"Dih kok lo jadi curhat" ketus Benjy menoyor pelan kepala adiknya

"Nah kalo bang Austin udah tau karakter cewe itu, bang Austin juga harus sesuain sama karakter dari diri bang Austin" ujar Erlan lagi tak memperdulikan ucapan Benjy

"Misalnya kaya bang Dizon sama ka Vanka, dulu mereka beda banget kepribadiannya. Ka Vanka judes, bang Dizon cuek dan ternyata dari keduanya itu yang berubah cuma bang Dizon, berubah jadi bucin"

"Biarin aja, bucin sama istri gue ini" jawab Dizon tidak terima dikatain adiknya sendiri

"Yaudahlah, cukup wejangan dari Erlan Edbert Hamilton hari ini. Semoga kalian semua paham maksud pembicaraan Erlan yang tampan ini"

"Intinya satu! jangan terlalu memaksakan! Kalo dia gak mau sama bang Austin, yaudah berarti bukan jodoh" sambung Erlan lagi menegaskan kata tersebut kepada Austin

"Emangnya siapa bang yang mau lo deketin?" tanya Benjy

"Syasa, Asisten Pribadi abang"

"Tuhkan benerrr. Bang Austin pasti bakal suka sama asisten pribadinya ahayyyy" goda Benjy

"Bang Austin bukannya baru kenal 2 minggu?" Bingung Dizon

"Iya. Tapi abang suka cara dia bicara, cara dia natap abang" jawab Austin sembari tersenyum jika mengingat Syasa sedang bicara dengan Austin

"Inikah yang disebut Jatuh cinta pada pandangan pertama?" sahut Benjy

Tak memperdulikan ucapan Benjy, Dizon langsung bangun dari duduknya, setelah mendapat beberapa pencerahan tentang cinta dari abang dan adiknya, Dizon jadi ingin tahu karakter Vanka semakin dalam

"Gue naik duluan ya" ujar Dizon meninggalkan ketiga saudaranya itu

"Gue juga duluan ya bang, kasian Boscil gue juga belum dapat wejangan dari papanya yang ganteng ini" sahut Benjy yang selalu memanggil anak didalam kandungan Emily dengan sebutan Boscil

"Semangat bang! Gue dukung lo" Ujar Erlan menyemangati Austin

•••••

Dizon memasuki kamar miliknya, ia tersenyum melihat Vanka yang sudah berbaring diatas kasur bersama kedua anaknya. Dengan segera Dizon berjalan kearah kasur dan ikut membaringkan tubuhnya menghadap Vanka

"Belum tidur?" tanya Dizon pelan karna Vanka masih memainkan ponselnya sembari tiduran menghadap Isabella dan Harry

Vanka menggelengkan kepalanya, ia masih asik menonton youtube di ponselnya itu. Dizon pun melihat yang sedang di tonton oleh Vanka, bibirnya kembali tersenyum saat melihat seseorang sedang memasak didalam Video tersebut

"Mau buat ini besok. Tapi bahan-bahannya gak ada" ujar Vanka dengan mata yang masih menatap layar ponsel tersebut

"Yaudah besok beli" jawab Dizon yang kini sudah memeluk tubuh Vanka dari belakang, "aku temenin"

Vanka membulatkan matanya saat mendengar Dizon menyebut dirinya Aku, sejak kapan Dizon bicara seperti ini dengan Vanka

Kini Vanka melepas paksa tangan Dizon yang tadi memeluknya, ia membalikkan tubuhnya kearah Dizon yang sedari tadi menatapnya dari belakang

"Kenapa lu?" Bingung Vanka

"Gapapa" jawab Dizon masih tersenyum lebar

Cuppp

Dizon mencium kening Vanka, kini pipi Vanka kembali merona karna perbuatan Dizon. Padahal Vanka sudah mulai terbiasa dengan perlakuan Dizon yang suka memeluk dan menciumnya, tapi entah mengapa Vanka tetap malu kalau Dizon suka tibatiba melakukan hal sepele tapi manis seperti ini

"Aku sayang banget sama kamu ka. Jangan pernah ninggalin aku lagi ya" ujarnya kembali memeluk Vanka, "Kalo kamu mau apa atau ada masalah apapun langsung bicara sama aku ya, aku gak akan ngelarang kamu ini itu asal semua itu baik buat kamu, vanka"

"Heh? Kerasukan setan mana lu zon? Kok tibatiba..." Terkejut Vanka lagi karna pelukan Dizon semakin lama semakin erat

"Mulai sekarang bicaranya aku kamu, gaboleh gue elu"

"Gamau" jawab cepat Vanka

"Ajarin Harry sama Caca bahasa yang baik. Kalo orang tuanya aja bicara gue elu nanti mereka ikut-ikutan"

"Dih bisa aja alasannya", "kasih tau dulu lo kenapa, baru gue mau nurutin"

"Aku cuma pengen tahu kamu lebih dalam. Kalo kamu suka apapun bilang sama aku ya, aku akan turutin semuanya. Kalo kamu ada yang gak suka dari sifat aku tolong kasih tau, biar aku bisa merubah sikap aku. Begitupun sebaliknya" jawab Dizon

"Dizonnn" cemberut Vanka, "jangan romantis gini. Gue malu"

"Kenapa harus malu? Aku suami kamu, kamu istri aku. Walau hubungan kita sempat tertunda selama 6 tahun, tapi aku akan tetap berusaha sebisa mungkin membuat kamu bahagia"

"Udah ah tidur. Besok kerja" sahut Vanka yang langsung membalikkan tubuhnya lagi membelakangi Dizon

Untung saja lampu kamar sudah mati, kalau masih menyala Vanka benar-benar malu karna pipinya kini mulai merona akibat gombalan Dizon yang entah diajari oleh siapa

•••••

Gabisa aku gabisa liatnya
Dizon jangan romantis gitu elah😭

Gabisa aku gabisa liatnyaDizon jangan romantis gitu elah😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


@dhinces @wattpaddhinces

Next?🔥

Welcome Home SyasaWhere stories live. Discover now