🏆 Bagian 7 : Hari-hari penuh perjuangan

1.7K 266 7
                                    

~ SELAMAT MEMBACA ~

"Tidak ada perjuangan yang mudah untuk mendapatkan hasil yang indah."

~•••~

Jane benar-benar membuktikan ucapannya. Dia belajar setiap hari bahkan di rumah sekalipun. Selama belajar di kelas sebisa mungkin Jane memperhatikan pelajaran. Mencatat hal-hal yang penting dan bertanya saat ada sesuatu yang tidak dia mengerti.

Hal itu tentu saja membuat teman-teman sekelasnya kebingungan. Selama ini Jane tidak pernah bertanya apa pun saat sedang belajar. Bahkan dia juga jarang sekali memperhatikan pelajaran.

Guru yang mengajar pun tentu saja heran dengan perubahan sikap Jane. Tapi di sisi lain mereka senang karena akhirnya Jane mau belajar dengan sungguh-sungguh.

Bahkan Jane juga membuat Sania terheran-heran saat melihat gadis itu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan buku. Padahal selama ini Jane lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton acara di televisi sambil bermalas-malasan.

Gadis itu benar-benar berusaha keras selama beberapa hari ini. Dia bahkan rela terjaga sampai larut malam hanya untuk mempelajari materi yang sebelumnya tidak dia mengerti.

Malam itu Sania yang belum tidur tiba-tiba masuk ke dalam kamar Jane. Dia terkejut saat melihat Jane tertidur di atas ranjangnya dengan beberapa buku yang berserakan.

Dia berjalan mendekati gadis itu lalu merapikan buku-bukunya. Sejujurnya dia ingin bertanya apa yang membuat Jane sampai melakukan ini. Tapi dia belum mendapatkan kesempatan itu karena terlalu sibuk bekerja.

"Tante seneng kamu mau belajar, tapi kalau sampai kayak gini Tante juga jadi khawatir," ujar Sania sambil mengusap kepala Jane.

Selama ini dia tahu kalau Jane sering mendapat masalah dengan nilainya. Bahkan beberapa kali Sania harus dipanggil ke sekolah karena masalah itu.

Dia juga pernah memasukan Jane ke tempat les. Tapi di hari pertamanya, Jane malah tertidur pulas disaat guru sedang menerangkan. Bahkan di hari-hari selanjutnya gadis itu memilih untuk bolos tanpa sepengetahuan Sania.

Dan saat melihat Jane kini rajin belajar bahkan ingin menjadi juara umum di akhir semester nanti, Sania tentu saja senang. Namun di sisi lain dia juga khawatir kalau setiap hari Jane harus terjaga sampai larut malam hanya untuk belajar.

Sania menghela napasnya lalu menyelimuti tubuh Jane dengan selimut. Sebelum keluar dari kamar Jane, dia sempat melirik bingkai foto yang ada di atas nakas. Dia tersenyum tipis saat melihatnya. Setelah itu dia memutuskan untuk pergi.

°°°°

Selain Jane belajar dengan susah payah, di sisi lain Jane juga masih berusaha untuk mendekati Julian dan Jio agar mau membantunya. Berbagai cara dia lakukan tapi hasilnya selalu saja mengecewakan.

Bahkan secara terang-terangan kedua cowok itu memilih pergi saat melihat kehadiran Jane. Tapi bukan Jane namanya kalau dia menyerah. Setiap hari, disaat ada kesempatan Jane pasti mencari kedua cowok itu.

Seperti saat ini, Jio dibuat kesal ketika Jane terus mengikutinya ke mana pun dia pergi. Walau Jio berusaha mengabaikannya tapi tetap saja dia merasa risih dengan kehadiran gadis itu.

"Mau sampai kapan sih lo ngikutin gue mulu?" tanya Jio dengan nada kesal.

Dengan santainya Jane menjawab, "Sampai lo mau bantuin gue."

QUEEN ZERO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang