🏆 Bagian 5 : Menyerah? Tidak akan pernah

1.8K 257 24
                                    

~ SELAMAT MEMBACA ~

"Selama gue nggak bener-bener nyerah, selama itu pula gue belum sepenuhnya gagal."

~•••~

Bruk!

Punggung Jane terbentur dengan keras saat seorang gadis mendorongnya ke dinding. Dia meringis saat rasa sakit menjalar di seluruh punggungnya.

"Ini pelajaran buat lo karena udah berani deketin Julian sama Jio," ujar seorang gadis berambut sebahu sambil menatap Jane dengan tajam.

Dengan ekspresi kesakitan Jane menatap gadis di hadapannya. Ada dua orang gadis yang tadi tiba-tiba menarik Jane sampai ke toilet perempuan. Kini banyak pertanyaan di kepala Jane tentang siapa dua gadis itu? Karena Jane sama sekali tidak mengenal siapa mereka.

"Kalau lo nggak mau berurusan sama kami, jauhin mereka!" ujar salah satu gadis lainnya dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Kening Jane berkerut saat mendengar ucapan mereka. "Apa hak kalian ngelarang gue buat deket sama mereka?"

Seorang gadis berambut sebahu yang bernama Chelsea tampak tersenyum sinis. "Nggak usah banyak tanya lo. Kalau lo nggak mau masalah ini semakin panjang, jauhin mereka sekarang juga!"

"Kalau gue nggak mau?"

Hanya dalam satu kali gerakan Chelsea berhasil menyiram Jane dengan segayung air yang ada di dekat mereka. Jane yang terkejut hanya bisa terdiam saat seluruh badannya kini basah kuyup.

"Ini belum seberapa, kalau lo masih deket-deket sama mereka, kami bakal lakuin yang lebih dari ini," ujar gadis lainnya yang bernama Fiona.

Jane menghela napasnya, dia tidak tahu seberapa terkenalnya Julian dan Jio sampai-sampai kedua gadis itu berani melakukan ini padanya. Lagi pula dia tidak menyukai dua cowok itu, dia hanya ingin meminta bantuan. Tapi sepertinya orang-orang malah beranggapan yang tidak-tidak.

"Inget kata-kata kami, Jane Alizha Zahira!" kata Chelsea dengan penuh penekanan.

Setelah mengatakan itu mereka bergegas pergi meninggalkan Jane sendirian. Jane bukannya tidak ingin melawan mereka, hanya saja dia malas berdebat setelah dirinya dibuat kecewa dengan penolakan dua cowok itu.

Mungkin untuk saat ini Jane hanya bisa diam, tapi jika nanti mereka melakukan hal yang lebih gila lagi, Jane tidak akan tinggal diam saja.

°°°°

"Sekarang kerjakan soal matematikanya," ujar pak Arya saat dia baru saja selesai menulis soal di papan tulis.

Kini dia mengamati murid-muridnya yang sedang mengerjakan soal, tapi keningnya dibuat berkerut saat melihat bangku Jane yang kosong. Gadis itu tidak ada di tempatnya, yang ada hanya tas dan beberapa bukunya yang tergeletak di atas meja.

"Ke mana Jane? Dia masuk sekolah, kan?" tanya pak Arya.

Seorang gadis yang duduk di bangku depan menatap pak Arya yang kebingungan. "Iya Pak, dia sekolah kok."

"Kalau dia sekolah, kenapa sekarang bangkunya kosong?"

"Mungkin dia sengaja bolos, Pak."

QUEEN ZERO [END]Where stories live. Discover now