29.

32 4 1
                                    

"Maaf pasien mengalami koma,karena mengalami pendarahan di kepala yg hebat di sebabkan adanya kekerasan atau benturan yg cukup keras dan mengakibatkan pasien kekurangan darah tapi tenang stok darah di rumah sakit ini cukup ada"ucap dokter memperjelaskan keadaan anisa.

Sakit

Hancur

Serasa tertimpa anak panah sakit,sakit sekali,itulah yg di rasakan mereka terutama jihan dan putra,kita bisa rasakan kembaran kita sdg menentukan hidup atau mati apalagi kini ia berdua serasa jiwanya ada yg hilang.

Seperti di hantam batu yg sangat berat dan membuat dada kita sesak,itu yg adit rasakan,coba kalian bayangkan prempuan yg kita cintai sdg mempertaruhkan nyawanya antara hidup dan mati.

"Kapan adik saya bisa sadar"ucap putra ,matanya memerah menahan tangisan.

"Kemungkinan kecil,kemungkinan jg bisa tapi itu sangat lama,bisa berbulan dan bisa bertahun tahun."ucap dokter tersebut.

"Ya udh dok makasih"ucap putra

"Ya sama sama ,saya permisi"ucap dokter pergi setelah dapat anggukan putra.

"Ayo masuk "ucap putra,semuanya pun masuk ke ruang icu ,yg di rawat anisa,tersisalah adit dan putra.

"Lo ga masuk?"tanya putra,saat matanya tak sengaja melihat adit yg msh duduk di luar ruang icu dgn pandangan kosong.

"Ga,lo duluan aja"ucap adit menatap lurus tanpa melihat lawan bicara.

"Ok"ucap putra,ia tau adit sangat terpukul atas kejadian seperti ini,putra juga tau kalau adit mempunyai perasaan dgn adiknya yaitu anisa karena putra sering melihat adit curi pandang dgn adiknya.

Putra pun memasuki ruang icu.

°°°
(Ruang icu)

Putra duduk di kursi sebelah brankar anisa berada,dan menggenggam tangan anisa yg terbebas selang  infus,memberi kehangatan melalui menggenggam tangannya karena tangan anisa begitu dingin.

"Dek...bangun dong.."

"Ga kangen sama abang tanpan mu ini hm"ucap putra dgn tawa hambar,tmn tmn mereka yg sdg duduk di sofa pun melihat putra sendu,mereka sangat tau kalau putra sangat sayang dgn adik adiknya.

"Abang janji deh...ga jahil sm godain sasa lagi tapi kamu harus bangun dulu"ucap putra.

"Bang aku udh kabarin bang al,malam bang al mendarat"ucap jihan datar,yap semenjak anisa di nyatakan koma,jihan pun berubah menjadi datar.putra pun juga merasakan kehilangan sikap jihan yg cerewet,malu,dan polos.tapi putra mengerti adik bungsu nya belum menerima kenyataan kalau anisa mengalami koma kakak tersayang nya.

Putra menghela nafas lelah ,karena mendengar kalau al akan kembali,dan ya dia akan dapat konsekuensi nya karena lalai menjaga adik tersayang nya,saat ini putra hanya bisa pasrah karena al pasti akan sangat marah .

"Hm ya"ucap putra ,menatap anisa lekat dgn terpasang oksigen di hidungnya dan wajah pucat.

Zahra duduk di samping brankar anisa dgn di temani Karissa yg berdiri di sebelahnya.Karissa ,kenzo dan zahra sesekali mengajak anisa untuk mengobrol walau ia tau anisa tak akan meresponnya.

"Kantin aja yok..lapernih heheh"ucap vino memecah kesunyian karena hanya terdengar pembicaraan zahra ,Karissa,dan monitor pendetak jantung berada.

"Hm yuk"ucap putra datar.

"Kak aku makan dulu ya,cepet sadar ya,aku sayang kakak"bisik jihan sendu dan mengecup pipi pucat anisa.vino,jihan,putra,Karissa,dan zahra keluar dari ruangan icu dan menu makan adit yg baru saja berdiri mungkin mau menemukan sang pujaan hati yg terbaring sakit di ruangannya.

"Dit tolong jagain anisa ya,gw sm yang lain mau ke kantin dl...oh ya mau nitip ga"ucap putra panjang lebar.

"Ga mksh,gw masuk dl"ucap adit datar,vino,putra,jihan,Karissa,kenzo dan zahra pun hanya menggangguk dan pergi ke kantin.

Ceklek..

Adit langsung memasuki ruangan tersebut.

Sakit.

Itulah yg ia rasakan ketika melihat gadisnya yg sangat ia cintai terbaring lemah di brankar itu dgn berbagai alat pemompang hidupnya.

Adit dengan perlahan menghampiri prempuan tersebut, tidak ada lagi wajah datar yg ia lihat ,wajah datar dan dingin yg selalu menatapnya.

Sekarang yg dihadapannya hanyalah anisa yg berjuang hidup dan mati dgn wajah yg pucat.

Adit duduk di kursi sblh brankar dan menggenggam tangan anisa yg dingin.

"Lo tau...gw udh cinta sama lo udh sejak lama...gw tertarik sm lo sa,saat lo natap gw datar dan dingin..itu yg bkn gw penasaran sama lo"ucap adit mengelus surai rambut anisa."

"Di saat gw mau ngungkapin perasaan ke elo,waktu seakan ga ngizinin,selalu gagal"ucap adit mengeluarkan isi hatinya."

"Ga nyangka ya kemaren pertemuan kita terakhir,eh ga deh...kalo lo udh sadar gw janji deh ajakin lo ke caffe tapi yg romantis ya"ucap adit tersenyum sendu.

"Tapi kalo lo mau jadi pacar gw heheh.."ucap adit tertawa hambar,dari matanya memencarkan kepedihan,luka dan sedih.

"Pokoknya lo harus sadar,gw selalu nunggu lo"ucap adit mengecup punggung tangan anisa yg terbebas selang infus,dan meniduri kepalanya dgn bantalan tangan anisa.adit pun terlelap dari tidurnya.

........................












Bersambung
......................

Jangan

Lupa

Vote

And

Coment

Ya :)

  (Cast anisa)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

  (Cast anisa)

My Triple TwinsWhere stories live. Discover now