🏆 Bagian 10 : Ruang Kepala Sekolah

1.7K 246 30
                                    

~ SELAMAT MEMBACA ~

"Lo bisa dapetin apa pun yang lo mau dan kuncinya adalah dengan berusaha semaksimal mungkin."

~•••~

Pagi ini banyak orang yang berharap kalau bu Gina tidak akan masuk  kelas. Sebaliknya, Jane malah berharap bel cepat berbunyi agar dia bisa mengerjakan soal fisika.

Setelah kemarin Julian membantunya belajar, Jane jauh lebih mengerti saat semalam dia mengerjakan beberapa latihan soal. Dia juga optimis kalau nilainya hari ini tidak akan mendapat nol lagi.

"Selamat pagi," sapa bu Gina yang datang lima menit lebih awal sebelum bel berbunyi.

Terdengar helaan napas dari beberapa orang saat bu Gina masuk kelas. Tampaknya hanya Jane yang antusias di kuis kali ini.

Bu Gina menatap semua murid setelah dia duduk di bangkunya. "Oke, hari ini kita akan melaksanakan kuis. Hanya lima soal saja dan waktu kalian cuma 30 menit. Karena Ibu kan periksa hari ini juga dan akan langsung Ibu bagikan."

Semakin terdengar jelas di telinga Jane semua orang menghela napas dan menggerutu. Sebenarnya sekarang Jane juga ragu kalau dia bisa menyelesaikan 5 soal fisika hanya dalam waktu setengah jam. Karena untuk menyelesaikan satu soal saja Jane membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Masukan semua buku kalian ke dalam tas, di atas meja hanya ada alat tulis saja. Ingat, siapa yang berani menyontek Ibu pastikan nilai kalian langsung nol," ujar bu Gina sambil membagikan soalnya.

Bu Gina menatap Jane saat dia membagikan soal itu padanya, tatapannya datar tapi penuh curiga. Jane tidak menyadari hal itu, karena dia langsung menatap soal dan bersiap untuk mengerjakannya.

°°°°

"Masih belum juga?" tanya pak Kenzie saat sedang berbincang dengan pak Arya di ruang guru.

"Belum, Pak. Bapak tahu sendiri gimana sifat mereka berdua," jawab pak Arya dengan nada berbisik. Dia tidak mau guru lain mendengar obrolan mereka.

Pak Kenzie menghela napas sambil memasang ekspresi berpikir. Dia sudah kehabisan ide tapi dia tidak boleh menyerah sekarang. Dia yakin pasti ada cara untuk menyelesaikan masalah ini.

"Cepet masuk!" bentak seorang guru sambil mendorong dua orang cowok untuk masuk ke ruang guru.

Mendengar hal itu baik pak Kenzie maupun pak Arya langsung menoleh. Pak Kenzie lantas memijit keningnya, sedangkan pak Arya hanya menghela napas saat melihat Julian dan Jio babak belur.

Sudah dipastikan kalau mereka berkelahi lagi. Ada luka lebam di wajah mereka bahkan seragam mereka juga tampak berantakan.

"Pak Anton," panggil pak Kenzie kepada orang yang membawa Julian dan Jio.

Pak Anton langsung menghampiri pak Kenzie. "Iya, Pak?"

"Bawa mereka ke ruangan saya," titah pak Kenzie.

"Baik, Pak." Pak Anton langsung menuruti perintah kepala sekolah. Dia membawa Julian dan Jio ke ruangannya.

"Pak Arya, panggil gadis itu ke ruangan saya sekarang," kata pak Kenzie membuat pak Arya mengerutkan keningnya.

QUEEN ZERO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang