57.

14 4 0
                                    

(Kamar lia)

Saat ini lia sedang duduk bersandar di ranjang dengan menatap kosong kedepan dan menangis tanpa suara.

"Tidak ada kebahagiaan yang sempurna selain kebahagiaan keluarga yg utuh"ucap lia menatap lurus kedepan.

"Rumah bukan lagi tempat yang nyaman,bukan lagi tempat pemberi cinta dan kebahagiaan , melainkan rumah ialah tempat di mana semua air mata berasal"ucap lia tersenyum getir.

"Secara batin aku terluka,secara emosi aku kacau,secara mental aku depresi,dan secara fisik aku tersenyum"ucap lia tersenyum hangat yg biasa di tunjukan kepada abang,kakak,sahabat,dan pacarnya.

"Terkadang aku menangis ketika ada teman yang menceritakan kebahagiaan suasana keluarga mungkin aku iri"ucap lia,mengingat teman sekelasnya selalu menceritakan keharmonisan keluarga,tanpa tau kalau ia sangat iri terhadap keharmonisan keluarganya.

"Rasa ingin saja menjadi seperti orang orang lain.mereka mendapatkan kebahagiaan dengan keluarga dan mereka adalah orang paling beruntung yg pernah ada"ucap lia tersenyum kecut.

"Di mana mana pun aku selalu tersenyum ...tetapi jauh di dalam hati ini aku menangis tanpa henti"ucap lua meremas dadanya yg terasa sesak.

Lia mengambil bingkai foto yg berada di atas nakas yg berisi kedua orang tuanya dan abang,dan kakaknya,lalu oa membelai foto tersebut dgn mata berair.

"Kalian tau apa hal yg aku inginkan?hal yang paling aku inginkan adalah kebersamaan keluarga,apa kalian pernah merencanakan untuk berlibur bersama?hahah...pasti ga mungkin ya, kalian hanya memikirkan kerja,kerja dan kerja"ucap lia meremas bingkai foto kuat dgn tawa hambar penuh kesedihan.

"Huft..lia ga boleh sedih ,lia harus semangat"ucap lia menghapus jejak air matanya dan menaruh bingkai fotonya ke atas nakas kembali.

"Memikirkan ini semua ga ada habisnya"lalu lia merebahkan tubuhnya dan menarik selimutnya sampai dada ia pun terlelap dgn keadaan yg bisa di katakan buruk,baju lesu,mata bengkak,rambut berantakan.

°°°
(Kamar lio)

Bugh...

Bugh...

Bugh...

"Argh..orang tua macam apa kalian"ucap lio emosi meninju dinding kamarnya tanpa perduli pada memar di tangannya.

"Gw berusaha untuk untuk adik adik gw tak membenci mereka tapi kelakuan mereka yang seenaknya membuat saya perlahan membenci mereka"teriak lio ,untung kamarnya kedap suara jadi tak ada yg mendengarkan teriakan trsbt selain dirinya.

"Maafin abang dek"lirih lio lalu merosot kelantai dan menyenderkan tubuhnya dgn mengacak rambutnya frustasi.

"Maafin abang dek belum menjadi abang yg terbaik"lirih lio menatap kosong ke depan.

"Tapi abang berjanji buat kalian bahagia tanpa mereka"ucap lio menatap tajam kedepan.

°°°
Seperti biasa al,lio,lia,dan sasa,saat ini sedang menikmati makan malam bersama tapi mereka merasakan aneh karena sasa seringkali melamun dgn mengaduk makanannya tanpa di makan dan menatap kosong ke arah makanannya.

"Sa,jangan di aduk aduk makanannya"tegur al

"Eh...iya bang"kaget sasa

"Lia"panggil al

"Hm,iya bang?"jawab lia

"Mata kamu knp bengkak?"tanya al datar

"Oh tadi lia mimpi buruk..jadi nangis deh..heheh"cengir lia untuk menutupi kegugupannya.

"Oh,mangkanya doa dulu sebelum tidur"ucap al,al tau adiknya ini berbohong tapi al tak mau membahas lagi yang membuat adiknya sedih kembali.

"Heheh...iya bang"

"Lio"panggil al

"Kenapa bang?"tanya lio gugup karena abangnya menatap tajam.

"Itu tangan kamu kenapa?"tanya al datar melirik tangan lio yg memar.

"I-itu...

"Apa?"tanya al datar.

"Tadi kepeleset bang...heheh"cengir lio,tapi al bisa melihat tatapan kebohongan adiknya dan tatapan kerapuhan disana ,al sangat mengerti dgn perasaan lio.

"Abang tau kalian bohong"(batin al sendu)

"Oh,mangkanya hati hati"tegur al

"Ok bang"

°°°
Setelah usai acara makan malam mereka pun sekarang sdg berkumpul di ruang keluarga tapi bedanya lia yg selalu bercerita dgn kesehariannya di sklh dgn al sekarang sdg menatap kosong kedepan,dan sasa yg sedari tadi melamun ,lio dam al di buat bingung oleh tingkah adiknya,seperti tidak ada kehidupan di diri mereka.

"Sasa kamu knp sayang?"tanya al lembut

"Eh - enggak kok bang"ucap sasa tersentak kaget.

"Lia kamu juga knp?"tanya al lembut

"Ah,e-enggak kok"ucap lia gelagapan

"Ok,abang tau kalian bohong,cerita ya sama abang,dari sasa dulu deh.."ucap al lembut.

"En...

"Pliss...sa abang pernah bilangkan kalau kamu harus terbuka sama abang,abang itu kakak kandung kamu jadi abang mohon cerita ya..."ucap lio lembut ,seketika pertahanan sasa runtuh untuk tak menangis,saat ini pun sasa menangis ,lio yg melihat adiknya menangis pun memeluk nya dgn erat.

Hiks...hiks...hiks...

"Sut....kamu kenapa sayang?"ucap lio lembut.

"Aku ga mau di jodohin bang,adit udh cukup buat aku,aku udh muak dgn sikap mommy dan daddy yg seenaknya,abang tau?mommy dan daddy mempertaruhkan aku untuk perusahaannya hiks...aku merasa kaya barang bang yg di tukar untuk mengambil keuntungan tanpa hiks...memikirkan perasaan aku bang,aku sedih atas perubahan sikap mommy dan daddy semenjak meninggalnya oma dan opa ,hiks...sebelumnya mommy dan daddy ga pernah main tangan hiks..dan bentak aku"ucap sada mengeluarkan unek unek nya seketika al dan lio mengepalkan tangannya dan mata memerah menahan tangis,lia yg melihat sasa menangis pun tanpa sadar menitihkan air matanya ,ia sangat tau perasaan kakaknya yg sedang hancur .al tanpa sengaja melihat lia mengeluarkan air matanya pun memeluk tubuh mungil lia dgn erat.

"Kenapa hm?"tanya al lembut ,seketika lio dan sasa menatap lia yg memangis tanpa suara di pelukan al.

"Cerita sm abang hm"ucap al mengusap rambut lia lembut.

"Bang...

.
.
.

Bersambung..

Maaf ya ngegantung..kalau mau lanjut jgn lupa vote and comen...bye....

My Triple TwinsWhere stories live. Discover now