37.

29 4 0
                                    

Ceklek...

Masuklah lio seorang diri dgn wajah lebih fress dan menggunakan pakaian santai.

Lio tersenyum lembut melihat kedua adiknya yg tertidur berpelukan.

Lio menggendong tubuh lia di kasur besar yg biasa mereka tiduri,ia memindahkan tubuh lia di sana karena tak mau sasa adiknya merasa kesempitan.

"Selamat tidur princess abang"bisik lio ke lia dan mengecup puncak kepala lia.

Lalu lio beralih ke sampingnya yg terdapat sasa yg tertidur pulas lalu duduk di sblh brankar nya.

"Akhirnya abang udh bisa lia seperti dulu lagi...dan bisa melihat binar di mata kamu sa,andai kamu tau sa selama satu bulan ini adit selalu jengukin kamu abang bisa liat dari matanya yg tulus dan penuh cinta ,abang rasa adit suka sama kamu sa,abang akan restuin hubungan kalian tapi abang ga tau sama bang al deh,tapi abang smkn yakin adit ga akan nyakitin kamu ,kamu tau sewaktu kamu sampai di rs ini bahkan adit marah marah dan bentak bentak dokter sa betapa khawatirnya sama kamu,dan adit pun menyewa detektif terhandal untuk menyari pelaku pembullyan ini dan hasilnya apa sa?sia sia dan di situ adit sangat frustasi dan semenjak kamu koma pun adit ga bisa kontrol emosi,adit berubah karena ga ada kamu di sisinya ,dan abang berharap kamu udh lupain rival dan hilangkan rasa trauma tersebut"ucap lio mengelus surai panjang sasa,lalu lio mengecup kening sasa untuk mengakhiri pembicaraannya

"Selamat tidur queen abang"ucap lio,lalu menghampiri lia yg sedang tidur pulas lalu lio memeluk tubuh lia yg mungil dan menuju alam mimpi.

°°°

Sudah tiga hari sudah proses pemilihannya dan sore tadi anisa sdh di perbolehkan pulang dan di sambut senyum bu Inah.

Saat ini pukul 20:00 ,sasa,lia,lio dan al sedang berkumpul di ruang keluar sehabis tadi makan malam.

"Lia seneng dehhh bisa kumpul bareng seperti dulu lagi"ucap lia tiba

"Iya abang jugaa"jawab lio

"Kakak janji ya jgn sampai kejadian itu terulang lagi dan janji ga bakalan ninggalin lia lagi"ucap lia menatap saaa lekat.

"Dek dengerin kakak ya,kakak janji selalu ada di sisi lia,tapi kak sasa ga bisa janji kejadian itu terulang lagi karena semua kecelakaan tak bisa kita halangin apa pun caranya karena sudah di catat oleh Maha kuasa"ucap sasa menatap lia tersenyum lembut.

"Iya kak,tapi lia cmn ingetin doang kita ga boleh lemah kak ,semakin kita lemah semakin kita di injak kita harus lawan kak"ucap lia

"Iya kamu bnr"jawab sasa

"Halah...lia bilang jgn lemah..tapi di bentak dikit udh nangis huuu"entah pikiran dari mana lio saat ini sangat mau menjahili adiknya.

"Ih...n-nggak"ucap lia begetar,lia paling ga suka di ejek apa lagi dengan abangnya.

"Tuhh mau nangis kan"ejek lio menjulr lidahnya ke lia.

"Hiks...lia ga lemah...lia cuman mau...kasih tau ke kak sasa jangan jadi orang lemah hiks...kita harus jadi kuat dan tegar...hiks...lia ngomong gitu karena lia sayang sm kak sasa ga mau kejadian itu terulang lagi hiks.."isak lia lalu menghambur pelukannya ke sasa ,sasa dan al pun menatap tajam lio yg membuat lia menangis yg di balas dgn raut wajah bersalah.

"L-lia abang minta maaf ya..."ucap lio memohon

"Lia emg l-lemah ko bang...yaudah aku ke kamar good naight"ucap lia,lalu berjalan lesu ke arah kamarnya.

"Besok kamu harus minta maaf lio"ucap al dingin

"I-iya bang"

"Udh stop,aku bsk mau sklh pokoknya."ucap sasa

My Triple TwinsWhere stories live. Discover now