Rumah Syasa

Mulai dari awal
                                    

"Boleh" jawab Austin

Mata Syasa membulat lagi dan lagi karna mendengar Austin menerima ajakannya. Padahal Syasa hanya basabasi aja. Tapi kenapa malah Austin menerimanya. Salah Syasa salah bicara lagi!

"Eh.. ya...yaudah pak" gugup Syasa yang akhirnya mengajak Austin masuk kedalam rumahnya

"Assalammualaikum, Syasa pulang" ujar Syasa setelah membuka pintu rumah tersebut

"Lah, sepi amat kek hati" sahut Syasa lagi karna tidak ada yang menjawabnya sama sekali

"Pak, duduk dulu aja" sambung Syasa kearah Austin

Syasa berjalan kearah dapur rumahnya meninggalkan Austin diruang tamu, sebelum kearah dapur Syasa membuka satu persatu pintu kamar orang tua dan adiknya yang ternyata tidak ada siapapun disana. Entah mereka sedang kemana, anehnya tidak memberitahu kepada Syasa kalau mereka sedang pergi

"Maaf ya pak, cuma seadanya aja" ujar Syasa menaruh gelas berisi teh manis didepan Austin

"Jadi saya yang ngerepotin kamu" jawab Austin

"Gak kok pak. Saya malah berterima kasih sama bapak udah antar saya pulang"

Suasana semakin hening, Syasa semakin canggung karna mereka hanya berduaan saja di ruang tamu. Austin benar-benar tidak bicara sama sekali setelah meminum teh buatan Syasa.

"Sya, kok pintu rumah kebuka"

Syasa dan Austin menoleh kearah pintu rumah tersebut. Syasa terkejut melihat Ibu dan Ayahnya yang baru saja kembali, Ibu Syasa mendorong kursi roda yang diduduki oleh Ayah Syasa.

"Oh ada tamu" ujar Kurnia, ibu Syasa

"Siapa?" Tanya Aldiyans, ayah Syasa

"Atasan Syasa dikantor, yah" jawab Syasa yang langsung berjalan kearah kedua orang tuanya

"Pak, bu. Maaf datang bertamu malam-malam begini" ujar Austin yang juga sudah menghampiri dan bersaliman dengan Ayah dan Ibu Syasa

"Oh, iya gapapa. Silahkan duduk lagi, nak" ujar Kurnia

"Ayah sama ibu darimana?" tanya Syasa karna rumah tadi tidak terkunci padahal tidak ada siapa-siapa didalam rumahnya

"Tadi ibu sama ayah cuma jalan-jalan keluar. Katanya ayah bosan dirumah"

Syasa membulatkan bibirnya dan menganggukan kepalanya. Memang selama ayahnya sakit, ia terlalu sering dirumah saja. Jalan keluar hanya untuk berobat saja.

"Yaudah, ayah sama ibu langsung istirahat didalam" ujar Syasa mengajak ayah dan ibunya untuk masuk kedalam kamarnya

Syasa sudah paham pasti kedua orang tuanya ingin bertanya-tanya tentang Austin selaku atasan Syasa yang tibatiba main kerumahnya

"Itu bos Syasa yang baru?" tanya Aldi

"Iya ayah"

Setelah bicara dengan kedua orang tuanya, Syasa kembali menghampiri Austin yang masih duduk tenang

"Maaf ya pak, tadi Ayah sama Ibu gak biasa ada tamu laki-laki" ujar Syasa tidak enak karna tatapan Ayahnya kepada Austin tadi

"Pak Austin mau makan apa? Mau saya buatkan makan malam?" tanya Syasa karna merasa sudah waktunya makan malam

Austin menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin merepotkan Syasa lagi. Ia juga berniat untuk pulang karna sudah malam, tidak enak bertamu dirumah perempuan hingga jam 8 malam

"Kalau begitu saya pulang ya sya. Takut mengganggu orang tua Syasa" ujar Austin bangun dari duduknya

Syasa menemani Austin menuju mobil yang terparkir diluar rumahnya itu. Belum sempat Austin masuk kedalam mobil. Direktur tampan itu menoleh kembali kearah Syasa

Bibir Syasa yang sedari tadi tersenyum lebar melihat Austin kini berubah menjadi datar saat Austin memergokinya. Syasa benar-benar malu, ia merasa dirinya seperti sedang ketahuan menganggumi seorang pria didepannya.

"Saya pamit ya Sya" ujar Austin

"Hati-hati pak" jawab Syasa

•••••

Benih benih cinta sudah mulai tumbuh sepertinya😌

Benih benih cinta sudah mulai tumbuh sepertinya😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@dhinces @wattpaddhinces

Next?🔥

Welcome Home SyasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang