🏆 Bagian 17 : Akhir pekan bersama Julian dan Jio

1.6K 256 27
                                    

~ SELAMAT MEMBACA ~

"Tuhan tidak akan pernah memberi cobaan dan ujian melampaui batas kemampuan hamba-Nya."

~•••~

Jane memeluk lututnya sambil melihat keluar jendela. Hari ini cuaca begitu cerah tapi tidak dengan perasaan Jane. Apa yang dilakukan Chelsea dan Fiona waktu itu berhasil membuka luka lama milik Jane.

Bahkan saat Jane pulang dengan luka di pipinya waktu itu, Jane hanya mengatakan pada Sania kalau pipinya tergores sesuatu. Sania awalnya tidak percaya tapi Jane akhirnya bisa meyakinkan tantenya itu.

Disaat asyik memandang keluar jendela, tiba-tiba saja Jane tersenyum lebar saat melihat dua orang yang baru saja tiba di halaman rumahnya. Jane segera bangkit berdiri dan meraih ranselnya di samping nakas.

Tapi tiba-tiba saja matanya melihat ke arah bingkai foto yang ada di sana. Dulu saat melihat foto itu Jane selalu menaruh harapan besar, tapi sekarang saat dia tahu harapan besarnya tidak pernah terjadi, hanya ada luka dan rasa sesak di dadanya.

"Jane, ada dua cowok yang nyari kamu," kata Sania sambil membuka pintu kamar Jane.

"Iya, Jane samperin mereka sekarang," kata Jane sambil tersenyum senang.

Tapi sebelum dia pergi, Jane menelungkupkan bingkai foto itu. Sania yang melihatnya cukup terkejut dan saat dia hendak bertanya pada Jane, gadis itu sudah berlari keluar dari kamarnya. Sania hanya bisa menghela napas lalu segera menutup pintu kamar Jane dan segera pergi untuk menyusulnya.

Saat Sania tiba di ruang tamu dia cukup terkejut saat melihat keakraban Jane dengan kedua cowok itu saat sedang bermain bersama Boris.

"Oh iya, Tan," kata Jane saat dia sadar tantenya sudah datang. "Ini Julian dan Jio, mereka temen Jane sekaligus orang yang bakal bantuin Jane buat jadi juara umum di akhir semester nanti."

"Oh, hai," sapa Sania yang terlihat kikuk.  Sedangkan Julian dan Jio hanya membalas dengan senyuman.

"Dan ini Tante Sania, Tante terhebat di dunia," sambung Jane masih dengan senyumannya.

"Selamat pagi, Tan," sapa Julian sambil tersenyum ramah.

"Pagi," balas Sania yang masih terkejut dengan kehadiran dua cowok itu yang ternyata adalah teman Jane.

"Kami mau ke bukit sekarang, sambil ajak Boris jalan-jalan juga. Boleh, kan?" tanya gadis itu.

"Y-ya, boleh kok," jawab Sania membuat Jane langsung berlari dan memeluknya.

"Jane sayang Tante," bisik gadis itu.

Cup

Dia mengecup pipi Sania lalu segera mengajak Julian dan Jio untuk pergi. Kedua cowok itu sempat melirik Sania sambil tersenyum lalu segera menyusul Jane yang sudah keluar bersama Boris.

Sania berjalan menuju teras depan dan melihat mereka pergi bersama-sama. Jujur saja dia merasa ada sesuatu yang Jane sembunyikan darinya tapi di sisi lain dia juga senang karena akhirnya Jane memiliki teman.

°°°°

Saat di UKS Jane meminta agar mereka bertiga bertukar nomor telepon agar mudah saling menghubungi. Walau Julian dan Jio sempat menolak dengan berbagai alasan tapi akhirnya mereka menurut.

QUEEN ZERO [END]Where stories live. Discover now