🏆 Bagian 11 : Pembenci Jane

1.7K 231 5
                                    

~ SELAMAT MEMBACA ~

"Gue nggak peduli seberapa banyak orang yang benci sama gue, karena yang paling penting gue nggak benci sama diri gue sendiri."

~°°°~

Pintu rumah Jane terbuka saat Sania baru saja pulang dan hal yang pertama kali dia lihat adalah Jane yang sedang tertidur sambil melipat tangannya di atas meja. Bahkan Boris juga tampak meringkuk di atas sofa untuk menemani Jane.

Sania tidak berniat untuk memarahi Jane seperti sebelumnya. Karena saat melihat tumpukan buku di atas meja membuat Sania yakin kalau Jane tertidur saat dia sedang belajar.

Sania duduk di sofa lalu mengusap kepala Jane dengan lembut. Tidak pernah dia bayangkan gadis pemalas seperti Jane bisa berubah dalam sekejap.

"Kamu sama kayak mamah kamu, Jane. Kalau udah punya target dan tujuan, apa pun bakal dia lakuin," ujar Sania membuat dia teringat dengan kakaknya.

°°°°

Plak!

Rahang Jane mengeras saat Chelsea tiba-tiba menamparnya dengan cukup keras. Membuat sensasi panas dan perih menjalar di wajah Jane.

Bukan hanya itu kedua tangan Jane juga dipegangi dengan erat oleh Fiona dari belakang. Jane menatap Chelsea dengan tajam saat sesuatu dalam dirinya bergejolak.

"Gue udah bilang sama lo, jauh-jauh dari Julian sama Jio," kata Chelsea dengan penuh penekanan.

"Kenapa? Kalian cemburu gue deketin mereka?" tanya Jane yang masih berusaha mengontrol emosinya.

"Itu bukan urusan lo!"

"Denger yah, gue nggak suka sama mereka. Gue deketin Julian sama Jio karena gue butuh bantuan dari mereka berdua," kata Jane berusaha menjelaskan.

Tapi Chelsea malah menunjukkan seringai di wajahnya. "Gue nggak peduli apa pun alasan lo. Gue cuma mau lo jauh-jauh dari mereka."

Jane semakin tidak mengerti apa maksud kedua kakak kelasnya itu melakukan semua ini. Mereka ingin Jane menjauhi Julian dan Jio, tapi mereka tidak memberitahu alasannya apa.

"Jadi gue tanya sama lo sekarang, lo mau jauhin mereka atau nggak?" tanya Chelsea sambil menatap ke arah bola mata Jane.

Jane tidak langsung menjawab, dia tidak mungkin menjauhi mereka disaat kedua cowok itu sudah mau membantunya. Walau semua itu berkat bantuan pak Kenzie.

"Jawab pertanyaan gue!" tegas Chelsea sambil mencengkeram rahang Jane.

Dengan sekuat tenaga Jane melepaskan tangannya dari pegangan Fiona dan dalam sekali gerakan Jane mendorong Chelsea agar menjauhinya. Kedua gadis itu menatap Jane dengan tatapan terkejut saat dia memberikan perlawanan.

"Gue nggak bakal jauhin mereka sekalipun kalian ancam gue," ujar Jane. "Kali ini gue nggak bakal bertindak jauh karena gue masih menghormati kalian sebagai kakak kelas. Tapi kalau kalian masih ganggu gue, gue nggak akan diem aja."

Chelsea dan Fiona sama-sama menatap Jane dengan tatapan tidak suka. Tidak ingin berlama-lama di sana Jane pun segera pergi dari halaman belakang sekolah dan meninggalkan kedua gadis itu.

QUEEN ZERO [END]Where stories live. Discover now