54.

23 3 0
                                    

⚠YANG GA KUAT PART INI DI HARAPKAN SKIP⚠
.
.
.
setelah memastikan lia sudah pergi ,al mengganbil tas kerja nya dan jas di sampirkan ke bahu lalu menuju loby dan menancap mobil ke tempat rahasia yang hanya tau anak buahnya dan ia sendiri.

30 mnt kemudian...

Al saat ini sudah sampai di tengah hutan yg terdapat rumah yang sangat amat mewah yg di jaga ketat dgn anak buahnya.

Al memarkirkan mobilnya di dpn rumah tersebut dan ia menuju pintu utama yang terbuka lebar , seluruh anak buah ak yg tau boss nya sdh dtg pun menunduk hormat.

"Di mn gadis itu?"tanya ak dingin + datar kepada tangan kanannya yang baru saja menghampirinya.

"Di ruang penyiksaan boss"ucap andre - tangan kanan al.

"Bagus , jangan ada yg mengikuti saya"perintah lalu al pergi menuju ruang penyiksaan setelah melihat anggukan tangan kanannya.

°°°
Saat ini al sudah sampai di dpn pintu bercat merah darah dan bertulisan 'DETH ROOM' (ruang pencabut nyawa).

Lalu al langsung memasuki ruangan yg beraroma amis darah dan bernuansa hitam pekat dan merah darah,dan banyak terdapat senjata yg tajam contoh = kapak,pistol,pisau,samurai, belati ddl.

Dan di dpn al terdapat seseorang yang yg babak belur yg tak berdaya duduk di kursi kayu kaki di ikat dan tangan pun di ikat dgn lilitan kawat yg sangat tajam sehingga meninggalkan jejak merah di pergelangan tangan dan kaki.

Al mendekat 4 langkah ke wanita tersebut yg ialah wina Larasati,resepsionis yg berani menghina dan menampar adik kesayangannya ,mengingat cerita  yang di dengarnya pun membuat emosi al keubun ubun dan menatap wina sangat tajam.

"Hai nona"ucap al sok ramah.

"Pak al ? Tolong saya pak ,saya di bawa lelaki berseragam hitam pak , saya janji akan menuruti perintah pak ak termasuk tubuh saya " ucap wina dgn adkt godaan.

"Tubuh mu ? Apa saja ?"ucap al datar.

"Iya pak , saya janji"ucap wina dgn menyeringkai kecil tapi itu di sadari al.

"Ok"ucap al membalas seringkai tajam yg sangat kecil,lalu al melepas kawat yg melilit tangan dan kakinya.

"Wahh....makasih pak"ucap wi a memeluk al, dan al pun tersenyum miring. Lalu al dian diam mengambil pisau beruncing sangatlah tajam dan lancip yg di selipkan di saku celana kantor nya dgn wina yg msh nyaman di pelukan al tanpa tau apa yg di lakukan al.

"Bapak ba...

Jleb...

"Argh... S-sakit"teriak kesakitan saat al menusuk punggung wina dgn pisau kancingnya yg selalu ia bawa kemanapun,lalu ak mencabut pisaunya dgn kasar yg membuat darah bercucur deras di punggung wina yg kesakitan.

"Anda tadi yg mengatakan apa saja yg saya mau bkn? Lalu saya mau tubuh anda ,anda sendiri yg menyerahkan sendiri dan itu yg membuat jiwa psikopat saya muncul kembali setelah sekian lama"ucap al tajam lalu berdiri tegak.

"A-apa s-salah argh...s-saya ?"ucap wina yg menahan kesakitan dari punggung yg terekspos karena wina msh memakai baju kerja yg terbilang sangat terbuka.

"Anda msh bilang salah apa ! Sialan,anda telah menampar adik saya , menghina adik saya brengsek ! Kakak mana yg ga akan marah jika adiknya di injak - injak dan satu lagi kamu melukai hati adik saya dan fisik adik saya ! Asal anda tau saya sama sekali pun tak pernah melukai adik adik saya seujung kuku pun"ucap al emosi mengebu - gebu .

Wina yg melihat al sangat marah pun menunduk metutuki kebodohannya.

"Dan wina di kantor saya melarang keras berpakaian untuk prempuan seperti prempuan bar "ucap al sinis

My Triple TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang