnya hanya menghabiskan 2 juta rupiah atau bahkan lebih rendah. Maka, simpanan uang yang dimilikinya terhitung akan menjadi lebih banyak lagi.

Bayangkan, jika seseorang memiliki usaha atau dagangan di banyak tempat. Yang masing-masing tempat usahanya sudah terkenal, laris, dan digemari. Jika penghasilan bersih sebulan di setiap tempat kisaran 20-30 juta perbulan. Dan ia memiliki lima tempat dengan penghasilan serupa atau lebih. Maka, dalam satu bulan saja, seorang pedagang atau pengusaha, sudah bisa mengantongi uang ratusan juta rupiah.

Dan dalam setahun, ia sudah bisa membuka tempat baru lagi. Atau membangun ini dan itu.

Hal yang menarik, banyak pengusaha dan pedagang yang penghasilannya luar biasa besar. Tidak hanya ratusan juta perbulan. Tapi sudah miliran juta perbulan. Dan itu hanya satu tempat saja. Bayangkan, jika ia memiliki beberapa tempat sekaligus dengan penghasilan yang tak jauh beda?

Maka, apa yang disebut pemborosan dan berlebihan dalam pengeluaran dan pembelanjaan. Bagi mereka yang usahanya sudah sangat sukses dan lancar. Maka, yang ia keluarkan terbilang sangatlah kecil.

Jika ia dalam sebulan mengeluarkan 100-500 juta rupiah. Sementara penghasilan bulannnya 5-20 miliar. Maka, sisa yang ia dapatkan masih sangatlah banyak. Bahkan pengeluaran yang ratusan juta itu dengan jumlah penghasilan yang miliaran, bisa dibilang, seseorang itu termasuk sangat bijak dan hemat.

Saat penghasilan berkali-kali lipat jauh lebih banyak dari pada pengeluaran perbulannya. Itulah yang disebut kebijaksanaan dalam mengelola keuangan.

Inilah yang dilupa oleh kebanyakan masyarakat, sehingga menimbulkan perasaan iri, mengejek, dan dianggap sebagai pemberosan.

Di mata sesama pengusaha dan pedagang yang berhasil, yang ia lakukan selama ini bisa dibilang sangat irit, hemat, dan bahkan terlalu perhitungan. Tapi, di mata mereka yang penghasilannya sekedar mengandalkan gaji bulanan yang kurang dari lima juta dengan jumlah keinginan yang begitu banyak. Maka, di mata mereka yang penghasilannya kecil, tak pernah tahu kenyataan memiliki usaha sendiri yang berhasil, dan hidupnya selalu mengandalkan gaji perbulan yang tak seberapa. Siapa pun yang membelanjalan uang yang lebih besar dari penghasilan mereka. Akan dianggap pemborosan dan biasanya, berkomentar tak baik.

ESAI-ESAI KESEHARIANWhere stories live. Discover now